2.5 INKUBATOR PERAWATAN Inkubator adalah
selungkup diperuntukkan bagi bayi, memiliki bagian transparan yang dapat untuk melihat bayi yang dilengkapi dengan alat pengontrol
lingkungan bayi yang dilengkapi dengan alat pengontrol lingkungan bayi terutama suhu, dengan menggunakan udara yang dipanaskan.
Adapun fungsi inkubator adalah: 1.
Oksigenasi, melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif continue CPAP atau
ventilasi mekanik. Bayi dengan sindrom gangguan pernafasan adalah penyebab utama kematian bayi prematur, dan ini dapat diminimalisasi oleh
fungsi dari CPAP, selain itu juga dengan mengelola surfaktan dan menstabilkan gula darah, cairan fisiologis tubuh dan tekanan darah.
2. Observasi, perawatan intensif neonatanmodern yang canggih meliputi
pengukuran suhu, respirasi, fungsi jantung, oksigenasi, dan aktivitas otak 3.
Perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan, draft dan penanganan kelebihan inkubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup dalam
plastik, dengan peralatan kontrol suhu yang dirancang untuk menjaga mereka tetap hangat dan membatasi eksposur merekea terhadap kuman
4. Penyediaan gizi melalui sebuah intravena kateter atau NG tube
5. Administrasi obat pemberian obat-obatan
6. Mempertahankan keseimbangan cairan dengan menyediakan cairan dan
menjaga kelembaban udara, baik kelembaban yang tinggi dari kulit dan penguapan dari pernafasan bayi.
Jenis-jenis inkubator perawatan, yaitu: 1
Inkubator perawatan baby adalah inkubator perawatan bayi yang lahir prematur dan bayi normal dilengkapi hanya dengan oksigen saja.
2 Infant inkubator baby adalah jenis inkubator perawatan bayi yang lahir tidak
normal bayi baru lahir neonatal yang emergensi dilengkapi dengan oksigen, blue light
, heater pemanas di atas bayi.
Universitas Sumatera Utara
2.6 CARA KERJA INKUBATOR PERAWATAN 2.6.1 Mengatur Sensor Kelembaban
Inkubator bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan atau stabil. Pada
modifikasi manual-otomatis inkubator bayi, terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian bagian atas dan bagian bawah. Boks bagian atas
digunakan untuk meletakkan sensor, kontroler, rangkaian elektronik, sedangkan box bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat, yang
digunakan untuk meletakkan heater, tempat atau wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu PT 100 dan sensor kelembaban diletakkan di
dalam box tidur bayi di luar boks kontrol.
Pada sensor suhu PT 100 dan sensor kelembaban terdapat display yang sekaligus sebagai driver sensor digunakan untuk mengetahui serta memberikan
setting suhu dan kelembaban dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. Yang menjadi aktuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater
berfungsi sebagai pemanas ruangan, sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan
menuju boks tidur bayi melalui selang.
Sedangkan kontrolernya, digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan
computer CPU secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
Sebuah inkubator buka hangat atau isolett adalah suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai untuk neonates
bayi yang baru lahir. Hal ini digunakan dalam kelahiran prematur atau untuk beberapa bayi baru lahir yang rentan penyakit.
2.6.2 Cara Pengoperasian dan Fungsi Tombol Inkubator
1. Tempelkan inkubator pada ruangan dengan suhu 25
C-30 C dan tidak terkena
semprotan langsung udara dingin AC atau radiasi sumber panas 2.
Isi botol reservoir dengan aquades atau air destilasi sampai strip maksimum water level
dan check selama pemakaian jika level air di bawah strip minimum water level
maka harus ditambah air lagi. 3.
Pasang konektor skin probe pada inkubator kemudian masukkan steker arde inkubator pada tegangan 220V AC kemudian tekan switch power ON
4. Pilih sistem operasi inkubator skin atau servo atau air manual dengan menekan
switch servo manual sistem yang dipilih ditujukan oleh led hijau
Universitas Sumatera Utara
5. Tentukan suhu yang dibutuhkan oleh bayi kemudian tekan switch up + set
secara bersamaan, untuk menurunkan seting down-set 6.
