Perencanaan Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Madrasah. (Studi Kasus di SMA Al Kautsar Bandar Lampung dan Madrasah Aliyah Negeri I (MAN Model) Bandar Lampung)

29

B. Landasan Filosofis Manajemen Mutu Pendidikan 1. Landasan Alquran dan Hadits

a. Perencanaan

Pentingnya manusia untuk membuat suatu perencanaan yang baik sebelum melakukan suatu perbuatantindakan secara tersirat disebutkan di dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr 59 ayat 18 sebagai berikut:                     Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” 21 Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah kepada orang-orang yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah SWT dan memperhatikan mempersiapkan dengan baik apa yang akan diperbuatnya untuk hari esok. Dalam ilmu manajemen tindakan ini disebut perencanaan planning. Untuk meningkatkan mutu pendidikan maka pimpinan sekolahmadrasah bersama seluruh stakeholders perlu merumuskan perencanaan pengembangan dan target pencapaian prestasi mutu sekolah dalam bentuk rencana strategis sekolahmadrasah. 21 Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 919. 30

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah upaya untuk mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat dengan menempatkan dan mengarahkan seluruh anggota dalam suatu organisasi agar dapat bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan langkah penting kedua setelah perencanaan. Di dalam Islam, upaya menggerakan dan membangkitkan semangat bekerja guna mencapai tujuan yang diinginkan merupakan hal yang sangat penting. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am 6 ayat 60:                         Artinya: “Dan dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, Kemudian dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang Telah ditentukan[481], Kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. ” 22 Selanjutnya dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah 9 ayat 105, Allah SWT berfirman:         22 Ibid., h. 196. 31             Artinya: Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. 23 Kedua ayat di atas, menjelaskan perlunya semangat dan motivasi dalam bekerja yang dibangun atas dasar keikhlasan semata- mata mengharapkan keridho’an dan keberkahan Allah SWT atas upaya yang telah dikerjakan. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka pimpinan sekolahmadrasah bersama- sama dengan guru dituntut untuk senantiasa membangkitkan motivasi al-baits dan semangat dalam belajar dan membelajarkan peserta didik di lingkungan satuan pendidikan masing-masing.

c. Evaluasi