Pembahasan PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

B. Pembahasan

Untuk mengungkap pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru diukur melalui indikator yang dijabarkan dalam kuesioner penelitian. Dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru, dan pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru penulis mengolah data dari hasil kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh guru SMK Al- Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus dan kemudian penulis menganalisis data tersebut menggunakan rumus product moment. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru, penulis menggunakan program statistik SPSS 16. a. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah X terhadap kinerja guru Y selanjutnya penulis susun dalam tabel perhitungan korelasi berikut : Tabel 26 Korelasi Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Responden Kepemimpinan Kepsek X Kinerja Guru Y X 2 Y 2 XY 1 66 74 4356 5476 4884 2 75 63 5625 3969 4725 3 60 66 3600 4356 3960 4 59 47 3481 2209 2773 5 58 45 3364 2025 2610 6 55 75 3025 5625 4125 7 55 65 3025 4225 3575 8 66 60 4356 3600 3960 9 47 59 2209 3481 2773 10 33 55 1089 3025 1815 11 66 74 4356 5476 4884 12 75 63 5625 3969 4725 13 60 66 3600 4356 3960 14 59 47 3481 2209 2773 15 58 45 3364 2025 2610 16 55 75 3025 5625 4125 17 55 65 3025 4225 3575 18 66 60 4356 3600 3960 19 47 59 2209 3481 2773 20 33 55 1089 3025 1815 JUMLAH 1016 1070 59548 65030 60632 Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut : r xy = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N = 2 2 535 32515 . 20 508 29774 . 20 535 508 30316 20 = 286225 325150 258064 297740 271780 303160 = 38925 39676 31380 = 0,798 Dengan demikian maka jelaslah bahwa besarnya hubungan hitung r hitung adalah 0,798. Maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel r product moment dalam taraf signifikansi 1 dan 5. Untuk N = 20 pada taraf signifikan 5 = 0,632 sehingga r hitung lebih besar dari r tabel berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan taraf signifikan 1 = 0,765 lebih kecil dari r hitung sehingga ada pengaruh yang signifikan. Selanjutnya adalah mengonsultasikan nilai r hitung dengan interpretasi sebagai berikut : Tabel 27 Tabel Interpretasi Nilai r Besarnya r Product Moment r xy Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat hubungan, tetapi sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y 0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah dan rendah 0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang dan cukup 0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. 1 Berdasarkan tabel interpretasi nilai r tersebut di atas maka angka korelasi hitung 0,798 ternyata termasuk ke dalam kelompok 0,70 – 0,90 yang menunjukkan taraf korelasi yang kuat dan tinggi. b. Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus Untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru X terhadap kinerja guru Y selanjutnya penulis susun dalam tabel korelasi berikut : 1 Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 193 Tabel 28 Korelasi Antara Kompetensi Profesional Guru dgn Kinerja Guru Responden Kompetensi Profesional Guru X Kinerja Guru Y X 2 Y 2 XY 1 71 74 5041 5476 5254 2 75 63 5625 3969 4725 3 62 66 3844 4356 4092 4 65 47 4225 2209 3055 5 59 45 3481 2025 2655 6 59 75 3481 5625 4425 7 55 65 3025 4225 3575 8 66 60 4356 3600 3960 9 48 59 2304 3481 2832 10 36 55 1296 3025 1980 11 71 74 5041 5476 5254 12 75 63 5625 3969 4725 13 62 66 3844 4356 4092 14 65 47 4225 2209 3055 15 59 45 3481 2025 2655 16 59 75 3481 5625 4425 17 55 65 3025 4225 3575 18 66 60 4356 3600 3960 19 48 59 2304 3481 2832 20 36 55 1296 3025 1980 JUMLAH 1192 1218 73356 75982 73106 Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut : r xy = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N = 2 2 609 37991 . 20 596 36678 . 20 609 596 36553 20 = 370881 379910 355216 366780 362964 365530 = 9029 11564 2566 = 0,250 Dengan demikian besarnya hubungan hitung r hitung adalah 0,250. Maka selanjutnya dikonsultasikan pada tabel r product moment dalam taraf signifikansi 1 dan 5. Untuk N = 20 pada taraf signifikan 5 = 0,632 sehingga r hitung lebih kecil dari r tabel berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan taraf signifikan 1 = 0,765 lebih besar dari r hitung. c. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru d i SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru, penulis menggunakan program statistik SPSS 16. Berikut hasil output dalam menentukan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru : Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 VAR00002, VAR00001 a . Enter a. All requested variables entered. Keterangan : VAR00001 = kepemimpinan kepala sekolah VAR00002 = kompetensi profesional guru VAR00003 = kinerja guru Output pada bagian ini menampilkan keterangan tentang variabel terikat yaitu kinerja guru dan variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru dengan metode analisis Enter. