Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 TIDAK DIAUDIT DAN 30 JUNI 2012 TIDAK DIAUDIT Lanjutan - 9 - Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan: PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai a signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan b sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut Catatan 40. Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:  PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing  PSAK 13 revisi 2011, Properti Investasi  PSAK 16 revisi 2011, Aset Tetap  PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja  PSAK 26 revisi 2011, Biaya Pinjaman  PSAK 30 revisi 2011, Sewa  PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan  PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian  PSAK 53 revisi 2010, Akuntansi Kompetensi Berbasis Saham  PSAK 55 revisi 2011, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 56 revisi 2011, Laba Per Saham  ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya  ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya  ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif  ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.  ISAK 25, Hak Atas Tanah  ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 revisi 2012, Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Manajemen telah menetapkan bahwa standar ini tidak mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.

Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Penyajian Laporan Keuangan

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan adalah mata uang Rupiah Rp dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 TIDAK DIAUDIT DAN 30 JUNI 2012 TIDAK DIAUDIT Lanjutan - 10 -

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. a Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: 1 memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; 2 memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau 3 personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. b Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: 1 entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya. 2 satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya 3 kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4 satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5 entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. 6 entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. 7 orang yang diidentifikasi dalam huruf a i memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:  Nilai wajar melalui laba rugi  Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi FVTPL Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila:  diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;