Mekanisme Penjaringan Calon Anggota Legislatif DPC Partai Demokrat

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Mekanisme Penjaringan Calon Anggota Legislatif DPC Partai Demokrat

Kabupaten Agam 52 Petunjuk Pelaksanaan Juklak partai Demokrat Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008 yaitu membahas tentang mekanisme penjaringan calon anggota legislatif partai Demokrat. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan ini, makan dalam penelitian ini penulis mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan oleh partai Demokrat dalam proses ataupun tatacara pemilihan atau penentuan calon anggota legislatif. Sebagaimana proses yang terjadi, maka penulis akan menerangkan dalam skripsi ini bagaimana mekanisme partai Demokrat dalam menentukan calon anggota legislatif berdasarkan kualifikasi partainya. Petunjuk Pelaksanaan Juklak partai Demokrat Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008 yaitu membahas tentang mekanisme penjaringan calon anggota legislatif merupakan perubahan dari Petunjuk Pelaksanaan Juklak partai Demokrat Nomor: 02JuklakDPP.PDVI2008. Sebagaimana diketahui, presiden SBY sekaligus pendiri partai Demokrat telah menginstruksikan langsung agar calon anggota legislatif terpilih menggunakan suara terbanyak. Berdasarkan instruksi itu, DPP parta Demokrat merevisi petunjuk pelaksanaan Nomor: 02JuklakDPP.PDVI2008 dengan petunjuk pelaksanaan Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008 yaitu membahas tentang mekanisme penjaringan calon anggota legislatif partai Demokrat. 52 Lihat Juklak partai Demokrat Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008 yaitu membahas tentang mekanisme penjaringan calon anggota legislatif partai Demokrat Upaya pembenahan kedalam yang dilakukan partai Demokrat itu sangat beralasan, sebab pada pemilu 2009 nanti, partai Demokrat yang kembali mencalonkan SBY sebagai presiden mendatang itu, menargetkan perolehan suara 20 nasional. Maka wajar DPP menginginkan visi dan persepsi seluruh pengurus Partai Demokrat diberbagai tingkatan seluruh Indonesia perlu disamakan. Dan Juklak 03 ini adalah dasar pijakan menyatukan persepsi tersebut. Partai Demokrat mengeluarkan Juklak versi revisi juga berkaitan dengan dengan ketetapan partai menggunakan suara terbanyak murni untuk Caleg DPR- RI, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota partai Demokrat seluruh Indonesia. Keputusan itu diambil untuk memotivasi Caleg untuk berkompetisi secara ketat pada Daerah Pemilihan Legislatif maka nomor urut tidak mutlak, tetapi menggunakan suara terbanyak murni. Untuk itu partai Demokrat telah mengelurkan petunjuk pelaksanaan Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008 tentang revisi petunjuk pelaksanaan Nomor: 02JuklakDPP.PDVI2008 tentang petunjuk pelaksanaan mekanisme penjaringan calon anggota legislatif 26 Juni 2008 yang dikeluarkan tanggal 13 Agustus 2008. Dengan juklak revisi itu ditegaskan, bahwa untuk memotivasi calon anggota legislatif dalam berkompetisi secara ketat pada Dapilnya masing-masing maka nomor urut tidak mutlak, tetapi menggunakan suara terbanyak murni untuk Caleg DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota partai Demokrat seluruh Indonesia. Juklak tertanggal 13 Agustus 2008 itu ditandatangani Ketua Umum, Hadi Utomo dan Sekjen, H. Marzuki Alie, SE,MM. Dan pada hari itu juga langsung disebarkan ke seluruh DPD dan DPC partai Demokrat seluruh Indonesia. Pemilu tahun 2004 merupakan sebuah kesuksesan dan prestasi yang besar bagi partai Demokrat karena sebagai partai yang baru didirikan tahun 2001, partai Demokrat adalah tujuh partai politik yang berhasil mendominasi peta politik nasional di badan legislatif dan eksekutif dan partai Demokrat juga berhasil mengantarkan Bapak Susilo Bambang Yhudoyono sebagai Presiden Republik Indonesia sekarang ini. Dan hal ini merupakan sebuah kesuksesan yang fenomenal. Keberhasilan ini tentu saja bukan sesuatu yang dapat diraih dengan mudah karena diperlukan adanya kekompakan dan kebersamaan kader-kader partai Demokrat di seluruh Indonesia. Dalam menghadapi Pemilu Legislatif tahun 2009 yang lalu, partai Demokrat membuat aturan baru yang merevisi tentang mekanisme penjaringan Caleg yang terdapat pada Juklak Nomor: 03JuklakDPP.PDVIII2008. Juklak ini mengatur tentang masalah teknis dan mekanisme pelaksanaan proses penjaringan calon anggota legislatif yang diperuntukan bagi para fungsionaris, anggota, kader dan simpatisan agar bisa mengetahuinya secara jelas. Juklak ini juga diatur tentang sumber dan beberapa besar jumlah kuota Caleg.

B. Pola Rekrutmen terhadap Caleg