Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas

2. Semua data-data tersebut dikumpulkan dan diproses ke komputer untuk pembuatan laporan gaji pada minggu kedua. 3. Format gaji dibuat pada minggu ketiga setiap bulannya.

3. Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi dan komunikasi, dimana sistem informasi dan komunikasi tersebut merupakan salah satu unsure pengendalian intern. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi berhubungan erat dengan sistem pengendalian intern. Oleh karena itu, dalam menerapkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas harus memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern sehingga tujuan pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas dapat tercapai. Sistem akuntansi kas meliputi formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu organisasi perusahaan dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk mengawasi kegiatan usahanya. Pengendalian meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa kebenaran dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi, dan mendorong agar semua kebijaksanaan manajemen dapat dipenuhi. Dari uraian tersebut sangat jelas sekali hubungan sistem akuntansi kas dan pengendalian kas. Dimana pada sistem akuntansi kas dijelaskan bagaimana formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur- Universitas Sumatera Utara prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data kas. Data-data keluaran tersebut kemudian diawasikebenarannya sehingga data-data yang dihasilkan benar-benar akurat dan terjamin kebenarannya. Pada PT. BPR Syariàh Bank Al-Washliyah Medantelah melaksanakan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas untuk menjaga agar tidak terjadi penyelewengan dan ketidakefektifan aktivitas perusahaan. Perusahaan telah menetapkan struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas seperti fungsi yang membuat kwitansi, yang mengesahkan sebuah transaksi, yang mengeluarkan uang dan yang memeriksa kebenaran transaksi. Perusahaan telah memiliki bagian akuntansi tersendiri yang bertanggungjawab untuk melaksanakan pencatatan transaksi. Dengan adanya pemisahan fungsi dan tugas ini, maka system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaksanakan perusahaan sudah cukup memadai. Sistem otorisasi dan prosedur pancatatan yang telah dilaksanakan perusahaan sudah dapat memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Hal ini dapat terlihat bahwa persetujuan pemberian pembiayaan PT. BPR Bank Syariàh Medan dilakukan oleh bagian tersendiri dalam perusahaan. PT. BPR Syariàh Bank Al-Wahliyah Medan telah melaksanakan praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap organisasinya. Hal ini dapat telihat dari penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang. Universitas Sumatera Utara Analisa dan evaluasi terhadap pengendalian kas pada PT. BPR Syariàh Bank Al-Washliyah Medan adalah sebagai berikut: 1. Dalam usaha pengendalian terhadap kas perusahaan, perusahaan telah melakukan pemisahan tugas dengan cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya pemisahan tugas antara yang membuat kwitansi, yang mengesahkan sebuah transaksi, yang mengeluarkan uang dan yang memeriksa kebenaran transaksi. Perusahaan telah melakukan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. 2. Penutupan saldo harian informasi kas setiap hari kerja perusahaan, dimana pimpinan cabang setiap akhir hari kerja selalu melakukan penutupan saldo harian informasi kas. Ini dilakukan untuk mencegah pengubahan data kas perusahaan setelah selesai jam kerja perusahaan oleh pihak yang tidak berwenang. 3. Melakukan backup data informasi kas pada sebuah eksternal hard disk pada setiap bulan, hal ini menurut penulis sudah cukup bagus karena sesuai dengan prosedur standar di dalam pengendalian kas, dimana dapat dicegah kerugian akibat hilangnya data mengenai kas perusahaan. 4. Memberi akses data dalam mengotorisasi kas perusahaan hanya pada beberapa orang tertentu dengan pemberlakuan password, akses ini dapat meminimalkan usaha pengubahan program data kas oleh orang lain yang tidak berwenang mencegah tindakan penyelewengan atas kas perusahaan. Dan password tersebut diganti secara berkala. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan