Tujuan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Aktivitas Pembelajaran Latihan Tes Formatif 1

13 Kegiatan Pembelajaran 2: Ornamen dalam Musik

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Sebuah karya musik dapat dimainkandinyanyikan dengan sangat indah oleh pemainpenyanyi, salah satunya karena adanya hiasan-hiasan yang dimainkan dalam karya musik tersebut. Hiasan-hiasan dalam musik disebut ornamen. Ada berbagai macam jenis ornamen. Jenis-jenis ornamen secara rinci akan dibahas pada bagian lain. Dari uraian tersebut, maka tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah 1. Guru dapat mendefinisikan konsep ornamen dalam musik dengan benar dan tepat; 2. Guru dapat mengetahui jenis-jenis ornamen dalam musik dengan benar dan tepat. 3. Guru dapat menyebutkan jenis-jenis ornamen dalam musik dengan benar dan tepat. 4. Guru dapat menerapkan jenis-jenis ornamen yang terdapat dalam partitur pada saat memainkan instrumen musikmenyanyi dengan benar dan tepat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hakikat ornamen dalam musik 2. Menjelaskan berbagai jenis-jenis ornamen 3. Menjelaskan arti dari jenis-jenis ornamen 4. Mempraktikkan jenis-jenis ornamen dalam bermain instrumen musikbernyanyi.

