Tujuan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Aktivitas Pembelajaran

45 Kegiatan Pembelajaran 5: Gaya dalam Musik

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Dalam membawakan sebuah karya musik, baik dengan memainkan instrumen musik maupun menyanyi, seorang penyaji musik perlu mengetahui gaya dari musik yang dimainkan. Artinya, dalam menyajikan karya musik, mengacu pada sebuah karakteristik cara penggunaan melodi, ritme, tone olor, dinamik, harmoni, tekstur, dan bentuk dari karya musik yang dimainkan. Dari uraian tersebut, maka tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah 1. Guru dapat mendefinisikan konsep gaya dalam musik dengan benar dan tepat; 2. Guru dapat mengetahui gaya musik beserta karakteristiknya dalam berbagai genre musik dengan benar dan tepat. 3. Guru dapat menyebutkan gaya musik beserta karakteristiknya dalam berbagai genre musik dengan benar dan tepat. 4. Guru dapat menerapkan gaya musik beserta karakteristiknya dalam berbagai genre musik dengan benar dan tepat ke dalam permainan instrumen musikbernyanyi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan konsep gaya dalam musik 2. Menjelaskan gaya dalam musik beserta karakteristiknya dalam berbagai genre musik 3. Menjelaskan gaya musik beserta karakteristiknya dari masing-masing genre musik 4. Mempraktikkan berbagai macam genre musik beserta karakteristiknya 46

C. Materi Pembelajaran

1. Konsep Gaya dalam Musik Dalam musik, gaya mengacu pada sebuah cara memahami karakteristik dari sebuah melodi, ritme, tone color, dinamik, harmoni, tekstur, dan bentuk dari sebuah karya musik lagu Kamien, 2011. Cara tertentu dari elemen-elemen tersebut, dapat dikombinasikan dan menghasilkan suatu bunyi total yang berbeda dan unik. Jika berbicara gaya dalam musik, maka berbicara gaya musik dari seorang komposer, sekelompok komposer, sebuah negara, maupun sebuah masaperiodezaman dalam sejarah. Gaya musikal berubah dari satu era zaman di dalam sejarah ke zaman berikutnya. Perubahan ini terus berlanjut mengikuti perkembangan musik di dalamnya. Sejarah musik seni barat dapat dibedakan ke dalam beberapa periode gaya sebagai berikut Kamien, 2011: a. Masa Pertengahan 450 – 1450 b. Renaissance 1450-1600 c. Barok 1600-1750 d. Klasik 1750-1820 e. Romantik 1820-1900 f. Abad ke 20 sampai 1945 g. 1945 sampai saat ini Dari masing-masing periode tersebut, musik-musik yang diciptakan memiliki karakteristik gaya yang berbeda-beda. Sebuah kesadaran tentang karakteristik dari suatu gaya musik, akan membatu seorang pemain musikpenyanyi untuk mengetahui bagaimana mendengarkan sebuah komposisi dan juga membantu para menyaji musik mengenal fitur-fitur inovatif dan unik. Musik tidak diciptakan dalam ruang hampa. Untuk benar-benar memahami gaya dari suatu karya musik, seorang pemain musikpenyanyi memiliki kesadaran terkait fungsi keberadaannya di masyarakat. Artinya, perlu menyadari terkait pertanyaan seperti apakah lagu yang dimainkan dimaksudkan untuk memberikan hiburan di sekolah, di gereja, atau di masyarakat luas?. 47 Pertanyaan lain yang dapat diperhatikan seperti apakah karya musik yang dimainkan di desain untuk mengiringi nyanyian, tarian ataupun drama? Pada dasarnya, gaya dalam musik dibentuk oleh politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan intelektual. Selain itu, sering juga fitur-fitur gaya dalam musik dapat ditemukan dalam perbedaan seni dari periode yang sama. Membahas gaya dalam musik, terkait erat dengan berbagai genre musik. Jika membicarakan gaya dalam musik, maka membicarakan karakteristik fitur-fitur yang ada dalam musik dan bagaimana musik dari era tertentu atau dalam beberapa genre tertentu dimainkan. Sementara itu, genre merupakan tipe atau kategori dari sebuah musik. Djohan 2006 mengatakan bahwa genre merupakan suatu terminologi untuk menyebutkan gaya, jenis atau aliran musik yang ada dan berkembang di masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gaya musik termasuk di dalam genre musik. Ungkapan lain terkait genre musik, d apat juga dikatakan sebagai pengelompokkan musik sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Adapun pengelompokkan genre musik pada umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu musik seni barat, musik popular, dan musik tradisional.