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .257 a .066 -.200 10.97436 a. Predictors: Constant, VAR00002, VAR00001 Output pada bagian ini menampilkan data yang berupa tabel meliputi : 1 Besarnya nilai korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,257 kolom R 2 Besarnya nilai koefisien determinasi kemampuandaya dukung variabel bebas dalam menentukan besarnya nilai variabel terikat sebesar 0,66 atau 66 kolom R square Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus hal ini dibuktikan 0,257 lebih kecil dari taraf nyata 5 yaitu 0,632. Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa dalam pembahasan ini : 1. Kriteria kepemimpinan kepala SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus TP. 20132014 tergolong baik, hal sesuai dengan pendapat Wahjosumidjo yang meliputi aspek 1 memiliki kepribadian yang kuat, 2 Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa, 3 Memiliki visi dan memahami misi sekolah, 4 Kemampuan mengambil keputusan, dan 5 Kemampuan berkomunikasi. Kompetensi profesionalisme guru di SMK Al- Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus TP. 20152016 tergolong baik, hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa E, kompetensi profesional guru meliputi 1 menguasai bahan pelajaran, 2 mengelola program belajar mengajar, 3 mengelola kelas, 4 menggunakan mediasumber, 5 menguasai landasan- landasan kependidikan, 6 mengelola pengajaran, 8 mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, 9 mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan 10 memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Dan juga sesuai dengan pendapat Raflis Kosasi dan Soetjipto yaitu a. Guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa; b. Guru menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagai guru, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. c. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. d. Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya ia harus belajar menyediakan waktu untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. e. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan organisasi profesinya. Selain kelima ciri profesional di atas, guru juga dituntut memenuhi cakupan kompetensi berkaitan dengan profesionalisme guru, pasal 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen kompetensi guru meliputi: 1 kompetensi padagogik; 2 kompetensi kepribadian; 3 kompetensi sosial; dan 4 kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kinerja guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus TP. 20152016 tergolong baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Raflis Kosasi dan Soetjipto mencakup guru harus : 1 Mempunyai penguasaan ilmu yang harus diajarkan kepada siswa. 2 Memiliki kemampuan mengajar, meliputi perencanaan, pelaksanaan mengajar dan efisiensi, guru perlu menciptakan suasana belajar yang memungkinkan siswa mau belajar, dengan cara membina hubungan kepercayaan satu sama lainnya. 3 Minat mengajarkan ilmunya kepada siswa. Jika guru mempunyai minat besar untuk mengajar, maka akan selalu berusaha untuk meningkatkan efektivitas mengajarnya. 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat berpengaruh terhadap Kinerja Guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjosumidjojo yaitu : 1 Konstruktif kepala sekolah harus memberikan dorongan dan pembinaan kepada setiap guru dan stafnya untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal. 2 Kreatif kepala sekolah jangan terjebak kepada pola-pola kerja lama yang dikerjakan oleh kepala sekolah sebelumnya, namun dia harus selalu kreatif mencari gagasan-gagasan baru dalam menjalankan tugasnya. 3 Partisipasif memberikan kepercayaan kepada semua pihak untuk selalu terlibat dalam setiap aktivitas sekolah. 4 Kooperatif: kepala sekolah harus senantiasa bekerja sama dengan semua komponen yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan. 5 Delegatif: kepala sekolah berupaya memberikan kepercayaan kepada staf untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan deskripsi tugas jabatannya. 6 Integratif: untuk menghasilkan suatu sinergi yang besar, kepala sekolah harus mengintegrasikan semua kegiatannya agar tujuan sekolah dapat tercapai. 7 Rasional dan objektif: kepala sekolah berupaya untuk menjadi pemimpin yang bijak dalam melaksanakan tugasnya dan bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan obyektif, bukan dengan emosional. 8 Pragmatis: kepala sekolah dalam menetapkan kebijakan dan target harus mendasarkan pada kondisi dan kemampuan riil yang dimiliki sekolah. 9 Tidak memaksakan diri untuk melakukan kegiatan di luar kemampuan dan target. 10 Keteladanan : kepala sekolah sebagai seorang figur yang patut memberikan keteladanan kepada seluruh staf, guru dan para siswa. Oleh karena itu kepala sekolah harus senantiasa menunjukkan perilaku-perilaku yang baik dan mampu menunjukkan perilakunya sebagai pemimpin. 