C. Materi Pembelajaran

1. Konsep Ornamen dalam Musik Secara umum, ornamen berasal dari kata Ornare bahasa Latin yang berarti menghiasi. Senada dengan ungkapan tersebut, Kennedy 2005:536 menjelaskan bahwa ornamen adalah hiasan dan dekorasi sebuah melodi yang ditunjukkan melalui not-not kecil atau tanda-tanda khusus. Ornamen musik Timmers, dkk, 2012:3 adalah proses dimana sebuah notasi atau kanonis pada 14 karya musik tertentu dielaborasi oleh seorang pemain, terutama melalui penambahan nada tambahan. Ornamen tidak hanya mengubah struktur melodi sebuah lagu saja, tetapi juga mengubah struktur ritmisnya. Dalam karya musik, ornamen merupakan not yang ditambahkan ke not utama dalam sebuah karya musik untuk membuatnya lebih menarik. Ornamen ini.dimainkan secara cepat, bahkan ketukannya hampir bersamaan dengan not utama yang ada di dekatnya. Jumlah ornamen yang terdapat dalam sebuah karya musik tidak dapat ditentukan jumlahnya. Banyak ornamen dimainkan sebagai “fast notes” di dekat not utamanya. Ornamen menunjukkan berbagai macam hiasan not. Hiasan-hiasan tersebut dapat ditulis dalam dua cara, Taylor, 2009:99 yaitu: a. Dengan satu atau lebih not-not berukuran kecil yang ditulis sebelum not utama yang dihias. Adapun not-not kecil yang berupa hiasan dalam melodi dapat digambarkan sebagai berikut: b. Dengan simbol khusus yang pada umumnya ditulis di atas garis paranada. Adapun simbol-simbol tersebut antara lain terlihat sebagai berikut. : Trill : Trill di periode Barok, Mordent di periode Klasik : Lower Mordent : Turn Penjelasan terkait simbol-simbol ornamen tersebut akan diuraikan pada bagian lain dalam modul ini. Ornamen dalam musik banyak ditemui pada karya-karya musik yang diciptakan di zaman Barok dan Klasik. Pada umumnya, penggunaan ornamen yang terdapat dalam karya musik di zaman Barok cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan yang terdapat dalam karya musik di zaman Klasik. Selain itu, cara memainkan salah satu jenis ornamenpun trill memiliki perbedaan 15 antara zaman Barok, zaman Klasik, dan zaman Romantik. Pada zaman Barok trill dengan simbol tr tidak digunakan. Trill pada zaman Barok ditandai dengan simbol mordent . Trill pada zaman tersebut, khususnya pada karya-karya Bach dimulai dengan not bantu not hias di atas not utama. Pernyataan ini seperti yang diungkapkan oleh Carl Phillip dalam Mery, 2003 yang mengatakan bahwa “trill always begin on the tune above the principal note”. Hal iini seperti terlihat pada gambar 3. Gambar 3. Ornamen trill yang dimainkan di zaman Barok yang dimulai pada nada d di atas not utama sumber: Mery, 2003 Sementara itu, mordent pada zaman Barok ini ditandai dengan  . Simbol ini merupakan simbol yang penting. Dikatakan penting, karena mordent mengisi bagian-bagian kosong dalam karya-karya Bach, dan membuat karya tersebut menjadi karya yang brilliant. Hal ini seperti diungkapkan oleh Carl Phillip dalam Mery, 2003 yang mengatakan bahwa “The mordent is an essential ornamen which connects notes, fills them out, and makes them brilliant”. Untuk menghasilkan karya yang cemerlang dengan adanya mordent, maka mordent perlu dimainkan dengan sangat cepat., dan diawali dengan memainkan not utama. Contoh tersebut seperti terlihat pada gambar 4. 16 Gambar 4. Mordent dan cara memainkannya sumber: Mery, 2003 Pada umumnya, karya-karya musik yang ditulis pada zaman Barok, ornamen trill dimainkan dengan dimulai dari not di atas not yang tertulis. Sementara itu, karya-karya musik yang diciptakan pada zaman Romantik, ornamen trill dimainkan dengan dimulai dari not yang tertulis dan dilanjutkan not di atasnya. Contoh ornamen trill yang dimainkan di zaman Romantik dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Trill dan cara memainkannya di zaman Romantik sumber: Palmer Halford, 1980 Sementara itu, ornamen musik di zaman Klasik penulisan simbol trillnya sama dengan ornamen trill di zaman Romantik, namun cara memainkannya sama dengan zaman Barok. Gambar 6 menunjukkan ornamen musik trill pada zaman Klasik dan cara memainkannya. Gambar 6. Trill dan cara memainkannya di zaman Romantik sumber: Oldflutes, 2000 Dengan adanya perbedaan dalam memainkan ornamen-ornamen pada karya-karya musik di zaman tersebut, maka para penyaji musik khususnya di zaman miennium ini, perlu mengetahui latar belakang sejarah penciptaan karya musik yang dimainkan serta gaya penyajiannya dari masing-masing zaman. Selain itu, juga perlu memahami cara yang benar dalam memainkan ornamen 17 musik yang digunakan, dan ini menjadi bagian penting dari seni bernyanyi maupun memainkan instrumen musik. Jenis-Jenis Ornamen Seperti halnya tanda-tanda ekspresi, ornamen dalam musik juga memiliki berbagai macam jenis Palmer Halford, 1980; Taylor, 2009, yaitu: 1. Acciaccatura 2. Appoggiatura 3. Trill 4. Mordent

5. Turn

Dari ketujuh jenis ornamen tersebut yang paling umum digunakan di zaman Barok dan zaman Klasik hanya enam tanpa inverted turn. Secara rinci jenis-jenis ornamen tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Acciaccatura

Acciacatura atau sering disebut dengan “crushed note” atau “grace note” dimainkan secepat mungkin sebelum not utama not berukuran besar yang mengikutinya. Secara normal, not acciaccatura ditulis dengan ukuran lebih kecil dari not utama dan dilengkapi dengan garis miring yang melaluinya. Ini menunjukkan bahwa not kecil tersebut bukan appoggiatura. Hal inilah yang membedakan ornamen acciacatura dengan ornamen appoggiatura. Sebagian besar pemain musik, memainkan acciaccatura tepat pada ketukan, tetapi ada kalanya not acciaccatura lebih baik dimainkan sebelum ketukan, sehingga not utama dimainkan tepat pada ketukannya. Gambar 7 menunjukkan not acciaccatura dan cara memainkannya. dimainkan Gambar 7. Penullisan not acciaccatura dan cara memainkannya sumber: Taylor, 2009 18 Acciaccatura di zaman Klasik umumnya dimainkan sebelum ketukan dan tekanan pada not utama. Hal ini dapat dilihat pada gambar 8. dapat dimainkan Gambar 8. Penullisan not acciaccatura dan cara memainkannya di zaman Klasik sumber: Taylor, 2009

