Peneliti  berasumsi  bahwa  responden  tidak  banyak  responden  yang  ingin mencari akun-akun kesehatan yang ada di Twitter.
5.3.6  Pengguna  Dapat  Menemukan  Akun-akun  Resmi  Lembaga  Kesehatan Internasional di Twitter
Diketahui  responden  sebesar  78,8  menyatakan  setuju  bahwa  pengguna dapat  menemukan  akun-akun  resmi  lembaga  kesehatan  Internasional  di  Twitter.
Kelebihan  media  sosial  dalam  hal  efektivitas  sebagai  media  bisa  berlaku  sebagai pisau bermata dua. Bisa sangatberbahaya merobek musuh, pun sangat tajam melukai
diri. Bagaimana  tidak?  Kecepatannya dalam  menjangkau  sasaran pun  berlaku   sama untuk  informasi  yang  disebarkan  oleh  pihak  yang  pro  ataupun    kontra.  Informasi
“buruk”  pun  bisaberkembang  cepat  sebagaimana  informasi  “baik”.  Persebaran informasi  dalam  media  sosial  lebih  merupakan  reaksi  berantai  yang  mirip  dengan
pola persebaran virus. Keberadaan media promosi kesehatan saat  ini sangat strategis untuk  menyampaikan  informasi  kesehatan  kepada  masyarakat  luas.  Dengan
banyaknya  permasalahan  kesehatan  yang  muncul  saat  ini,  masyarakat  haus  akan informasi  kesehatan  yang  benar  dan  terpercaya.  Salah  satu  strategi  yang  bisa
digunakan untuk  memenuhi kebutuhan  informasi  yang  benar dan  terpercaya adalah dengan menggunakan media promosi kesehatan Laksono, dkk, 2014.
Peneliti  berasumsi  bahwa  tidak  banyak  responden  yang  ingin  mencari  akun- akun resmi lembaga kesehatan Internasional yang ada di Twitter.
5.3.7 Kategori Tingkat Sikap Responden
Berdasarkan  hasil  pengkategorian  terhadap  sikap  responden  maka  diketahui sikap responden terhadap media sosial Facebook pada kategori baik sebesar 78,2,
Universitas Sumatera Utara
dan pada kategori buruk sebesar  5,8. Sedangkan sikap responden terhadap media sosial Twitter dengan kategori baik sebesar 82,4 dan pada kategori buruk sebesar
3,6. Sikap  merupakan  reaksi  atau  respon  yang  masih  tertutup  dari  seseorang
terhadap  suatu  stimulus  atau  objek  Notoatodjo,  2007.  Media  promosi  kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin
disampaikan oleh komunikator, baik  itu  melalui  media cetak, elektronika dan  media luar  ruang,  sehingga  sasaran  dapat  meningkat  pengetahuannya  yang  akhirnya  dapat
berubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan Soekidjo:2005. Media  sosial  dalam  ranah  kekinian  merupakan  sebuah  era  baru  dalam  hal
sarana  komunikasi  yang  semakin  intensif  dalam  pemanfaatan  kemajuan  teknologi. Teknologi berbasisWeb 2.0 memungkinkan tumbuhnya  masyarakat baru yang semu,
atau  dalam  dunia  baru  tersebut  biasa  disebut  sebagaidunia  maya.  Mau  tidak  mau semua  bidang  harus  mengikuti  trend  ini  bila  tidak  ingin  ketinggalan  zaman.  Bidang
kesehatan juga  tidak bisa terelakkan, mau tidak mau, harus ikut arus  perubahan  yang terasa sangat cepat ini, terutama bidangkesehatan yang berhubungan dengan masalah
komunikasi atau  penyampaian  informasi pada khalayak ramai Laksono, dkk, 2014. Media  sosial  sebagai  sebuah  media  baru  untuk  promosi  kesehatan  mau  tidak
mau  merupakan  sebuah  keniscayaan.  Efektivitasnya  yang  mampu    menjangkau ribuan  dan  bahkan   jutaan sasaran dalam waktu singkat membuat media ini  menjadi
primadona  baru  bagi  setiap  promotor  kesehatan  yang  berorientasi  masif  Laksono, dkk, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian terkait media sosial Facebook  adalah penelitian Bender, dkk 2011. Peneliti
an  berjudul  “Seeking  Support  on  Facebook:  A  Content  Analysis  of  Breast Cancer  Groups”  ini bertujuan  untuk  mengetahui  karakteristik  tujuan,  penggunaan,
dan  pencipta  kelompok  group  Facebook  yang  berhubungan  dengan  kanker payudara.  Peneliti  menemukan  ada  620  grup  kanker  payudara  di  Facebook dengan
total  1.090.397  anggota.  Grup  diciptakan  untuk  beragam    keperluan:  penggalangan dana  44,7,  kesadaran  38,1,  produk  atau  jasa  yang  berhubungan  dengan
promosi  penggalangan  dana  61,9,  dan  dukungan  pasien  46,7.  Berdasarkan hasil
penelitian tersebut,
akhirnya peneliti
menarik kesimpulan
bahwa grupFacebook telah menjadi alat yang sangat populer untuk meningkatkan kesadaran,
penggalangan  dana,  dan  pencarian  dukungan  yang      berhubungan  dengan  kanker payudara,  mengingat  bahwa  grup-grup  tersebut  telah    menarik  lebih  dari  satu  juta
penggunaFacebook. Hasil penelitian Myslin, dkk 2013 ini menyimpulkan bahwa sebuah  wawasan
baru  tersedia melalui surveilan tembakau  pada Twitter . Hal ini dibuktikan melalui tingginya  prevalensi  sentimen  positif  terhadap  tembakau.  Sentimen  positif  ini
berkorelasi  secara  kompleks  dengan  citra  sosial,  pengalaman  pribadi,  dan    produk- produk  baru  yang  popular,  seperti  hookah dan  rokok  elektronik.  Beberapa  persepsi
tidak  selaras  antara  produk  hookah  dan  rokok  elektronik  dan  efek  kesehatan  yang ditimbulkan  merupakan  sebuah  peluang  bagi  pendidikan  pengendalian  tembakau.
Kesimpulan    lain  yang  didapat  adalah  bahwa  klasifi kasi  “mesin posting  ”yang
berhubungan dengan tembakau  lebih unggul  dengan pendekatan  berbasis keyword ,
Universitas Sumatera Utara
dan  membuka  jalan  untuk  sebuah  software otomatis  surveilans tembakau  pada Twitter.
Peneliti berasumsi bahwa responden menanggapi dengan positif perkembangan media sosial sebagai media yang dapat digunakan untuk mencari informasi kesehatan.
Hal  ini  ditunjukkan  pada  persentase  kategori  sikap  baik  pada  kedua  media  sosial. Namun  tidak  dipungkiri  bahwa  sikap  positif  pada  responden  dapat  berbanding
terbalik dengan tindakan.
5.4  Tindakan 5.4.1  Mencari Informasi Tentang Penyakit di Facebook