banyaknya permasalahan kesehatan yang muncul saat ini, masyarakat haus akan informasi kesehatan yang benar dan terpercaya. Salah satu strategi yang bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang benar dan terpercaya adalah dengan menggunakan media promosi kesehatan.
Peneliti berasumsi bahwa masih banyak responden yang tidak memanfaatkan Facebook untuk mencari akun-akun resmi lembaga kesehatan Internasional di
Facebook.
5.4.4 Mengikuti Lebih dari 1 Group Kesehatan
Sebesar 63,9 responden tidak mengikuti lebih dari 1 group kesehatan di Facebook. Penelitian terkait media sosial Facebook dilakukan oleh Agung Dwi
Laksono dan Ratna Dwi Wulandari 2011 tentang studi kasus pada grup Facebook
“Forum Jejaring Peduli Aids”. Penelitian yang dipublikasi dengan judul “Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan melalui Jejaring Sosial” ini
menyimpulkan bahwa media sosial Facebook sangat efektif sebagai media difusi informasi yang melampauiwilayah geografis negara dan administratif.
Pada penelitian yang dilakukan Bender, dkk 2011 yang berjudul “Seeking
Support on Facebook: A Content Analysis of Breast Cancer Groups” menemukan 620 kelompok kanker payudara di Facebook mengidentifikasi total 1.090.397
pengguna Facebook yang menjadi anggota dari satu atau lebih dari 620 kelompok kanker payudara.
Peneliti berasumsi bahwa responden tidak menggunakan Facebook untuk mengikuti lebih dari satu group-group kesehatan yang ada di Facebook.
Universitas Sumatera Utara
5.4.5 Mencari Informasi Tentang Penyakit di Twitter
Responden yang tidak mencari informasi tentang penyakit di Twitter adalah sebanyak 50,9. Media sosial dalam ranah kekinian merupakan sebuah era baru
dalam hal sarana komunikasi yang semakin intensif dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Teknologi berbasis Web 2.0 memungkinkan tumbuhnya masyarakat baru
yang semu, atau dalam dunia baru tersebut biasa disebut sebagai dunia maya. Mau tidak mau semua bidang harus mengikuti, trend ini bila tidak ingin ketinggalan
zaman. Bidang kesehatan juga tidak bisa terelakkan, mau tidak mau, harus ikut arus perubahan yang terasa sangat cepat ini, terutama bidang kesehatan yang berhubungan
dengan masalah komunikasi atau penyampaian informasi pada khalayak ramai Laksono, dkk, 2014.
Sebagai media transisi kesehatan masyarakat untuk keterlibatan dan percakapanyang lebih dialogis, potensi Twitter untuk membantu dalam usaha
membentuk kemitraan dengan masyarakat dan melibatkan mereka sebagai peserta suatu program, dapat mengarah pada tindakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
Neiger, et al , 2013. Peneliti berasumsi bahwa masih banyak responden yang tidak memanfaatkan
Twitter untuk memperoleh pengetahuan tentang penyakit.
5.4.6 Mencari Akun-akun Kesehatan di Twitter