2. Appoggiatura

Appoggiatura berasal dari kata appogiare bahasa Itali yang berarti “mendukung” atau disebut “to lean upon” yaitu “bersandar pada”. Panjang sebuah not appoggiatura sebagai kebalikan dari pendeknya not appoggiatura yaitu acciaccatura, secara melodi merupakan hal yang penting dan sering tergantung pada not utama. Pada umumnya, appoggiatura ditulis seperti “grace note” not kecil yang dimainkan dengan cepat sebelum ketukan. Hal ini seperti terlihat pada gambar 8. dimainkan Gambar 8. Penullisan not appoggiatura dan cara memainkannya sumber: Taylor, 2009 Appoggiatura juga dapat dikatakan sebuah not disonan yang bersandar pada not utama Latham, 2006. Ditegaskan kembali, bahwa sebuah not dikatakan appoggiatura jika not yang berukuran lebih kecil dari not utama bersandar pada not utama seperti terlihat pada gambar 8.

3. Trill

Trill merupakan ornamen yang dikenal dengan sebutan “shake” goyang. Ini artinya, not dimainkan secara cepat dan bergantian antara not yang mendapat tanda trill dengan not yang di atas atau di bawahnya. Dengan kata lain, trill merupakan permainan not secara cepat dan bergantian antara dua not. Pada umumnya, interval yang digunakan dalam ornamen trill tidak lebih lebar dari 19 interval seconda. Hal senada diutarakan olehTaylor 2009 yang menjelaskan bahwa tanda trill atau shake menunjukkan not yang tertulis dimainkan secara bergantian dengan cepat dengan nada di atasnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Cara memainkan ornamen trill sumber: Taylor, 2009 Trill pada umumnya diakhiri dengan menggunakan “closing pattern” atau pola penutup yang memerlukan not di bawah not utama yang terakhir. Dua not terakhir dapat ditulis seperti sepasang “grace notes”. Hal ini seperti terlihat pada gambar 10. dimainkan Gambar 10. Ornamen trill dan cara memainkannya sumber: Taylor, 2009 Seperti yang telah dijelaskan di bagian terdahulu, bahwa cara memainkan dan penggunaan symbol ornamen trill berbeda-beda antara zaman Barok, Klasik, dan Romantik.. Taylor 2009 menjelaskan bahwa sampai awal abad 19, trill umumnya dimulai pada not di atasnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 11. dimainkan Gambar 11. Ornamen trill dan cara memainkannya dimulai dari not di atasnya sumber: Taylor, 2009 20 Jumlah not yang dimainkan dalam ornamen trill tergantung pada kecepatan tempo musik yang digunakan. Jika trill dimainkan dalam tempo lambat, maka diperlukan not yang banyak. Daripada trill yang dimainkan dalam tempo lambat. Hal ini seperti terlihat pada gambar 12 dan 13. dimainkan Gambar 12. Ornamen trill dan cara memainkannya dalam tempo Moderato sumber: Taylor, 2009 dimainkan Gambar 13. Ornamen trill dan cara memainkannya dalam tempo Presto sumber: Taylor, 2009 Pada gambar 12 dan 13 terlihat jelas jumlah not ornamen trill yang dimainkan dalam tempo sedang Moderato dan dimainkan dalam tempo cepat Presto. Dalam tempo Moderato, jumlah not lebih banyak jika dibandingkan jumlah not yang dimainkan dalam tempo Presto.

