Suasana pada waktu itu iaah membersihkan sisa-sisa mental G30SPKI. Dalam keputusannya di bidang pendidikan agama telah mengalami kemajuan. Dengan
demikian sejak tahu 1966 pendidikan agama menjadi hak wajib mulai daru Sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi Umum Negeri di seluruh
Indonesia.
19
C. Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia
1. Masjid Secara harfiah masjid diartikan sebagai tempat duduk atau setiap tempat yang
dipergunakan untuk beribadah. Secara harfiah, masjid adalah “tempat untuk bersujud”. Namun, dalam artiterminologi, masjid diartikan sebagai tempat khusus
untuk melakukan aktivitas ibadah dalam arti yang luas. Dalam bahasa Indonesia, masjid diartikan rumah tempat bersembahyang bagi orang Islam. Di dalam
bahasa inggris, kata masjid merupakan terjemahan dari kata mosque. Masjid memegang peran penting dalam pendidikan islam, karena masjid atau surau
merupakan sarana yang pokok dan mutlak keperluannya bagi perkembangan masyarakat islam.
Masjid, surau dan langgar dianggap sebagai lembaga pendidikan islam tertua di Indonesia sebelum adanya pesantren. Pendidikan di surau atau langgar adalah
pendidikan tingkat dasar yang biasa disebut sebagai pengajian al-Qur’an. Kemudian pendidikan dan pengajaran tingkat lanjutan yang disebut pengajian
kitan diselenggarakan di masjid. Sementara itu di sebagian daerah surau langgar berfungsi sebagai pesantren. Dewasa ini, fungsi masjid mulai menyempit, tidak
sebagaimana pada zaman Nabi SAW. Hal itu terjadi karena lembaga-lembaga sosial keagamaan semakin memadat, sehingga masjid terkesan sebagai tempat
ibadah shalat saja. Pada mulanya, masjid merupakan sentral kebudayaan masyarakat Islam, pusat organisasi kemasyarakatan, pusat pendidikan, dan pusat
pemukiman, serta sebagaI tempat ibadah dan I’tikaf.
20
19 BP7 Pusat, Bahan Penataran, 1991, hlm.22 20 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, Pustaka al-Husna, Jakarta, 1988,
hlm.111
12
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat simpulkan bahwa yang di maksu dengan masjid adalah suatu tempat yang digunakan untuk kegiatan ibadah bagi
orang-orang Islam, seperti sholat. Dan masjid menjadi lembaga pendidikan pertama di Indonesia terutama pendidikan agama Islam.
2. Pesantren Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di indonesia.
Lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaanislam masuk ke Indonesia. Pesantren merupakan sebuah kompleks dengan lokasi umumnya terpisah dari
kehidupan sekitarnya. Dalam kompleks itu terdiri dari beberapa bangunan, di antarnya rumah kediaman kyai, sebuah masjid, tempat pengajaran diberikan
diasrama tempat tinggal para santri. Ada lima elemen atau unsur penting dalam pesantren, yaitu kyai, santri, pondok dan masjid, dan kitab-kitab islam
klasik.Menurut para ahli pesantren baru dapat disebut pesantren bila memenuhilima syarat, yaitu: ada kiai, ada pondok, ada masjid, ada santri, ada
pelajaran membaca kitab kuning. Tujuan terbentuknya pondok pesantren adalah:
a. Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam, yang dengan ilmu agamanya ia sanggup menjadi
mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya. b. Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang
alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan serta dalam mengamalkan dan mendakwahkannya dalam masyarakat.
21
3. Madrasah Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang lebih modern dibanding
pesantren, baik ditinjau dari sisi metodologi maupun kurikulum pengajarannya. Kendati demikian, kemunculan madrasah ini tidak lain diawali oleh keberadaan
pesantren. Sebagian lulusan pesantren melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke beberapa pusat kajian Islam di beberapa negara Timur Tengah, khususnya
Arab Saudi dan Mesir. Lulusan-lulusan Islam Timur Tengah itulah yang
21 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, LP3ES, Jakarta, 1983, hlm.18
13
kemudian akhirnya menjadi pemrakarsa pendirian madrasah-madrasah di Indonesia.
