Persentase Gabah Berisi Indeks Panen g Bobot 1000 butir g

Tabel 8. Rataan Jumlah Gabah Berisi per Rumpun pada Pemberian Pupuk Organik Perlakuan Rataan T0 637,37 T1 822,52 T2 831,35 T3 692,55 T4 856,65 T5 733,50 T6 690,35 T7 784,80 Dari tabel 8 diketahui bahwa rataan jumlah gabah berisi tertinggi terdapat pada perlakuan T4 856,65 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T0 637,37.

9. Persentase Gabah Berisi

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari persentase gabah berisi butir dapat dilihat dari lampiran 35 – 36. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh tidak nyata terhadap persentase gabah berisi butir. Rataan gabah berisi per rumpun dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Rataan persentase gabah berisi pada pemberian pupuk organik Perlakuan Rataan T0 82,45 T1 81,60 T2 85,40 T3 80,95 T4 83,95 T5 81,60 T6 82,30 T7 83,55 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 9 diketahui bahwa rataan persentase gabah berisi tertinggi terdapat pada perlakuan T2 85,4 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T1 81,6 dan T5 81,6.

10. Indeks Panen g

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari indeks panen g dapat dilihat dari Lampiran 37 – 39. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh nyata terhadap indeks panen g. Rataan gabah indeks panen dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Rataan persentase indeks panen pada pemberian pupuk organik Perlakuan Rataan T0 7,42 g T1 15,04 cd T2 15,18 bc T3 14,29 f T4 14,85 ef T5 15,93 ab T6 16,06 a T7 14,86 de Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5. Dari tabel 10 diketahui bahwa rataan indeks panen tertinggi terdapat pada perlakuan T6 16,06 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T0 7,42. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Histogram Indeks Panen

11. Bobot 1000 butir g

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dari bobot 1000 butir g dapat dilihat dari Lampiran 40 – 42. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik BSO berpengaruh nyata terhadap bobot 1000 butir g. Rataan bobot 1000 butir dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Rataan bobot 1000 butir pada pemberian pupuk organik Perlakuan Rataan T0 26,66 g T1 27,71 bc T2 27,86 a T3 27,79 ab T4 27,58 de T5 27,53 ef T6 27,52 fg T7 27,66 cd Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 I n d e k s P a n e n Perlakuan Universitas Sumatera Utara Dari tabel 11 diketahui bahwa rataan bobot 1000 butir tertinggi terdapat pada perlakuan T2 27,86 sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan T0 26,66. Gambar 5. Histogram Bobot 1000 butir

12. Bobot Gabah Total g