128
SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. MAN I Bandar Lampung beralamat di Jalan Letkol H. Endro Suratmin Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.
Sedangkan SMA Al-Kautsar beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. Dipilihnya kedua sekolah tersebut sebagai lokasi
penelitian karena beberapa alasan pertimbangan, yakni keunikan kasus, kemenarikan kasus dan karakteristik kedua kasus dalam konteks upaya
peningkatan mutu pendidikan di kedua sekolah tersebut. Uraian argumentasi atas penetapan kedua sekolah tersebut sebagai lokasi penelitian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
7
SMA Al Kautsar Yayasan Al-Kautsar Lampung dirintis oleh Kelompok Pengajian Al-Amal di Bandar Lampung yang beranggotakan
Muspida Tingkat I dan seluruh Kepala DinasKanwil Tingkat I serta BupatiWalikota se-Provinsi Lampung yang beragama Islam, yang
mengadakan pengajian bulanan di rumah kediaman anggota secara bergilir. Dalam suatu pengajian rutin di bulan Januari 1991 dibahas isu
penting dalam bidang pendidikan, yaitu: relatif rendahnya kualitas sekolah umum dan sekolah agama di Provinsi Lampung, terus meningkatnya
kecenderungan masyarakat Lampung yang menyekolahkan anaknya ke sekolah unggul di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung, relatif tidak
tersedianya sekolah umum unggul bernafaskan Islam yang berkualitas, dan semakin beratnya persaingan memasuki sekolah unggul di Lampung.
7
Profil SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20152016.
129
Pada bulan Maret 1991 disepakati untuk segera membangun suatu lembaga pendidikan dasar dan menengah yang bernafaskan Islam dan
bermutu di Provinsi Lampung. Pada bulan Mei 1991 dibentuk Panitia Persiapan Pendirian SMP dan SMA yang diberi nama “NURUL ULUM”
Cahaya Ilmu, yang kemudian menyusun proposal pendirian sekolah termasuk yayasan yang akan menaunginya dengan nama Yayasan NURUL
ULUM. Pada Tahun Pelajaran 19911992, SLTP dan SMA Nurul Ulum sudah mulai menerima murid baru, yang untuk sementara waktu siswanya
dititipkan pada SMP Negeri II dan SMA Negeri II Tanjungkarang. Pada bulan November 1991 nama NURUL ULUM kemudian diganti dengan
nama “AL-KAUTSAR” Nikmat yang berlimpah. Pada tanggal 16 Januari 1992, Yayasan Al-Kautsar membentuk lembaga yang khusus
mengelola kegiatan pendidikan umum yang berwawasan islam di Provinsi Lampung yang diberi nama Perguruan Al-Kautsar. Tanggal tersebut
kemudian dijadikan hari jadi Perguruan Al-Kautsar. Hari jadi tersebut selanjutnya ditetapkan dalam Akta Notaris No. 34 tanggal 8 Februari 1993
dan terdaftar pada Departemen Hukum dan HAM dan dimuat di Tambahan Berita Negara RI tanggal 246 – 2003 No. 50.
Tempat kedudukan Yayasan Al-Kautsar Lampung berkantor pusat di Bandar Lampung dengan alamat : Jalan Sukarno Hatta, depan Islamic
Center, Rajabasa, Bandar Lampung Kode Pos 35144, Nomor Telpon 0721-788410 alamat email SMA Al-Kautsar: smaal_kautsaryahoo.co.id,
130
website Yayasan Al-Kautsar Lampung: www.alkautsar.net, email Yayasan Al-Kautsar Lampung adalah yayasanalkautsar.net.