2. Gaya dan Genre dalam Musik

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa gaya dan genre dalam musik memiliki perbedaan makna. Berikut dijelaskan pengelompokkan beberapa genre termasuk di dalamnya gaya musik seni barat genre dan dari berbagai zaman Fachrudin, 2015.

a. Musik Seni Barat

Musik seni barat adalah musik yang lahir atau diciptakan pada suatu masazaman. Menurut Voight 2003:2, musik seni menggambarkan tipe musik yang memiliki struktur lebih kompleks daripada musik popular. Lebih lanjut, Voight 2003 menjelaskan bahwa musik seni secara khas adalah rasa yang diperoleh dimana pendengar harus belajar terlebih dulu sebelum menilai karya musik tersebut atau harus mendengarkan dengan penuh perhatian untuk dapat mengapresiasinya. Musik seni barat diciptakan untuk keindahan musik secara keseluruhan Berikut dijelaskan berbagai gaya dalam musik seni barat Kamien, 2011. 48 1 Gaya Musik Zaman Barok Pada zamannya, karya-karya musik yang dihasilkan di zaman ini merupakan karya yang luar biasa dan tak terbatas. Musik periode ini adalah emosional dan penuh dengan hiasan kecil dan dekorasi yang membuat rasa surprise dan kagum pendengarnya. Karya musik pada zaman Barok sering serba cepat dengan penggunaan tangganada yang berbagai macam dan terjadi perubahan cepat pada melodi.dan tingkat kekerasan dalam volume. Saat ini, seseorang mungkin tidak berpikir bahwa hal tersebut sebagai jenis yang menarik dari musik, tetapi jika dibandingkan dengan gaya klasik, maka dapat dikatakan bahwa Barok memang memiliki banyak memiliki aksi yang lebih di dalam karya-karya musiknya. Komposer terkenal di zaman Barok ini adalah Johann Sebastian Bach. 2 Gaya Musik Zaman Klasik Seni dan budaya Yunani kuno telah selalu dicintai dan ditiru oleh seniman Eropa. Hal ini terutama jelas dalam gaya klasik. Pendekatan matematika musik dari Pythagoras dan Aristoteles diutamakan dalam periode ini. Hal ini merupakan tujuan para komposer klasik untuk mencapai musik yang sempurna. Artinya, musik yang benar-benar sempurna dari hal teknis. Batasan ini menyebabkan musik yang sangat konservatif, kuat tetapi tidak benar-benar emosional. Ini adalah bagaimana sebagian besar gaya klasik musik berjalan dan bagaimana para komponis menciptakannya dengan pengecualian dari Beethoven. Musik- musik karya Mozart banyak memberi keindahan dan pergerakan pada pendengarnya, dan Mozart adalah seorang komposer yang lahir dan dibesarkan si zaman klasik. Ada banyak contoh penting dari gaya klasik, termasuk stereotip musik yang Beethoven 5 simfoni. Karakteristik yang menonjol dari musik zaman Klasik adalah tekstur yang lebih cemerlang dan lebih jelas daripada musik Barok, dan sedikit lebih kompleks. Variasi dan kontras dalam musik zaman Klasik menjadi lebih jelas dari sebelumnya. Penggunaan berbagai tanda kunci, melodi, ritme dan dinamika penggunaan crescendo, diminuendo dan sforzando, bersamaan dengan perubahan suasana hati dan timbre lebih umum terjadi pada periode Klasik daripada periode Barok. 49 3 Gaya Musik Zaman Romantik Gaya musik zaman Romantik merupakan kebalikan yang mencolok dari gaya musik klasik. Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari komposer . Musik-musik yang diciptakan di zaman ini lebih banyak menggunakan emosi dan tidak memandang terhadap aturan-aturan yang ada dalam musik klasik. Komponis Beethoven memiliki tanggung jawab untuk transisi dari gaya musik Klasik ke Romantik. Beethoven menjembatani kesenjangan dengan menanamkan karya-karyanya dengan menggunakan banyak emosi, namun tetap dalam batas-batas klasik. Pada zaman ini, kekayaan bunyi baru diperoleh dengan perwujudan melodi, harmoni dan bentuk musik secara baru. Sebagai contoh, transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven. Pada dasarnya, semua komposer pada era Romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari zaman-zaman sebelumnya.

