media dilihat sebagai alat fisik dengan wujud tertentu yang digunakan untuk menyajikan suatu pesan, sehingga dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai suatu sarana untuk menimbulkan minatrangsangan dalam belajar,
Notoadmodjo, 1997 mengemukakan bahwa media disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu dapat diterima atau ditangkap melalui
panca indera. Dimana semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertianpengetahuan yang
diperoleh. Gerlach dan Ely 1971, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Heinich, dkk 1982, mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dengan penerima, jadi televisi, film, radio,
rekaman, audio, gambar yag diproyeksikan, bahan-bahan cetak dan sejenisnya adalah media komunikasi.
2.2.2 Media Promosi Kesehatan
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronika dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya dapat berubah perilaku ke arah positif terhadap
kesehatan Soekidjo, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Media atau saluran chanel dalam proses komunikasi kesehatan adalah sarana yang digunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi
kesehatan pada komunikan. Jenis dan bentuk media komunikasi sangat bervariasi mulai dari yang tradisional yakni melalui mulut lisan, bunyi-bunyia kentongan,
tulisan cetakan sampai dengan elektronika yang paling modern, yakni televisi dan internet.
Yang dimaksud dengan contentisi informasi kesehatan pesan dalam suatu media adalah:
1. Contentisi adalah “kelengkapan” jumlah kuantitas dan kualitas informasi
verbal dan visual mengenai kesehatan yang didistribusikan oleh komunikator atau media.
2. Jumlahkuantitatif isi itu merujuk pada jumlah waktu yang digunakan dalam
detik, menit, jam untuk memuat berita, film, dan lain-lain. Atau jumlah kolom surat kabarmajalah yang memuat berita, opini, gambar, cerpen, berita daerah,
kolom, feature, dalam satu kali terbitan. 3.
Kualitatif merujuk pada mutu, kualitas isi, penampilan faktual, pemerolehan berita, daya guna sebuah berita, fakta, keabsahan, metode dan teknik pengolahan.
Penting untuk diperhatikan hal-hal berikut ini: Prominenceimportant – pesan yang mau disampaikan itu merupakan
“sesuatu” yang menonjol dan penting. Human interens – pesan yang mau disampaikan itu mengandung daya tarik
kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
Conflictcontroversy – pesan yang mau disampaikan itu mengandung konflik, kontraversial, aneh.
The unusual – pesan yang mau disampaikan itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tidak lazim.
Timeliness – pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa sesuai dengan waktunya aktual.
Proximity – pesan yang disampaikan itu merupakan yang “dekat” secara sosiologiantropologis atau psikologis dengan audiens.
2.3 Internet