Teori Perilaku Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

masyarakat informasi, dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata informasi sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya. Menurut Nasution 2011, informasi merupakan sesuatu yang lebih sementara transitory daripada pengetahuan. Informasi memiliki nilai pada seseorang, seperti informasi harga saham, headline berita, balance bank, atau info di mana membeli sepatu yang bagus, semua hal itu bersifat sementara momentary dan bukan berarti abstrak. Informasi dapat menyumbang untuk pengetahuan dalam arti digunakan untuk mendukung atau menolak suatu teori Darmawan, 2012. Koswara 1998 mengatakan, tidak ada informasi yang bersifat “netral”. Suatu informasi selalu diciptakan berkaitan dengan konteks pola pikir tertentu utnuk melayani kebutuhan-kebutuhan, baik yang bersifat nasional, organisasi maupun kebutuhan personal atau pribadi. Informasi tidak dapat dikatakan baik atau buruk. Penilaian tersebut itu hanya dibuat oleh pemakai informasi yang banyak, bergantung pada pengetahuan dan pola pandang masing-masing. Untuk itu kita harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang ragam sumber infomasi. Pemahaman akan keragaman informasi tersebut akan membantu kita dalam mengakomodasi, menganalisis, dan mendiseminasi informasi lebih lanjut. Apabila hal itu tidak tampak pada diri kita, tidak mustahil dapat menimbulkan kebingungan dan salah perlakuan terhadap informasi yang sampai pada diri kita Darmawan, 2012.

2.6 Teori Perilaku

Notoadmodjo 2007 mengatakan bahwa dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh Universitas Sumatera Utara sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh- tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skinner 1938 seorang ahlli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S- O- R” atau Stimulus Organisme Respons. Skinner membedakan adanya dua respons: 1. Respondent respons atau reflexive, yakni respons yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan stimulus tertentu. Stimulus semacam ini disebut eliciting stimulation karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap. Misalnya: makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. respondent respons ini juga mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya dengan mengadakan pesta, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respons. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik respons terhadap uraian tugasnya atau job skripsi kemudian memperoleh penghargaan dari atasannya stimulus baru, maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya. Hosland, et al 1953 mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari: a Stimulus rangsang yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian indidvidu, dan berhenti di sini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. b Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap d Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindaka dari individu tersebut perubahan perilaku. Universitas Sumatera Utara Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respons tiap- tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Teori S-O-R dapat dirumuskan sebagai berikut: Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2007, membagi perilaku manusia ke dalam 3 tiga domain, ranah atau kawasan yakni : 1 kognitif cognitive, 2 afektif affective, 3 psikomotorik psychomotor. Dalam perkembangannya, teori ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni : 1. Pengetahuan knowledge Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu: a. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang paling rendah. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain, menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan sebagainya. Contoh : dapat menyebutkan manfaat dari pemeriksaan kehamilan. b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh : menyimpulkan, meramalkan dan sebagaimana terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi Universitas Sumatera Utara tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi- formulasi yang ada. f. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 2. Sikap attitude Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Allport 1954 menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok : 1 Kepercayaan keyakinan, ide, konsep terhadap suatu objek 2 Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek 3 Kecenderungan untuk bertindak tend to behave Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan : 1 Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek. Universitas Sumatera Utara 2 Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karen dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari perkerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut 3 Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4 Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. 3. Praktik atau tindakan practice Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan support praktik ini mempunyai beberapa tingkatan : 1 Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. 2 Respon terpimpin guide response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua. Universitas Sumatera Utara 3 Mekanisme mecanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik tingkat tiga. 4 Adopsi adoption Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

2.7 Penelitian yang Terkait

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Minuman Berenergi Dikalangan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

34 140 43

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

88 650 92

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 21 92

Hubungan Penggunaan Media Sosial Facebook Dengan Penurunan Tajam Penglihatan Pada Mahasiswa I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

0 0 13

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 6

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 1 7

Peran Mahasiswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Kampus (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Kesehatan - Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 1 27

Penggunaan media sosial (facebook dan twitter)terkait dengan pencarian informasi kesehatan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

1 2 14