Suhu inkubator akan tercapai dalam ± waktu 30 menit dan inkubator siap digunakan masukkan pasien ke dalam inkubator dan tempelkan skin probe
pada kulit bayi bagian perut pakai plester 7.
Kelemahan dalam inkubator ditunjukkan dalam lcd humudyti level ke kanan untuk menurunkan ke kiri untuk menaikkan kelembaban dalam inkubator
8. Gunakan switch mute di bagian bawah panel untuk mematikan suara alarm
selama ± 5 menit.
2.6.3 Cara Penggunaan Suhu Pada Alat Inkubator
Cara memakai suhu inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh sistem kontrol. Temperatur pada saluran-saluran supllai udara merubah tahanan
thermisor dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang dikehendaki atau diset. Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih
rendah dari pada suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi perbedaan ini. Pada sistem kontrol, jumlah daya yang diberikan ke heater
sebanding dengan perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara yang sebenarnya dengan suhu yang diset. Hal ini berarti daya berkurang sewaktu suhu
mencapai set poin suhu yang diset, merupakan gambaran penting mengenai contoh lebih presisi dan untuk memperkecil kemungkinan melebihi setting. Bila
suhu yang dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan: a.
Tegangan b.
Kebersihan chamber c.
Setting suhu d.
Alarm e.
Aksesoris f.
Pembumian Inkubator bayi adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, suhu di
dalam bayi inkubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 32- 36
C, perlengkapan sebuah baby inkubator pada umunnya terdiri dari sensor suhu, heater, dan sistem alarm buzzer. Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol
pemilihan keypad dan ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu digunakan IC LM35 yang mendeteksi suhu di dalam inkubator tak satupun orangtua yang
menginginkan bayinya lahir premature pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Namun bila harus demikian, apa boleh buat Tentu harus menerima
Universitas Sumatera Utara
kenyataan dengan berbesar hati. Bayi prematur memang cenderung lebih mudah terserang infeksi dibandingkan bayi cukup bulan karena fungsi organ belum
sempurna. Sering kali bayi prematur tetap harus tinggal di rumah sakit walaupun si ibu sudah diperbolehkan pulang. Selama dirawat, bayi mungil tersebut
diletakkan ke dalam kotak kaca bernama inkubator.
Selama ia berbaring di sana, dokter, suster maupun orangtua harus ekstra sabar dan cermat menangani perkembangan kesehatannya. Inkubator aman
informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu
lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa orangtua yang bayinya sedang dirawat di inkubator. Padahal, inkubator bagi bayi prematur aman sepanjang
dilakukan sesuai dengan standar proses. Perlu diketahui, setiap bayi prematur yang lahir memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang termasuk dalam kondisi
“aman” atau menderita penyakit ringan, ada pula bayi prematur yang menderita penyakit berat. Semua ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing bayi
prematur. Kondisi seperti inilah yang membuat bayi-
bayi tersebut “berjuang” demi mendapatkan perkembangan yang lebih baik. Nah, inkubator berfungsi
untuk menjaga agar bayi tetap mendapatkan suhu yang stabil. Kondisi suhu yang sesuai membuat bayi merasa nyaman dan aman. Tergantung kondisi bayi lamanya
bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masing-masing bayi.
Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan
tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera mengenai suhu yang akan dipasang. Ini berlaku pada semua inkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan
standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik. Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya
masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri seperti Eropa. Harga yang terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa kebanyakan
rumah sakit menggunakan produksi dalam negeri dan China. Walau begitu, inkubator tersebut tetap bisa digunakan secara optimal. Inkubator yang biasanya
digunakan untuk mengasuh bayi prematur, ternyata memiliki efek yang tidak baik bagi kecepatan detak jantung sang buah hati.