SMA Al-Kautsar sebagai salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Al-Kautsar Lampung sejak didirikannya bercita-cita menjadi
salah satu sekolah terbaik di Lampung bahkan indonesia. Semangat itu terus menyala sejak dibangun dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro tanggal 10 juni 1996. Akhirnya dalam kurun waktu 5 tahun SMA Al-Kautsar telah
menjadi sekolah dambaan dan idaman masyarakat, hal itu terbukti dengan besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA Al-
Kautsar, secara mutu juga SMA Al-Kautsar memiliki banyak prestasi baik bidang akademik maupun nonakademik, baik tingkat Kota, Provinsi,
regional, nasional maupun internasional. SMA Al-Kautsar pertama kali menerima murid pada tahun
19931994. Sebagai sekolah yang baru berdiri dan belum dikenal oleh masyarakat menyebabkan adanya kekhawatiran dari pengurus Yayasan
tentang ada tidaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di SMA Al-Kautsar, sehingga pada tahun itu kebijakannya adalah 10 calon murid
pendaftar pertama lansung diterima. Berkat penyebaran informasi langsung dari sekolah-sekolah seperti Kalianda, MetroLampung Tengah,
Kotabumi dan Pringsewu maka pada tahun pertama mendapatkan siswa sebanyak kurang lebih 210 orang yang pada waktu itu masih menyatu
dengan SMP Al-Kautsar baik gedung guru dan karyawannya. Yang unik
131
pada tahun itu adalah hingga penataran P4 selesai sekolah belum memiliki Kepala Sekolah.
Tahun 1994-1996 Sekolah ini sering mendapat kunjungan dari para menteri seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri Riset dan
Teknologi RI, Menteri Agama RI dan pejabat-pejabat pusat lainya. Prestasi demi prestasi diraih oleh SMA Al-Kautsar baik pada bidang
akademis dan non akademis di Bandar Lampung maupun Lampung bahkan event nasional dan internasional.
Memasuki tahun 20022003 SMA Al-Kautsar memiliki babak baru dengan dibukanya kelas unggul akademis. Dari kelas unggul inilah
akhirnya perkembangan sekolah mengalami kemajuan yang cukup pesat, bahkan bisa dikatakan sejajar dengan sekolah-sekolah vafourit di
Lampung seperti SMA N 2 dan SMA Xaverius pada beberapa bidang. Dilihat dari prosentase kelulusan dan siswa yang diterima di PTN dan PTS
vafouritpun dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat tajam. Sukses dalam pengolahan kelas unggul, maka pada tahun pelajaran
20042005 SMA Al-Kautsar membuka kelas Plus. Target dari kelas ini adalah mampu menyamai prestasi dari kelas ungul dengan dukunga sarana
dan prasarana, yang sedang berupaya menuju tingkat kelas internasional, oleh karna itu perlu adanya dukungan dari semua fihak khususnya
Yayasan Al-Kautsar terkait dengan pendanaannya. Penyiapan SDM yang berkualitas hanya dapat dilakukan oleh
lembaga pendidikan, termasuk SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. SMA
132
Al-Kautsar Bandar Lampung senantiasa mengembangkan diri, daik dari sisi tenaga pengajar, fasilita, sarana-prasarana, dan kurikulum. Setandar
pelayanan minimal SPM perlu dipenuhi agar sekolah mampu melayani peserta didik dengan baik sehingga dapat mencapai standar pelayanan
yang optimal. Dalam rangka pelaksanaan rintisan sekolah standar nasional RSSN SMA Al-Kautsar Bandar Lampung mencoba memenuhi beberapa
indikator SPM tersebut. Untuk itu pembenahan dan penyempurnaan prasarana maupun sarana dan kompetensi guru dan tenaga administarasi
masih terus dilaksanalan. Satu diantara yang sedang dikembangkan dan disempurnakan adalah kurikulum tingkat satuan pendidik KTSP.
