Tabel 2. Rataan Jumlah Anakan 4, 6, dan 8 MST pada pemberian pupuk organik Perlakuan
Tinggi Tanaman 4 MST
6 MST 8 MST
T0 11,79
13,58 10,25
T1 14,08
15,29 10,75
T2 13,54
15,08 13,21
T3 14,04
16,29 12,75
T4 14,67
17,83 13,67
T5 14,21
16,17 11,79
T6 14,33
16,00 12,33
T7 15,08
17,08 13,13
Dari Tabel 2 diketahui bahwa pada jumlah anakan 4 MST rataan tertinggi
terdapat pada perlakuan T4 15,39 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T0 11,87. Pada 6 MST rataan tertinggi terdapat pada perlakuan T4
17,83 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T0 13,58. Pada 8 MST rataan tertinggi terdapat pada perlakuan T4 13,67 sedangkan yang terendah
terdapat pada perlakuan T0 10,25.
3. Berat Kering Tajuk gr
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari berat kering tajuk gr dapat dilihat dari Lampiran 21 – 23. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk gr. Rataan berat kering tajuk dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rataan Berat Kering Tajuk pada pemberian pupuk organik Perlakuan
Rataan T0
35,25 g T1
45,01 ef T2
47,56 bc T3
46,94 f T4
48,68 a T5
46,97 de T6
47,21 cd T7
48,56 ab
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5.
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 3 diketahui bahwa rataan berat kering tajuk gr tertinggi terdapat pada perlakuan T4 48,68 sedangkan yang terendah terdapat pada
perlakuan T0 35,25.
Gambar 2. Histogram Berat Kering Tajuk g
4. Berat Kering Akar g
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari berat kering akar gr dapat dilihat dari Lampiran 24 – 25. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering akar gr. Rataan berat kering akar gr dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rataan berat kering akar pada pemberian pupuk organik Perlakuan
Rataan T0
1,50 T1
1,93 T2
2,01 T3
1,94 T4
2,09 T5
2,05 T6
1,67 T7
2,00
10 20
30 40
50 60
T0 T1
T2 T3
T4 T5
T6 T7
B e
r a
t T
a j
u k
Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4 diketahui bahwa rataan berat kering akar gr tertinggi terdapat pada perlakuan T4 2,09 sedangkan yang terendah terdapat pada
perlakuan T0 1,50.
5. Luas Daun Bendera cm
2
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari luas daun bendera cm
2
dapat dilihat dari Lampiran 26 – 28. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun
cm
2
. Rataan luas daun cm
2
dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan Luas daun bendera pada pemberian pupuk organik
Perlakuan Rataan
T0 14,05 g
T1 24,51 f
T2 25,32 de
T3 30,36 ab
T4 27,56 cd
T5 25,03 ef
T6 29,98 bc
T7 31,21 a
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5.
Dari Tabel 5 diketahui bahwa rataan luas daun bendera cm
2
tertinggi terdapat pada perlakuan T7 31,21 sedangkan yang terendah terdapat pada
perlakuan T0 14,05.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Histogram Luas Daun Bendera cm
2
6. Jumlah Malai Per Rumpun Tangkai