Manajemen Laba Tinjauan Pustaka

kenyataan yang terjadi di banyak perusahaan adalah manajer cenderung memilih tindakan-tindakan yang menguntungkan kepentingannya misalnya yang dapat memaksimalkan kekayaannya daripada menguntungkan pemegang saham.

2.1.3 Manajemen Laba

Manajemen laba adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalan batasan General Accepted Accounting Principles GAAP untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. Menurut Sugiri dalam Cahyono, 2006 membagi pengertian manajemen laba menjadi dua, yaitu: a. Dalam arti sempit Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akutansi. Dalam arti sempit, manajemen laba dapat didefenisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan dicretionary accruals dalam menentukan besarnya laba. b. Dalam arti luas Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Scott 2000 juga menambahkan bahwa pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara, yaitu : 1. Taking a Bath Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa mendatang. Strategi seperti ini dilakukan seolah-olah manajer baru melakukan kebijakan yang agresif pada perusahaan yang mengalami kerugian tersebut. Teknik taking a bath dilakukan dengan mengakui adanya biaya-biaya ada periode yang akan datang dan kerugian pada periode berjalan sehingga manajemen menghapus beberapa aktiva dan membebankan perkiraan- perkiraan biaya mendatang. Akibatnya laba pada periode berikutnya akan lebih tinggi dari seharusnya. Universitas Sumatera Utara 2. Income Minimization Teknik ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. 3. Income Maximization Teknik ini dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximizationbertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian utang. 4. Income Smoothing Teknik ini dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporakan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.

2.1.4 Perataan Laba