b. Musik Populer

Berbeda dengan musik seni barat, musik popular merupakan jenis musik yang banyak digemari oleh sebagian besar masrayakat dalam kurun waktu tertentu. Menurut Voight 2003 musik popular merupakan musik yang memiliki melodi yang mudah diingat serta cenderung berubah dari waktu ke waktu. Selain itu, musik ini juga dapat dikatakan sebagai musik non seni. Hal ini disebabkan struktur yang terdapat dalam musik popular lebih sederhana jika dibandingkan dengan musik seni barat. Musik populer juga memiliki beat yang dapat diprediksi. Genre musik yang termasuk musik popular Nugraha, 2014 dijelaskan sebagai berikut: 1 Jazz Jazz merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa. Pada awalnya, musik jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai dikenal bentuk Rag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar- bar. Blues dan Rag Time berkembang menjadi Boogie - Woogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz.Para peneliti musik 50 mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 - 1917. Terdapat 4 karakteristik dari musik Jazz Nugraha, 2014, yaitu pertama, Bluetonality, merupakan jenis irama yang lebih mirip dengan nada Blues. Hal ini dikarenakan awal dari musik Jazz berasal dari musik Blues. Kedua, Swing adalah iramanya yang terasa seperti mengayun. Ketiga, Syncopation Sinkop. Dasar dari sinkop adalah up tempo. Sinkop ini banyak digunakan pada lagu-lagu modern. Keempat, Improvisasi. Dalam musik Jazz improvisasi merupakan aspek utama, khususnya pada ritme dan melodi dibandingkan dengan jenis musik lain. Improvisasi dari jenis musik ini pada umumnya dimainkan oleh solo instrumen dan scatsing vokalis, dimana not-not yang dimainkan merupakan spontanitas ketika penyaji musik tampil di stage. Karakteristik lain dari musik Jazz adalah penggunaan akor-akor yang lebih rumit Selain itu, memiliki tonalitas yang luas dan sering terjadi modulasi. 2 Blues Blues Adiluhur, 2013 adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama dalam masyarakat Afrika-Amerika di Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari lagu rohani, lagu kerja, hollers lapangan, teriakan, dan narasi sederhana berirama balada . The blues terdapat dalam bentuk Jazz, RB, dan rock n roll dicirikan oleh akor progresif tertentu dengan dua belas bar akor disonan progresi yang paling umum dengan nada disonan. Blues sebagai gaya, atau genre, berevolusi dimulai sekitar tahun 1890-an di daerah Mississippi Delta Amerika Serikat Shpak 2015 menjelaskan karakteristik musik Blues terletak pada lirik tertentu, melodi pada bass yang terus berjalan, dan penggunaan instrumen. Selain itu, secara harmoni, lagu-lagu 51 berirama Blues menggunakan akor I, IV, dan V dari tangganada yang digunakan. Sebagai contoh, jika menggunakan tangganada A, maka akor yang digunakan adalah A, D, dan E. Karakteristik lain, musik Blues umumnya diciptakan dalam 12 birama dan juga ritme yang digunakan. Secara melodi, melodi yang digunakan pada musik Blues umumnya bersifat datar, perasaan kurang jelas dari tangganada mayor dan minor, biasanya not ketiga dan kelima dari tangganada. Not-not blues ini umumnya jika dimainkan pada gitar solo dimainkan dengan lentur dan terus berjalan. Figur Blues klasik adalah penyanyi diiringi gitar akustik dan ada kalanya diiringi oleh harmonika. The bluesman legendaris Robert Johnson adalah contoh klasik. Musik Blues dapat dimainkan pada instrumen atau dengan kombinasi instrumen. Tipe dari Blues band terdiri atas penyanyi, gitaris, bassis, pianis, dan drummer. 3 Rock Karakteristik dasar musik rock Henderson, 2013 adalah: permainan gitar dengan menggunakan efek, drum keras, garis bass yang menarik dan kaitan vokal kuat. Genre besar dan menggabungkan banyak sub-genre dan genre fusion. Selain itu, lagu- lagu rock biasanya dalam bentuk paduan suara dan dalam sukat 44, dengan aksen berat pada ketukan. Secara detil, karakteristik musik Rock adalah a Gitar Listrik: biasanya dimainkan dengan menggunakan efek seperti distorsi; b Bass gitar: dipopulerkan melalui gerakan jazz di tahun 1950-an; c Drum kit: memainkan Fusion dari drum dan simbal, dan ini digunakan sebagai “spine” dari sebuah lagu; d .Standard sukat yang digunakan 44; dan e Bentuk lagu seperti paduan suara. 4 Pop Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, musik pop adalah musik yang memiliki struktur sederhana dan banyak digemari oleh sebagian besar masrayakat dalam kurun waktu tertentu. Musik pop, 52 sering disebut hanya pop, musik kontemporer dan jenis umum dari musik populer dibedakan dari musik klasik atau seni dan dari musik rakyat. Istilah musik pop tidak merujuk secara khusus untuk genre tunggal atau suara, dan maknanya berbeda tergantung pada waktu dan tempat. Dalam musik populer, musik pop sering dibedakan dari sub genre lain dengan ciri-ciri gaya seperti irama danceable atau beat, melodi sederhana, dan struktur yang berulang. Pop lirik lagu yang sering emosional, berkaitan dengan cinta atau menari. Musik pop merupakan genre yang paling besar dan menggabungkan aspek dari berbagai jenis musik lainnya. Secara singkat karakteristik lagu pop Henderson, 2013 dijelaskan antara lain a lagu diciptakan untuk tujuan menarik khalayak luas, daripada setiap subkultur atau ideology; b struktur lirik pada umumnya seperti sajak; c Perekaman dan produksi dianggap lebih penting daripada live performance; d irama berorientasi tarian; e struktur lagu dan melodi lebih sederhana; f berupaya untuk mengikuti tren budaya pop saat ini; dan g fokus pada melodi dan mudah diingat

