Deasy Salvina .O, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP
MOTIVASI KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006
, hlm.
144
Dimana : KD
= Koefisien determinasi r
= Koefisien korelasi Sebelum nilai
digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai
ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.
3.7.2 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi
korelasi uji T-student sebagai berikut: √
√
Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 184
Dimana : t
= distribusi student r
= koefisien korelasi dari uji independen kekuatan korelasi n
= banyaknya sampel Dengan kriteria sebagai berikut :
taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N-2 apabila t
hitung
t
tabel
maka H
1
diterima dan H ditolak
apabila t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap motivasi kerja dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:
Deasy Salvina .O, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP
MOTIVASI KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 192
Dimana: R
= Koefisien korelalsi ganda k
= jumlah variabel independen n
= jumlah anggota sampel Bila F
h
lebih besar dari F
t
maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan
hipotesisnya adalah : Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan dk= n-k-1
Jika F
hitung
Ft
abel
maka H
1
diterima dan H ditolak.
Jika F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: 1.
Hipotesis pertama H
: , artinya tidak terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap Motivasi Kerja. H
1
: , artinya terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap Motivasi Kerja. 2.
Hipotesis Kedua H
: , artinya tidak terdapat pengaruh antara Iklim Organisasi
terhadap Motivasi Kerja. H
1
: , artinya terdapat pengaruh antara Iklim Organisasi terhadap
Motivasi Kerja. 3.
Hipotesis Ketiga H
: , artinya tidak terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja. H
1
, artinya terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja.
Deasy Salvina .O, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP
MOTIVASI KERJA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan PT. Daya Anugrah Mandiri KCU Soreang, Kab. Bandung untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap motivasi kerja maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran gaya kepemimpinan transformasional pada PT. Daya Anugrah
Mandiri KCU Soreang, Kab. Bandung berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan skor kriteria yang berada pada kategori kriteria tinggi. Gaya
kepemimpinan transformasional terdiri dari idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration.
Idealized influence merupakan aspek yang memberikan kontribusi paling besar dalam menentukan gaya kepemimpinan transformasional, yaitu
indikator adalah respect kemampuan pimpinan dalam menumbuhkan rasa hormat bawahan kepada pimpinan.
2. Gambaran iklim organisasi pada PT. Daya Anugrah Mandiri KCU Soreang,
Kab. Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini berdasarkan skor kriteria yang berada pada kategori kriteria sedang. Iklim organisasi terdiri dari
struktur, standar, tanggung jawab, penghargaan, dukungan dan komitmen. Struktur memberikan skor yang paling besar ini dapat diartikan bahwa secara
garis besar karyawan memiliki pemahaman akan peran dan tanggung jawabnya dalam perusahaan.
3. Gambaran motivasi kerja pada PT. Daya Anugrah Mandiri KCU Soreang,
Kab. Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini berdasarkan skor kriteria yang berada pada kategori kriteria sedang. Motivasi kerja terdiri dari need for
achievement, need for affiliation dan need for power. Need for achievement merupakan aspek yang memberikan kontribusi paling besar dalam
menentukan motivasi kerja, yaitu indikator adalah keinginan individu untuk menyelesaikan sasaran atau tugas secara lebih efektif.