jaringan prosedur antara lain : prosedur penerimaan kas, prosedur pengeluaran kas, dan prosedur dana kas kecil”. Maka akuntansi kas dapat didefinisikan sebagai
pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran, analisa, dan pelaporan informasi yang berhubungan dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, dimana kas ini
digunakan di dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan suatu perusahaan.
3. Sistem Akuntansi Perbankan
Akuntansi bank dapat diartikan sebagai suatu seni yang secara sistematis mencatat, menyajikan, dan menafsirkan transaksi-transaksi keuangan seperti
menerima setoran, memberikan kredit, memindahkan dana-dana dan jasa-jasa lainnya yang berlaku dalam bisnis bank.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka untuk usaha perbankan perlu dirancang dan disusun suatu sistem akuntansi perbankan yang baik yang dapat
mengakomodasikan semua kepentingan tersebut, sehingga Ikatan Akuntan Indonesia bekerja sama dengan Bank Indonesia mengeluarkan standar akuntansi
yang khusus mengatur usaha perbankan yakni diterbitkannya pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No. 31 pada tanggal 7 September 1994. Namun
untuk hal-hal yang sifatnya umum dan tidak material tetap berlaku SAK yang umum.
Penyajian ikhtisar keuangan harus memenuhi syarat yang layak sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten dalam
periode berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. Penyajian yang layak tidak boleh
Universitas Sumatera Utara
ada kesalahan yang material dalam penyajian angka-angka dan segala informasi yang penting seharusnya disajikan agar tidak menyesatkan.
Volume transaksi dalam jumlah yang besar akan banyak dijumpai dalam kegiatan bank. Transaksi yang banyak ini harus diproses pada hari yang sama
untuk disajikan dan dijabarkan dalam bentuk laporan keuangan harian, neraca dan laba rugi kepada manajemen. Laporan keuangan harian ini dijadikan dasar
penilaian keadaan keuangan atas seluruh transaksi yang telah terjadi dicatat pada hari yang bersangkutan.
Proses akuntansi bank merupakan tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan seorang akuntan atau bagian pembukuan dalam menyusun laporan keuangan
bank. Kegiatan tersebut meliputi : 1.
Pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal buku harian. 2.
Pencatatan ayat jurnal yang telah diklarifikasikan ke dalam buku besar. 3.
Penyusunan neraca lajur. 4.
Penyusunan laporan keuangan. 5.
Penutupan buku besar dan pemindahan saldo-saldo ke buku besar baru. 6.
Penyusunan neraca awal untuk periode akuntansi berikutnya berdasarkan saldo-saldo buku besar.
Akuntansi keuangan bank yang dikerjakan secara manual banyak mempergunakan buku-buku pembantu yang harus dipelihara setiap hari. Prosedur
pembukuan menjadi sangat panjang dan memerlukan banyak kertas dan tempat untuk menyimpan arsip.
Universitas Sumatera Utara
Transaksi
Dokumen jurnal per individu Jurnal
Buku Harian Kartu Nasabah
Buku Besar
Lap Keu Laporan
Harian Keuangan
Harian
Gambar 2-1 : Pemrosesan Akuntansi Bank Secara Manual Sumber
: Irfan, Akuntansi Perbankan, Buku Ajar Untuk Kalangan Sendiri, Medan, 2004, hal. 6.
Dalam pengolahan transaksi bank dengan komputerisasi, seluruh proses kegiatan pencatatan mulai dari buku harian buku besar dan neraca dikerjakan oleh
satu unit kerja, yaitu komputer. Pengolahan oleh satu unit kerja yang dapat memberikan laporan keuangan dan sesuai dengan kebutuhan manajemen
merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi oleh perbankan saat ini.
Universitas Sumatera Utara
Dokumen Printer
Key-in Transaction CPU
On-line On-Request
Processing Pengolahan Reports
Data secara Processed
Elektonis Report Daftar
Daftar Neraca dan Ad Hoc
Trans Saldo LR Harian Report
Harian Nasabah Gambar 2-2 : Pemrosesan Akuntansi Bank Secara Komputerisasi
Sumber : Irfan, akuntansi Perbankan, Buku Ajar Untuk Kalangan Sendiri,
Medan, 2004, hal. 7.
B. Sistem Informasi Akutansi Pada siklus Pendapatan