11 Adaptable dan Fleksibel: kepala sekolah harus mampu beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru dan juga menciptakan kondisi kerja yang mendukung staf untuk cepat beradaptasi. Dengan demikian kepala sekolah memiliki dan memegang prinsip dalam melaksanakan tugasnya bekerja bersama-sama dalam tugas memiliki kemampuan untuk membimbing guru, membimbing tenaga kependidikan non guru, membimbing peserta didik, mengembangkan tenaga kependidikan, mengikuti perkembangan iptek, dan memberi contoh mengajar. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah sangat mewarnai kondisi kinerja para guru. Hal ini dapat dikatakan pula semakin baik kepemimpinan kepala sekolah semakin meningkat pula kinerja guru. 3. Kompetensi profesional Guru tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru. Profesional adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional. Ciri-ciri guru dinyatakan profesional dalam jurnal Educational Leadership Edisi Maret 1993 : 1 Guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswa; 2 Guru menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Bagai guru, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. 3 Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. 4 Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya ia harus belajar menyediakan waktu untuk mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. 5 Guru seyogyakan merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan organisasi profesinya. Dari pendapat tersebut kompetensi profesional guru diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan kualitas pendidikan akan terwujud bila guru memiliki kinerja yang sangat baik yaitu dengan menjalankan tugas dan kewajibannya secara maksimal, cara kerja guru yang profesional dapat menghasilkan prestasi kerja yang optimal. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan dituntut melalui kinerja guru yang sangat baik. Dengan demikian apabila semakin profesional seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, maka semakin baik kinerjanya, dan bila semakin rendah profesional seorang guru belum tentu semakin rendah kinerjanya. 4. Kepemimpinan kepala sekolah dasar dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Kepemimpinan Kepala Sekolah akan diterima oleh guru-guru apabila kepemimpinan yang diterapkan sangat cocok dan disukai oleh guru-gurunya. Sehingga kalau sudah demikian guru akan memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kinerjanya. Tetapi bila kebalikannya kepala sekolah tidak cocok dan tidak disukai guru- guru belum tentu kinerja guru rendah. Kompetensi guru profesional terkait dan melekat pada tugas keprofesionalannya, selagi profil guru profesional masih eksis dalam tugasnya. Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplimentasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Pendapat Wahjosumidjo, Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah harus mempunyai kemampuan untuk menggerakkan, mengerahkan, membimbing, melindungi, membina, memberi teladan, memberi dorongan, dan memberi bantuan terhadap semua sumber daya manusia yang ada di suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pada pendapat di atas yang dimaksud kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah pola perilaku kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja bersama-sama dalam tugas yang berkaitan untuk mencapai yang diinginkan dengan memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi guru karyawan dan siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kompetensi profesionalisme guru terkait erat dengan mutu seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang pada gilirannya kinerjanya menjadi baik. Dengan demikian kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi profesional guru dalam suatu organisasi sekolah sebagai suatu sistem semakin baik maka kinerja guru juga semakin baik. Tetapi kepemimpinan kepala sekolah dan profesional guru secara bersama-sama kurang baik belum tentu kinerja guru akan baik pula.

C. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DIKLAT GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU EKONOMI SMA NEGERI KABUPATEN PEMALANG

0 18 127

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK YPE KROYA.

0 0 2

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru

1 3 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU SMK BISNIS MANAJEMEN DI KABUPATEN KLATEN

1 15 18

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 1 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 22

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Kepala Sekolah - Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 1 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 22

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian - Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 1 35

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru SMK Al-Qolam Kota Agung Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 1 20