YANG BERAKHIR    PADA  TANGGAL  30
JUNI 2013  TIDAK  DIAUDIT  DAN
30 JUNI  2012  TIDAK DIAUDIT Lanjutan
- 8 - Pembentukan  Komite  Audit  Perusahaan  telah  sesuai  dengan  Peraturan  Bapepam  No.  IX.I.5,  tentang
pembentukan  dan  pedoman  pelaksanaan  kerja  komite  audit  yang  terdapat  dalam  lampiran  keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012.
Gaji  dan  kesejahteraan  dan  beban  imbalan  pasca  kerja  dewan  komisaris  dan  direksi  untuk  periode 30 Juni 2013 dan 30 Juni 2012 masing-masing sebesar Rp 4.590.353 ribu dan Rp 4.298.571 ribu.
b.  Penawaran Umum Perusahaan Penawaran Umum Saham
Pada  tanggal  26  Juni  1989,  Perusahaan  memperoleh  izin  dari  Menteri  Keuangan  Republik  Indonesia dengan  surat  No. SI-037SHMMK.101989  untuk  melakukan  penawaran  umum  atas  1.500  ribu  saham
Perusahaan kepada masyarakat.
Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nilai Harga
Keterangan Jumlah
nominal penawaran
Nomor dan tanggal surat Saham
per saham per saham
efektif dari Bapepam Rp
Rp Penawaran Umum Perdana
1.500.000 1.000
8.850 S1-037SHMMK.101989 26 Juni 1989
Penawaran Umum Terbatas I 29.600.034
1.000 1.000
S-2427PM1997 17 Oktober 1997 Penawaran Umum Terbatas II
217.211.696 500
500 S-2009PM1999 20 Oktober 1999
Penawaran Umum Terbatas III 336.119.485
500 500
S-1136PM2000 23 Mei 2000 Penawaran Umum Terbatas IV
1.561.085.388 250
350 S-3216BL2007 29 Juni 2007
Penawaran Umum Terbatas V 1.171.488.567
250 400
S-10363BL2011 23 September 2011
Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing- masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang
berasal  dari  agio  hasil  penawaran  umum  perdana.  Saham-saham  tersebut  dicatatkan  pada  Bursa  Efek Jakarta dan Surabaya.
Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054LISBESCBXI96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan
pencatatan  efek  delisting  Perusahaan  pada  Bursa  Efek  Surabaya  karena  sejak  saham  Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi.
Pada  tanggal  9  Desember  1998,  Perusahaan  melakukan  pembagian  saham  bonus  sebanyak  8.705.734 saham  dengan  nilai  nominal  Rp  500  per  saham  yang  berasal  dari  agio  hasil  penawaran  umum  saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998. Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi
Bursa  Efek  Indonesia.  Jumlah  saham  Perusahaan  yang  tercatat  di  Bursa  Efek  Indonesia  sebanyak 3.774.797.330 lembar  saham pada tanggal 30 Juni 2013 dan 3.774.796.768 lembar  saham pada tanggal
31 Desember 2012
Penawaran Umum Obligasi
Pada  tanggal  31  Oktober  2011,  Perusahaan  memperoleh  pernyataan  efektif  dari  Ketua  Bapepam-LK dengan  surat  No. S-11740BL2011  untuk  melakukan  penawaran  obligasi  Clipan  Finance  Indonesia  III
Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.  PENERAPAN  STANDAR  AKUNTANSI  KEUANGAN  BARU  DAN  REVISI  PSAK  DAN  INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK
a.  Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam  tahun  berjalan, Perusahaan telah menerapkan  semua standar baru dan revisi  serta  interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi  Keuangan dari Ikatan  Akuntan Indonesia yang relevan
dengan  operasinya  dan  efektif  untuk  periode  akuntansi  yang  dimulai  pada  tanggal  1  Januari  2012.
YANG BERAKHIR    PADA  TANGGAL  30
JUNI 2013  TIDAK  DIAUDIT  DAN
30 JUNI  2012  TIDAK DIAUDIT Lanjutan
- 9 - Penerapan  standar  baru  dan  revisi    serta  interpretasi  telah  berdampak    terhadap  penyajian  dan
pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan: PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Standar  baru  ini  menggantikan  persyaratan  pengungkapan  dalam  PSAK  50  revisi  2006,  Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai a signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan b sifat dan luasnya risiko yang timbul dari  instrumen keuangan
yang  mana  Grup  terekspos  selama  periode  dan  pada  akhir  periode  pelaporan,  dan  bagaimana  entitas mengelola risiko-risiko tersebut Catatan 40.
Berikut  ini  standar  baru  dan  standar  revisi  serta  interpretasi  yang  diterapkan  dalam  laporan  keuangan. Penerapan  ini  tidak  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  atas  jumlah  yang  dilaporkan  dalam  laporan
keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
 PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
 PSAK 13 revisi 2011, Properti Investasi
 PSAK 16 revisi 2011, Aset Tetap
 PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja
 PSAK 26 revisi 2011, Biaya Pinjaman
 PSAK 30 revisi 2011, Sewa
 PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan
 PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian
 PSAK 53 revisi 2010, Akuntansi Kompetensi Berbasis Saham
 PSAK 55 revisi 2011, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 56 revisi 2011, Laba Per Saham
 ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
 ISAK  20,  Pajak  Penghasilan  –  Perubahan  dalam  Status  Pajak  Entitas  atau  Para  Pemegang
Sahamnya 
ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif 
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. 
ISAK 25, Hak Atas Tanah 
ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
b.  Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Efektif untuk
periode yang
dimulai pada
atau setelah
1 Januari
2013 adalah
PSAK  38  revisi  2012,  Kombinasi  Bisnis  Entitas  Sepengendali  dan  Penyesuaian  Standar  Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Manajemen  telah  menetapkan  bahwa  standar  ini  tidak  mempunyai  dampak  terhadap  laporan  keuangan Perusahaan.
3.  KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Penyajian Laporan Keuangan
Dasar  penyusunan  laporan  keuangan,  kecuali  untuk  laporan  arus  kas,  adalah  dasar  akrual.  Mata  uang penyajian  yang  digunakan  adalah  mata  uang  Rupiah  Rp  dan  laporan  keuangan  tersebut  disusun
berdasarkan  nilai  historis,  kecuali  beberapa  akun  tertentu  disusun  berdasarkan  pengukuran  lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan  arus  kas  disusun  dengan  menggunakan  metode  langsung  dengan  mengelompokkan  arus  kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.