Teori Keagenan Tinjauan Pustaka

ekstern perusahaan untuk mengetahui tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Melalui penelaahan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, dapat diketahui tindakan perataan laba yang kemungkinan dilakukan oleh perusahaan tersebut.

2.1.2 Teori Keagenan

Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara pemilik principal dan manajer agent. Dalam teori keagenan, terdapat perbedaan kepentingan antara agen dengan prinsipel, sehingga mungkin saja pihak manajemen tidak selalu melakukan tindakan terbaik bagi kepentingan pemilik. Scoot 2000 menjelaskan bahwa teori keagenan merupakan cabang dari game theory yang mempelajari suatu model kontraktual yag mendorong agen untuk bertindak bagi prinsipel saat kepentingan agen bisa saja bertentangan dengan kepentingan prinsipel. Prinsipel mendelegasikan pertanggungjawaban atas pengambilan keputusan kepada agen, dimana wewenang dan tanggungjawab agen maupun prinsipel diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama. Pada teori keagenan yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang disebut agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka pada perusahaan. Sedangkan menurut Anthony dan Govindarajan dalam Budiasih, 2009:44 agen diasumsikan akan menerima Universitas Sumatera Utara kepuasaan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan lain yang terlibat dalam hubungan. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Agen diasumsikan akan menerima kepuasaan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti waktu luang yang banyak, kondisi kerja yang menarik dan jam kerja yang fleksibel. Sedangkan prinsipal, diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut. Dengan demikian teori keagenan agency theory berkaitan dengan usaha- usaha untuk memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan keagenan. Masalah keagenan muncul disebabkan oleh : 1. Terdapat perbedaan tujuan goals antara agen dan prinsipal. 2. Terdapat kesulitan atau membutuhkan biaya yang mahal bagi prinsipal untuk senantiasa memantau tindakan-tindakan yang diambil oleh agen. Pada sebuah perusahaan terdapat tiga pihak utama major participant yang memiliki kepentingan berbeda yaitu manajemen, pemegang saham sebagai pemilik, dan buruh atau tenaga kerja. Prinsip pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer adalah bahwa manajer harus memilih tindakan-tindakan yang akan memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Atau dengan kata lain, pengambilan keputusan tidak didasarkan atas kepentingan manajemen agent namun harus mengacu pada kepentingan pemegang saham principal. Namun Universitas Sumatera Utara kenyataan yang terjadi di banyak perusahaan adalah manajer cenderung memilih tindakan-tindakan yang menguntungkan kepentingannya misalnya yang dapat memaksimalkan kekayaannya daripada menguntungkan pemegang saham.

2.1.3 Manajemen Laba