c. Musik Tradisional

Menurut Sedyawati 1992:23 pengertian musik tradisional adalah musik yang dipakai sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik tradisional menurut Tumbijo 1977:13 adalah suatu seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik masyarakat yang diwariskan secara turun–temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah. Musik tradisional juga menjadi perbendaharaan kesenian lokal masyarakat setempat. Pendapat lain diungkapkan oleh Purba 2007:2 bahwa musik tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat. Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, idiom, struktur dan instrumentasinya serta gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, modus, melodi atau tangga nada, tidak diambil dari sistem musikal yang berasal 53 dari luar kebudayaan suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud tersebut. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa musik tradisional adalah musik yang berakar pada tradisi masyarakat tertentu, dan keberadaannya saat ini merupakan suatu upaya pewarisan secara turun temurun dari masyarakat sebelumnya untuk masyarakat selanjutnya. Terdapat berbagai macam musik tradisional di Indonesia, antara lain gamelan, angklung, musik krumpyung, dan musik gong luang. Di samping musik-musik tradisional tersebut, terdapat juga musik tradisional yang hadir di Indonesia yang berasal dari dampak kebudayaan luar, yaitu antara lain dangdut dan keroncong. Berikut dijelaskan kedua jenis musik tradisional tersebut. 1 Dangdut Imansyah 2013 menjelaskan bahwa dangdut merupakan salah satu dari genre musik yang berkembang di Indonesia. Pada dasarnya, jenis musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur- unsur musik India terutama dari penggunaan tabla dan Arab pada cengkok dan harmonisasi. Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla dalam dunia dangdut disebut gendang saja yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu. Seperti halnya jenis-jenis musik lainnya, musik dangdut juga memiliki karakteristik tersendiri Fachrudin, 2015, yaitu a Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang, madolin, dan dalam perkembangan di era ini menggunakan keyboard serta biola. 54 b Lagunya mudah dicerna, sehingga mudah untuk diterima masyarakat. c Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung sangat lambat, lagu dua iramanya agak cepat dan makinang lebih cepat. d Liriknya masih lekat pada pantun. e Irama musiknya sangat melankolik. f Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, g Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 44 jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 34, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli. h Jarang menggunakan improvisasi, baik melodi maupun harmoni. i Ciri khas utama yaitu adanya ketukan tabla dan sinkop. j Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Jenis musik dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Sebagai contoh, keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Dengan demikian, musik dangdut dikatakan sebagai musik yang fleksibel karena dapat beradaptasi dengan musik lainnya. 2 Keroncong Musik keroncong adalah salah satu musik tradisonal yang terdapat di Indonesia. Pada awalnya, keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi umumnya wanita Harmunah, 1987. Sebenarnya, a kar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Lebih lanjut, Harmunah 1987 menjelaskan bahwa bentuk awal musik ini disebut moresco sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya, di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dariTugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, 55 Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari musik