4. Mordent

Mordent merupakan ornamen yang paling umum terdapat pada karya- karya musik yang diciptakan pada zaman Barok dan Klasik. Mordent juga dapat dikatakan sebagai pergantian dua not kedua dari diatonic yang terpisah dimulai dengan not di atasnya. Mordent dianggap sebagai pergantian yang cepat antara not yang tertulis, not di atasnya disebut upper mordent dan inverted mordent atau not di bawahnya disebut lower mordent, pralltriller atau mordent dan not tertulis lagi Palmer dan Halford, 1980. Sejalan dengan Palmer dan Halford, Taylor 2009 mejelaskan bahwa selama abad 19 dua tanda ornamen mordent dapat diartikan sebagai pergantian 21 yang cepat dari not yang tertulis dengan not lain di atasnya  atau not di bawahnya . Hal ini seperti terlihat pada gambar 14 dan gambar 15. dimainkan Gambar 14. Ornamen mordent dan cara memainkannya dari not yang tertulis dengan not yang di atasnya sumber: Palmer Halford, 1980 dimainkan Gambar 15. Ornamen mordent dan cara memainkannya dari not yang tertulis dengan not yang di bawahnya sumber: Palmer Halford, 1980 Berdasarkan penjelasan Taylor 2009, dapat dikatakan bahwa ornamen mordent dibagi menjadi dua jenis yaitu upper mordent dan lower mordent. Pada masa Bach dan Handel tanda mordent  pada umumnya menunjukkan arti sebuah hiasan yang dimulai dengan not di atas not yang tertulis diikuti dengan satu atau lebih not yang dimainkan decara bergantian . Contoh ini dapat dilihat pada gambar 16. Dimainkan atau Gambar 16. Ornamen mordent yang dimainkan dari not di atasnya diikuti dengan lebih dari satu not secara bergantian sumber: Palmer Halford, 1980 Pada zaman Barok, ornamen mordent disebut dengan inverted mordent. Tipe ornamen ini di zaman tersebut lebih dikenal dengan istilah short trill. Namun, saat ini lebih dikenal dengan sebutan lower mordent. Mordent ini banyak ditemui dalam karya-karya Bach. Salah satu contoh tersebut dapat dilihat pada gambar 17. 22 Tertulis Dimainkan Gambar 17. Ornamen mordent yang terdapat pada karya Bach sumber: Mery, 2003

5. Turn

Ornamen turn menggambarkan sekelompok not yang terdiri atas a not di atas not yang tertulis; b not yang tertulis; c not di bawah not yang tertulis; dan d not yang tertulis lagi. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 18. dimainkan Gambar 18. Ornamen turn dan cara memainkannya sumber: Taylor, 2009 Pada gambar 18 terlihat sekelompok not yang dimainkan sebagai ornamen turn ditandai dengan . Interpretasi ritme dari ornamen turn tergantung pada apakah simbol turn ditempatkan secara langsung di atas not atau di sisi kanan not. Selain itu, cara memainkannya pun tergantung pada kecepatan tempo yang terdapat dalam karya musik yang dimainkan. Gambar 19 menunjukkan contoh simbol turn yang ditempatkan di sisi kanan not. dimainkan Gambar 19. Ornamen turn yang ditulis di sisi kanan not bertitik dan cara memainkannya sumber: Benward Saker, 2009 Pada gambar 19 terlihat simbol turn ditulis di sisi kanan not bertitik dan cara memainkannya. Perlu diketahui bahwa tiga not dalam kelompok turn selalu memiliki nilai ketukan yang sama, tetapi time value pada not keempat dapat bervariasi. 23

