Desain Penelitian Metode dan Desain Penelitian

30 Selain itu, pendekatan kualitatif mempunyai sejumlah ciri yang dapat membedakan dari pendekatan lain, sehingga pendekatan kualitatif dapat dijadikan pendekatan untuk mengolah data sesuai dengan karakteristik. Menurut pendapat Moleong 2007: 4-8 karakteristik pendekatan kualitatif adalah. Latar ilmiah, manusia sebagai instrumen, metode kualitatif, analisis secara induktif, teori dasar, deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, ada batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan kata, desain yang bersifat sementara, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa manusia sebagai instrumen, dalam hal ini yang dijadikan subjek baik observer, peneliti dan subjek, yang memungkinkan terciptanya sebuah penelitian, yang didasari oleh hasil penelitian yang dibahas secara bersama-sama baik oleh peneliti maupun observer yang menghasilkan dugaan sementara sebagai bahan acuan berhasilnya atau tidaknya suatu penelitian, dalam hal ini siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

2. Desain Penelitian

Pelaksanaan tindakan melalui model ini didasarkan atas pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang sifat-sifat benda. Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data-data yang ada di lapangan serta untuk mengetahui informasi tentang proses dan perubahan pemahaman siswa tentang sifat-sifat benda, dengan menerapkan model siklus belajar learning cycle. Observasi tidak hanya dilakukan pada satu objek, melainkan berbagai objek Rancangan penelitian yang digunakan mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart Wiriaatmadja, 2005: 155 yaitu model spiral yang dimulai dengan: 1 perencanaan planning, 2 aksitindakan acting, 3 observasi observing, dan 4 refleksi reflecting. Untuk lebih jelasnya, rancangan penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat dilihat pada gambar berikut: 31 Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis Mc,Taggart dalam Kasbolah, 1999: 66 Kasbolah 1999: 71-73 menjelaskan bahwa di dalam satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen. Keempat komponen tersebut meliputi: 1 perencanaan planning, 2 aksitindakan acting, 3 observasi observing, dan 4 refleksi reflecting. 1 Perencanaan Permasalahan penelitian difokuskan kepada strategi, pengamatan terhadap data awal, menyusun strategi dan merancang strategi. 2 Perlakuan Tindakan Tindakan mulai dilakukan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati. 3 Pengamatan atau observasi Hasil-hasil jawaban atau kegiatan siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Pengamat juga membuat catatan dalam buku hariannya. 4 Refleksi Kontrol kelas yang terlalu ketat menyebabkan tanya jawab kurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai hasil yang baik, dan perlu diperbaiki. Rencana awal Refleksi Tindakan Observasi Rencana yg direvisi Refleksi Tindakan Observasi Rencana yg direvisi Refleksi Tindakan Obeservasi 32 Hanya saja, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang replanning atau revisi terhadap implementasi siklus sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan perencanaan ulang tersebut, satu siklus diikuti dengan siklus berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa siklus. D. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Adapun prosedur dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tahapan Perencanaan Tindakan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT BENDA CAIR DI KELAS IV SDN I ASTANA KECAMATAN GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON.

0 1 43

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BENDA CAIR DI KELAS III SDN CIKAMUNING KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 40

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA DI KELAS III SDN BABAKAN KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 44

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR BATANG TUMBUHAN DAN FUNGSINYA DI KELAS IV SDN SABAGI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DI KELAS IV SDN CIKOLE KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 53

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATERI SIFAT-SIFAT BUNYI (Penelitian Eksperimen Di Kelas IV SDN Gudang Kopi dan SDN Darangdan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 39

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 0 29

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 1 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PUZZLE BERKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KABUPATEN DI KELAS IV SDN RANCAPURUT KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 53

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DAN MOTIVASI BELAJAR MELAUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN PALASARI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG

0 0 11