keroncong Harmunah, 1987 yaitu terletak pada bentuk, harmoni, dan instrumen musik yang digunakan. Secara rinci keempat cirri-ciri tersebut diuraikan sebagai berikut. a Bentuk Bentuk dalam musik keroncong memiliki 4 macam Harmunah, 1987, yaitu 1 Keroncong Asli; 2 Langgam Keroncong; 3 Stambul; dan 4 Lagu Ekstra. Pada keroncong asli, terdapat 28 jumlah birama. Umumnya, keroncong asli ini memiliki sukat 44, bentuk lagu A-B- C dan dinyanyikan dua kali putaran. Sementara itu, juga terdapat intro dan coda. Intro dimainkan secara improvisasi dan menggunakan akor I dan V, dan diakhiri oleh akor I kembali. Akhir dari intro, biasanya ditutup dengan kadens lengkap. Demikian pula halnya dengan coda, yang ditutup dengan kadens lengkap. Kemudian Langgam Keroncong, memiliki jumlah birama 32 birama. Umumnya tanpa intro dan coda, menggunakan sukat 44, dan bentuk lagu A-A-B-A. Pada Langgam Keroncong, lagu biasanya dinyanyikan dua kali putaran. Ulangan yang kedua dinyanyikan setelah interlude pada kalimat A. Intro dimainkan dari empat birama terakhir dari lagu, dan coda diakhiri dengan kadens lengkap. Sementara itu, jenis keroncong Stambul memiliki dua jenis yaitu Stambul I dan Stambul II. Stambul I memiliki jumlah birama 16, sukat 44, dan bentuk lagu A-B. Intro pada Stambul sering dimainkan dalam improvisasi dengan pergantian akor I dan V. Dalam oenyajiannya, keroncong ini lebih sering bergantian antara instrumental dan vokal. Seperti jenis keroncong Asli, coda pada Stambul juga diakhiri dengan kadens lengkap. Stambul II memiliki jumlah birama 32 birama, tanda sukat 44, dan bentuk lagu A-B. Tidak jauh berbeda dengan Stambul I, intro yang merupakan improvisasi pada Stambul II juga dimainkan 56 dengan pergantian akor I dan akor V. Intro ini sering dinyanyikan secara resitatif dan tanpa iringan. Bentuk terakhir dari musik keroncong yaitu Lagu Ekstra Keroncong Hiburan. Lagu ini memiliki bentuk lagu menyimpang. Namun memiliki nuansa yang riang, dan adakalanya terpengaruh dengan musik-musik tradisional. b Harmoni Penggunaan harmoni akor-akor dalam musik keroncong memiliki cirri khas tersendiri . Berikut dijeaskan penggunaan akor- akor pada masing-masing bentuk lagu keroncong. Pada Keroncong Asli,progresi akornya Aning, 2011 adalah V ….I..I 7 ..IV …V 7 …I …. prelude diambil dari baris ke 7 C1 A1 ; I ….. I …. V …. V …. A2 II …II …. V…modulasi merupakan cirri dari Keroncong Asli dengan akor V …. V …. V …. IV …. IV …. Interlude standar untuk semua bentuk lagu keroncong B1 dengan progresi akor IV … IV …. V 7 … I … B2 I … V 7 … V7 … I , I 7 , C1 dengan progresi akor IV … V 7 …. I … I 7 … IV … V 7 … I … C2 dengan progrsi akor I … V 7 … V 7 … I. Intro pada Keroncong Asli mengarah pada nadaakor di awal lagu, dan ini dimainkan oleh instrument musik seperti flute, biola, atau gitar. Progresi akor pada bentuk lagu Langgam adalah Verse A: V 7 … I …. IV, V 7 , I … I … V 7 … V 7 …I … Verse A: V 7 … I …. IV, V 7 , I … I … V 7 … V 7 …I … Bridge B: I 7 … IV … IV .. V, I … I … II … II … V … Verse A: V 7 … I …. IV, V 7 , I … I … V 7 … V 7 …I . Sementara itu, progresi akor pada bentuk lagu Stambul Aning, 2011 adalah I ………. IV …..dibuka dengan broken chord I , untuk mencari akor IV … IV … IV ..V..I … I … I … I … V … V … V … V… I … I … I … I … IV … IV … IV … IV ..V .. I … I … I … I … V …V … V … V … I … c Irama Irama dalam musik keroncong memiliki berbagai ragam Harmunah, 1987, yaitu irama tunggalengkel; irama ganda 57 double; irama petik; dan irama cakapur. Secara singkat keempat irama tersebut diuraikan sebagai berikut. Irama tunggalengkel, yaitu merupakan jenis irama yang pada umumnya digunakan pada lagu keroncong. Irama ini digunakan di bagian bait-bait awal lagu atau birama awal sebelum coda. Sementara itu, irama