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam modul ini, guru dapat mempelajari materi pembelajaran tentang berbagai jenis ornamen yang terdapat dalam musik. Namun sebelumnya, guru perlu mengetahui konsep ornamen dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, pertama-tama, guru perlu membaca dengan cermat poin 1 yaitu Konsep Ornamen dalam Musik.. Setelah itu, memahami dengan benar tentang konsep ornamen dalam musik, dan jenis–jenis ornamen. Kemudian, guru mempelajari contoh dari jenis- jenis ornamen yang terdapat dalam sebuah lagu dan cara memainkannya. Selanjutnya, guru dapat mempraktikkan berbagai jenis ornamen musik dalam bermain instrumentbernyanyi, sebagai implementasi dari hasil mempelajari materi konsep ornamen dalam musik dan jenis-jenis ornamen serta cara memainkannya.

E. Latihan Tes Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Konsep ornamen dalam musik adalah: a. Hiasan dalam lagu berupa not yang ditambahkan ke not utama dalam sebuah karya musik untuk membuatnya lebih menarik b. Hiasan dalam lagu berupa birama-birama c. Hiasan dalam lagu berupa garis-garis lengkung d. Hiasan dalam lagu berupa lingkaran-lingkaran di samping not 2. Simbol ornamen mordent yang benar adalah: a. b. c. d. 3. Jika terdapat ornament turn pada suatu lagu seperti maka cara memainkannya yang benar adalah: a. 24 b. c. d. 4. Simbol ornamen dalam musik adalah simbol untuk ornament: a. Trill b. Mordent c. Acciaccatura d. Appoggiatura 5. Ornamen dalam sebuah karya musik dinamakan: a. Appoggiatura b. Turn c. Upper Mordent d. Acciaccatura Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang telah diperoleh, guru dapat mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban yang benar, dan gunakan rumus berikut Kuswarsantyo dan Rachmi, 2011:1.8. Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal Adapun kriteria persentase yang diperoleh dijelaskan sebagai berikut. 90 – 100 = Baik Sekali 80 – 89 = Baik 70 – 79 = Cukup 70 = Kurang Berdasarkan nilai yang diperoleh, Guru dapat menilai kemampuannya sendiri. JIka nilai yang diperoleh antara 80 – 100 , maka guru dapat Tingkat Penguasaan = x 100 25 melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Namun, jika nilai yang diperoleh di bawah 80 , maka dianjurkan untuk mengulang kembali dalam mempelajari materi-,materi yang terdapat di kegiatan pembelajaran 2.

F. Ringkasan

Ornamen dalam musik merupakan hiasan dan dekorasi sebuah melodi yang ditunjukkan melalui not-not kecil atau tanda-tanda khusus. Selain itu, ornament tersebut dapat dikatakan Hiasan dalam lagu berupa not yang ditambahkan ke not utama dalam sebuah karya musik untuk membuatnya lebih menarik. Ornamen ini.dimainkan secara cepat, bahkan ketukannya hampir bersamaan dengan not utama yang ada di dekatnya. Terdapat berbagai macam ornamen yaitu antara lain trill, appoggiatura, acciaccatura, mordent, dan turn. Masing-masing ornamen ini memiliki simbol dan karakter tersendiri dalam penerapannya dalam sebuah lagu. Ornamen dalam musik banyak ditemui pada karya-karya musik yang diciptakan di zaman Barok dan Klasik. Oleh karena adanya perbedaan dalam memainkan ornamen-ornamen pada karya-karya musik di zaman tersebut, maka para penyaji musik khususnya di zaman miennium ini, perlu mengetahui latar belakang sejarah penciptaan karya musik yang dimainkan serta gaya penyajiannya dari masing-masing zaman. Selain itu, juga perlu memahami cara yang benar dalam memainkan ornamen musik yang digunakan, dan ini menjadi bagian penting dari seni bernyanyi maupun memainkan instrumen musik. G. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. a 2. c 3. d 4. b 5. d 26 Kegiatan Pembelajaran 3: Dinamik

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran