sama antara penonton dan pemberi pesan, menciptakan proses komunikasi umpan balik yang tahan lama, dan memberikan pemberi pesan untuk pendekatan keterlibatan
total dari penonton Garcia, 2011. Twitter saat ini mampu menjadikan alternatif kepada masyarakat yang haus
akan informasi kesehatan untuk mulai “mengikuti” beberapa akun yang mengkhususkan diri dalam menyampaikan kesehatan, misalnya: promosi_sehat,
infokesmas, HIVinsight, KerenTanpaRokok, dan masih banyak lagi akun diTwitter yang merupakan sarana penyampaian pesan dan informasi promosi
kesehatan. Sebagai media transisi kesehatan masyarakat untuk keterlibatan dan percakapanyang lebih dialogis, potensi Twitter untuk membantu dalam usaha
membentuk kemitraan dengan masyarakat dan melibatkan mereka sebagai peserta suatu program, dapat mengarah pada tindakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
Neiger, et al , 2013.
2.5 Informasi
Menurut Harrington 1993, informasi dapat dimaknai dalam dua paradigma yang dapat mempengaruhi sebuah organisasi. Sedangkan menurut Gordon B. Davis,
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan -
keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Notoatmodjo 2008 menyatakan, bahwa semakin banyak informasi dapat
mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Banyak orang menggunakan istilah era informasi,
Universitas Sumatera Utara
masyarakat informasi, dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata informasi sering dipakai tanpa
pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya. Menurut Nasution 2011, informasi merupakan sesuatu yang lebih sementara
transitory daripada pengetahuan. Informasi memiliki nilai pada seseorang, seperti informasi harga saham, headline berita, balance bank, atau info di mana membeli
sepatu yang bagus, semua hal itu bersifat sementara momentary dan bukan berarti abstrak. Informasi dapat menyumbang untuk pengetahuan dalam arti digunakan untuk
mendukung atau menolak suatu teori Darmawan, 2012. Koswara 1998 mengatakan, tidak ada informasi yang bersifat “netral”. Suatu
informasi selalu diciptakan berkaitan dengan konteks pola pikir tertentu utnuk melayani kebutuhan-kebutuhan, baik yang bersifat nasional, organisasi maupun
kebutuhan personal atau pribadi. Informasi tidak dapat dikatakan baik atau buruk. Penilaian tersebut itu hanya dibuat oleh pemakai informasi yang banyak, bergantung
pada pengetahuan dan pola pandang masing-masing. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang ragam sumber infomasi. Pemahaman akan
keragaman informasi tersebut akan membantu kita dalam mengakomodasi, menganalisis, dan mendiseminasi informasi lebih lanjut. Apabila hal itu tidak tampak
pada diri kita, tidak mustahil dapat menimbulkan kebingungan dan salah perlakuan terhadap informasi yang sampai pada diri kita Darmawan, 2012.
2.6 Teori Perilaku