Dalam madrasah,
sistem pembelajaran
tidak lagi
menggunakan sorogan ataupun bandongan, melainkan lebih modern lagi. Madrasah telah mengaplikasikan sistem kelas dalam proses pembelajarannya.
Elemen yang ada dalam madrasah juga bukan lagi Kyai dan santri, tetapi murid dan guru ustadustadzah. Dan metode yang digunakan juga beragam, bisa
ceramah, atau drill dan lain-lain, tergantung pada ustadustadzah atau guru.
22
Kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam setidaknya mempunyai empat latar belakang, yaitu:
a. Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam b. Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistempendidikan
yang lebih memungkinkan lulusannya untuk memperolehkesempatan yang sama dengan sekolah umum, misalnya masalah kesamaan kesempatan kerja dan
perolehan ijazah c. Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri
yang terpukau pada Barat sebagai sistem pendidikan mereka d. Sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang
dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasilakulturasi.
4. Sekolah-sekolah Islam Di samping madrasah, lembaga pendidikan Islam yang berkembang hingga
sekarang adalah sekolah-sekolah Islam. Pada dasarnya, kata sekolah merupakan terjemah dari madrasah, hanya saja madrasah adalah kosa kata bahasa Arab,
sedangkan sekolah adalah bahasa Indonesia. Namun demikian, pada aplikasinya terdapat perbedaan antara madrasah dan sekolah Islam. Madrasah berada dalam
naungan Kementrian Agama Kemenag, sedangkan sekolah Islam pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud. Selain itu,dari segi
bobot muatan materi keagamaannya, madrasah lebih banyak materi agama dibanding sekolah Islam.
5. Perguruan Tinggi Agama Islam
22 Moh. Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1974, hlm.82
14
Pendidikan Tinggi Islam juga merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang modern. Dalam sejarah, pendidikan tinggi Islam yang tertua adalah Sekolah
Tinggi Islam STI, yang menjadi cikal bakal pendidikan tinggi Islam selanjutnya. STI didirikan pada 8 Juli 1945 di Jakarta, kemudian dipindahkan ke Yogyakarta,
dan pada tahun 1948 resmi berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia UII. Selanjutnya, UII merupakan bibit utama dari perguruan-perguruan tinggi
swasta yang kemudian berkembang menjadi beberapa Universitas Islam yang populer di Indonesia, seperti misalnya Universitas Ibn Kholdun di Bogor,
Universitas Muhammadiyah di Surakarta, Universitas Islam Sultan Agung di Semarang, Universitas Islam Malang UNISMA di Malang, Universitas Islam
Sunan Giri UNSURI di Surabaya, Universitas Darul ‘Ulum UNDAR di Jombang dan lain-lain.
Menurut Tolhah Hasan, perkembangan dan kemajuan perguruan tinggi Islam di Indonesia banyak ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya: kredibilitas
kepemimpinan, kreativitas manajerial kelembagaan, pengembangan program akademik yang jelas dan kualitas dosen yang memiliki tradisi akademik. Ada
beberapa macam perguruan tinggi agama islam, antara lain: IAIN, STAIN, UIN, PTAIS.
23
6. Majelis Taklim Majlis taklim sebagai salah satu bentuk pendidikan islam yang bersifat non
formal, tampak mempunyai kekhasan tersendiri. Lembaga ini mempunyai daya tarik yang luar biasa besar. Ini dapat dilihat dari segi jumlah lembaga yang ada
maupun jamaah. Umumnya, tidak terikat pada salah satu organisasi atau paham keagamaan tertentu. Dengan kata lain, sekterianisme keagamaan menjadi pudar
dalam majlis taklim. Lembaga ini menyerupai kumpulan-kumpulan pengajian yang diselenggarakan atas dasar kebutuhan untuk memahami islam disela-sela
kesibukan kerja dan bentuk-bentuk aktivitas lainnya, atau sebagai bentuk pengisi waktu bagi ibu-ibu rumah tangga.
24
D. Pendidikan Islam Pada Masa Masuknya Islam Di Indonesia