ganda double merupakan tingkat 2 atau 2 kali lipat dari cara pukulan engkel, dan umumnya digunakan pada bagian bait-bait kedua atau birama kedua setelah coda hingga lagu selesai. Irama lainnya yaitu irama petik, umumnya dimainkan pada bait awal-awal lagu keroncong yang ditandai dengan petikan instrument biola dan gitar yang memainkan melodi. Selanjutnya, Irama Cakapur, merupakan irama yang menyesuaikan dengan karakter lagu yang dimainkan. d Instrumen Musik Pada awalnya, instrumen yang digunakan dalam keroncong berupa instrumen berdawai yaitu ukulele, gitar, biola, dan cello. Instrumen-instrumen tersebut sampai saat ini masih digunakan oleh sekelompok pemain keroncong keroncong Tugu yang bermukin di Kampung Tugu, Jakarta Utara. Dengan berjalannya waktu, penggunaan instrumen dalam musik keroncong mengalami perberkembangan. Artinya, instrumen- instrumen yang digunakan ada penambahan. Secara lengkap instrumen dalam musik keroncong Harmunah 1987, dijelaskan sebagai berikut. 1 Cuk Cuk merupakan instrumen kecil menyerupai gitar yang memiliki dawai sebanyak 3 buah dan terbiat dari nilon . Adapun urutan nada dalam instrument Cuk yaitu adalah G, B dan E. Instrumen musik ini sebagai instrumen musik utama yang menyuarakan crong- crong, sehingga disebut keroncong. Sebutan ini pertama kali ditemukan di Hawai pada tahun 1879. 58 Hal inilah yang merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong. 2 Cak Tidak jauh berbeda dengan Cuk, Cak merupakan instrumen kecil menyerupai gitar yang memiliki dawai sebanyak 4 buah yang terbuat dari baja. Adapun urutan nada yang terdapat dalam instrument Cak adalah A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan t angga nada C, Cak bermain pada tangganada F, sehingga dikenal dengan sebutan in F. 3 Gitar akustik Dalam musik keroncong, gitar akustik berperan sebagai gitar melodi, dan dimainkan dengan gaya kontrapungtis counter melody. 4 Biola Instrumen Biola dalam musik keroncong, sebenarnya menggantikan instrumen Rebab. Adapun fungsi Biola pada musik Keroncong adalah sebagai penuntun melodi dan sekaligus menjadi hiasan. Di samping itu, juga sebagai pemimpin yang mengawali permainan melodi di awal lagu. 5 Flute Instrumen Flute dalam musik keroncong pada dasarnya menggantikan Suling Bambu, Fungsi Flute dalam musik keroncong sama dengan fungsi biola yaitu sebagai pemain melodi dan juga mengiringi secara counter melody. 6 Cello ; Instrumen cello ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cello pada umumnya. Cello yang digunakan dalam musik keroncong ini dimainkan dengan dipetik atau dikenal dengan 59 istilah betot, sehingga dikenal dengan sebutan cello betot. Cello betot ini menggantikan kendang, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetikpizzicato; 7 Kontrabas Instrumen kontrabas dalam musik keroncong memiliki peran untuk menggantikan Gong. Adapun cara memainkannya sama dengan Cello betot yaitu dipetik. Fungsi instrumen ini adalah sebagai penjaga irama.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam modul ini, guru dapat mempelajari materi pembelajaran tentang gaya dalam musik. Namun sebelumnya, guru perlu mengetahui konsep gaya dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, pertama-tama, guru perlu membaca dengan cermat poin 1 yaitu Konsep Gaya dalam Musik. Setelah itu, memahami dengan benar tentang konsep Gaya dalam musik, dan Gaya dan Genre dalam Musik. Kemudian, guru mempelajari dan memahami perbedaan antara Gaya dan Genre yang terdapat dalam musik. Selanjutnya, guru dapat mempraktikkan gaya musik dalam masing-masing genre dalam bermain instrumentbernyanyi, sebagai implementasi dari hasil mempelajari materi konsep Gaya dalam musik serta Gaya dan Genre dalam Musik.

E. Latihan Tes Formatif 1