Hasil studi penelitian yang dipimpin Carlo Bellieni dari Rumah Sakit Umum Universitas Studi di Siena Italia menemukan gelombang elektromagnetik
pada inkubator menyebabkan perubahan pada detak jantung bayi. Peneliti mengamati detak jantung pada 43 bayi yang baru lahir yang dirawat dalam
inkubator. Mereka mengukur angka kecepatan detak jantung HRV bayi ketika inkubator dihidupkan atau dimatikan. Belliani dan koleganya menemukan, saat
inkubator dihidupkan, bayi terpapar frekuensi elektromagnetik 8,9 milligauss level normal sekitar 1 milligauss. Sementara HRV-nya drop atau melemah 50
Universitas Sumatera Utara
lebih rendah dibandingkan level normal. “Ini sama sekali bukan sesuatu yang baik, kata Belliani. Namun, Belliani tidak ingin memberikan peringatan kepada
orangtua. Sebab, kebanyakan bayi yang lahir prematur tidak akan mampu bertahan tanpa bantuan inkubator.
Selain itu juga belum ditemukan korelasi antara masalah kesehatan dan inkubator. Sekadar diketahui, jantung manusia berdetak dengan angka kecepatan
yang hampir sama sepanjang waktu. Namun, pada saat tertentu terjadi percepatan dan kemudian melambat pada saat manusia menarik dan mengeluarkan napas.
Variasi kecepatan ini adalah sehat. Selain itu, pola inilah yang digunakan oleh para praktisi medis dan ilmuwan untuk mengukur seberapa baik sistem
kegelisahan bekerja. Bagi orang dewasa, HRV rendah merupakan kunci terkena risiko penyakit jantung. Selama ini, inkubator digunakan para dokter untuk
menjaga kondisi bayi yang prematur dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun
begitu, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar.
2.6.4 Alasan Bayi Prematur Dimasukkan ke Dalam Inkubator
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan genap 37 minggu atau 9 bulan disebut kelahiran preterm. Bayi yang dilahirkan juga disebut bayi prematur
atau kurang bulan. Walaupun sebenarnya berbagai sistem di dalam tubuhnya belum berkembang sempurna, kebanyakan bayi ini tampil normal secara fisik.
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kelahiran preterm adalah kehamilan kembar, preeklampsi, kelainan plasenta, dan ketuban pecah sebelum waktunya.
Ada 3 masalah utama bayi kurang bulan, yaitu kemampuan bernapasnya belum sempurna, belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI, dan
kemampuan mengontrol suhu tubuh.
Oleh karena itu, kita sering melihat bayi kurang bulan yang dirawat di inkubator, diberi O2 agar kebutuhan oksigennya terpenuhi, serta dijamin suhu
lingkungannya tetap hangat. Selain itu, bayi dalam inkubator juga diberi makanan lewat selang cairan yang kecil dan terpasang lewat hidung menuju lambungnya.
Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan
semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapan- persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah
khusus yang disediakan rumah sakit. Bila keadaannya telah stabil, bayi ini dapat dirawat oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan metode
„kanguru‟. Dengan metode ini, bayi yang membutuhkan sentuhan kasih sayang ini akan mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat dalam
kandungan. Cara perawatan yang sekarang telah diakui keberhasilannya ini akan
Universitas Sumatera Utara
sangat menguntungkan karena kebutuhan fisik, psikis, dan ASI untuk bayi terpenuhi secara optimal.
Pada proses kelahiran prematur, temperatur kulit bayi dan suhu badan cenderung mengalami penurunan, disebut perubahan pada sistem Thermogenik yang
disebabkan oleh 4 cara, antara lain:
1. Konveksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak degan udara yang dingin di sekitarnya
2. Radiasi : Proses hilangnya panas tubuh apabila bayi diletakkan dekat degan benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu
tubuhnya
3. Evaporasi : Proses hilangnya panas tubuh dari prmukaan kulit apabila bayi berada dalam keadaan basah
4. Konduksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung degan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah.
2.6.5 Inkubator Timbulkan Efek Negatif bagi Bayi
Medan elektromagnet dari sebuah inkubator dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan seorang bayi. Meski selama ini
inkubator bisa memberi kenyamanan bagi si bayi, namun alat ini disinyalir juga dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Para ahli dari Italia menemukan adanya
indikasi medan elektromagnet dari inkubator dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Hasil penelitian menunjukkan, perubahan normal rata-rata detak jantung
bayi mengalami penurunan ketika mesin inkubator dinyalakan.