Mencermati tujuan Pendidikan Nasional yang termuat dalam Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2005 tentang Setandar Pendidikan Nasional, dan meperhatikan pula tentang Rencana
Strategis Renstra Yayasan Al Kautsar dengan visi : Unggul, Islami dan Global. Dengan dasar regulasi-regulasi diatas, maka setiap lulusan SMA
diharapkan menjadi manusia yang cerdas, berakhlak mulia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta sehat jasmani dan rohani. Disamping itu lulusan SMA diharapkan memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi terhadap nusa dan bangsa. Tujuan ini merupakan dambaan setiap warga negara indonesia
pada umumnya, maupun masyarakat Lampung pada khususnya. Meskipun
133
harapan dan dambaan ini masih jauh, namun demikian upaya-upaya mencapai tujuan tersebut harus selalu berjalan terus. Di sisi lain tuntutan
globalisasi membawa kita memasuki arus persaingan yang ketat untuk memasuki bursa kerja. Sementara itu lulusan SMA juga diharapkan
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk menjaga semangat dan arah kebijakan sekolah dalam rangka
membangun budaya mutu agar tetap eksis dan survive dalam setiap situasi dan kondisi perubahan, maka sekolah telah menetapkan empat kebijakan
strategis yakni : Pertama , Kompetitif, artinya bahwa seiring dengan perubahan arah kebijakan pemerintah seperti diberlakukannya otonomi
daerah yang berakibat pada berdirinya sekolah-sekolah unggulan di setiap kotakabupaten maupun provinsi, kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan yang semakin cepat dan berubah-ubah menuntut sekolah untuk memiliki imunitas dan daya saing yang tinggi. Hanya sekolah yang
memiliki imunitas dan daya sainglah yang dapat tetap menjadi sekolah yang berkualitas dan menjadi dambaan umat.
Kedua, Jaminan Mutu, artinya bahwa sekolah harus berani
memberikan jaminan mutu kepada masyarakat dan seluruh stakeholders bahwa sekolah ini memang benar-benar berkualitas dan layak menjadi
pilihan mereka. Setiap prestasi yang diraih sekolah sebisa mungkin diketahui oleh masyarakat melalui media baik media internal maupun
eksternal. Perubahan nilaiskor atau biasa disebut gain score dilaporkan kepada orang tuamasyarakat sehingga mereka bisa menilai apakah tujuan
134
mereka menyekolahkan anaknya di SMA Al-Kautsar dapat tercapai atau tidak. Untuk menjaga dan mengawal mutu sekolah, sekolahperguruan
mengupayakan adanya organ penjamin mutu. Ketiga, Otonomi dan Efisiensi, artinya bahwa
paradigma pendidikan dalam manajemen pendidikan menggunakan pendekatan MBS
Manajemen Berbasis Sekolah, dimana pemerintah memberikan
kewenangan lebih luas kepada sekolah untuk merencanakan dan mengelola pendidikan di sekolah, tidak seperti di era orde baru yang
semua kebijakan pendidikan selalu bergantung kepada pemerintah pusat. Kondisi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, karena dapat
memberikan peluang lebih besar kepada sekolah untuk bisa maju dan berkembang secara lebih cepat. Tetapi otonomi harus dibarengi dengan
efisiensi baik keuangan maupun sumber daya manusia, sehingga sekolah memiliki cadangan energi lebih untuk dipergunakan pada situsai dan
kondisi yang tepat. Keempat,
Transparansi dan Akuntabilitas, artinya
tuntutan masyarakat sekarang terhadap semua lembaga publik adalah adanya
transparansi dan akuntabilitas, artinya adalah lembaga publik harus transparan dalam pengelolaan keuangan dan manajemen lainnya dan dapat
dipertanggungjawabkan secara publik. Perkembangan dan persaingan dalam pendidikan semakin terasa seiring dengan arah kebijakan
pemerintah pusat seperti diberlakukannya otonomi daerah, demokratisasi pendidikan yang menyebabkan di setiap kotakabupaten maupun provinsi
135
berkompetisi untuk mendirikan sekolah unggulan baik negeri maupun swasta. Kondisi ini harus disikapi secara arif dan bijaksana.
2. Madrasah Aliayah Negeri I MAN MODEL Bandar Lampung