Namun demikian, para peneliti tidak menemukan bukti yang kuat adanya dampak nyata terhadap kesehatan yang diakibatkan inkubator. Fungsi utama alat
ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di
sekitar alat dan tempat bayi. Dalam risetnya, peneliti melibatkan 27 bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan perawatan di inkubator. Para bayi dipantau dalam
tiga periode, yang masing-masing berlangsung selama lima menit. Periode pertama inkubator dinyalakan, kemudian periode berikutnya dimatikan, dan
terakhir dinyalakan lagi.
Selama periode nyala-mati, perubahan rata-rata jantung terasa signifikan. Para peneliti mengecek dan memastikan apakah kebisingan motor inkubator
memberikan pengaruh karena pada saat bersamaan dinyalakan alat perekam suara. Namun, pengaruh itu tidak ditemukan. Untuk melihat sejauh mana pengaruh
medan magnet ini pada bayi, peneliti dari Universitas Siena, Italia, menganalisis
Universitas Sumatera Utara
perubahan rata-rata detak jantung yang secara alami terjadi saat naik dan turunnya rata-rata jantung. Perubahan ini diyakini para ahli adalah hal yang baik. Pada
pasien dewasa pengidap jantung, perubahan rata-rata detak jantung yang menurun digunakan untuk memprediksi kondisi paling buruk. Namun, dari riset ini tidak
ada bukti bahwa mekanisme sama dapat berlaku pada bayi. Para peneliti dari Italia itu mengambil kesimpulan, belum ada bukti sangat kuat bahwa medan
elektromagnet inkubator dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Namun demikian, hal yang perlu dipertimbangkan adalah modifikasi desain inkubator agar tidak
menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan bayi.
CHARGER
BATTER
POWER CONTRO
L HEATER
DISPLAY
SKIN TEMPERATURE
TEMP.CHEMBE R
FAN BL
OWER
MECHANIC AL
CONTROL OXYGEN
ALARM
Blok Diagram Inkubator
TEMPERAT
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Blok Diagram Inkubator Perawatan
Gambar 2.5 Blog diagram temperatur suhu
Gambar 2.6 Pemilihan temperatur kelembapan dan level oksigen untuk bayi
Thermi stor
Bridge
Set-Point
Resistor 1-Hz
Sawtooth generator
Compara tor
Amplifie r
Gate Pulse
genera tor
Silicon controlled
Swith
Heater Power
Line V
1
V 2
V 3
V 4
V 5
BLOK DIAGRAM TEMPERATUR SUHU
Universitas Sumatera Utara
2.7 BAGIAN-BAGIAN INKUBATOR BAYI
1. Pintu untuk memasukkan bayi
Pintu dapat dibuka untuk memasukkan atau mengeluarkan bayi yang dirawat 2.
Pintu untuk mengadakan tindakan Pintu ini digunakan untuk mengadakan tindakan pada bayi misalnya
memeriksa suhu, membetulkan posisi bayi, dan lain-lain.
3. Tempat bayi
Ruang tempat bayi sebaiknya terbuat dari bahan sejenis plastik atau acrylic, jangan dari jenis kaca. Sebab dikhawatirkan bila terbuat dari bahan jenis kaca
apabila terjadi kecelakaan kaca tersebut dapat melukai bayi.
4. Panel kontrol
Pada panel kontrol ini terdapat saklar on dan off, pengatur suhu, penunjuk suhu yang ada di dalam ruang tempat bayi, lampu indikator, dan lain-lain.
5. Tempat tidur bayi
Merupakan tempat meletakkan bayi, terbuat dari bahan yang empuk dan dilapisi bahan yang tidak tembus air, sehingga pada saat bayi mengompol, air
tidak sampai masuk ke dalamnya
6. Lubang untuk memasukkan atau membuang air
Berfungsi untuk menambah atau membuang air yang sudah lama digunakan. Lubang ini juga sekaligus untuk mengetahui banyak sedikitnya air yang ada.
7. Box
Di dalam box ini terdapat tempat air, pemanas, blower, dan rangkaian listrik. 8.
Di bagian belakang terdapat saluran untuk memasukkan 0
2
bila diperlukan untuk pemberian 0
2
. 9.
Tempratur probe
2.8 PRINSIP KERJA INKUBATOR