Sistem Pengeluaran Kas Sistem Pembayaran Gaji

d. Sistem Informasi akuntansi pada Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran yang terjadi di perusahaan adalah : • Pencairan pembiayaan • Penarikan tunai rekening tabungan • Pembayaran gaji

1. Sistem Pengeluaran Kas

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah Medan adalah meliputi beberapa prosedur sebagai berikut: Penarikan Tunai Untuk Rekening Tabungan a. Nasabah 1. Nasabah datang untuk mangambil slip penarikan 2. Nasabah mengisi slip tersebut sesuai dengan data nasabah 3. Menyerahkan slip dan buku tabungan ke bagian teller. b. Bagian Teller 1. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran slip penarikan. 2. Mencocokkan tanda tangan yang ada di Buku tabungan dengan slip penarikan yang ada di KCTT Kartu Contoh Tanda Tangan. 3. Setelah cocok, si nasabah diminta untuk membuat tanda tangan di balik slip penarikan dan dilakukan di hadapan teller. 4. Slip penarikan dan buku tabungan divalidasi. 5. Teller menyerahkan uang sesuai dengan yang ada di slip penarikan. Universitas Sumatera Utara 6. Slip penarikan disimpan sebagai bukti kas. 7. Jasa Nasabah memeriksa semua bukti kas. Universitas Sumatera Utara Slip Penerikan dan Buku Tabungan Otorisasi pengeluaran kas Pencairan dana Tabungan Gambar 4-7 DFD Konteks Pengeluaran Kas untuk Penarikan Tunai Rekening Tabungan Sumber : PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah Medan NASABAH Jasa Nasabah Pengeluaran Kas Universitas Sumatera Utara Pengeluaran Kas Saldo Tabungan Nasabah Penarikan oleh Nasabah Slip Penarikan Nasabah Gambar 4-8 DFD Level 0 Pengeluaran Kas untuk Penarikan Tunai Rekening Tabungan Sumber : PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah Medan TELLER NASABAH 1.0 Update Rekening Nasabah Universitas Sumatera Utara

2. Sistem Pembayaran Gaji

Sistem pembayaran gaji dimulai dengan mengumpulkan semua daftar hadir karyawan selama 1 bulan. Format gaji dibuat dalam bentuk sandi gaji oleh Accounting, kemudian gaji disetujui oleh Direktur Utama lalu dientry sesuai dengan nama, nomor rekening karyawan, perkiraan gaji kotor, potongan, lembur, uang makan, dan lain-lain Kemudian di bagian Accounting diposting. Universitas Sumatera Utara Absensi Otorisasi penyerahan gaji Penyerahan gaji Gambar 4-9 DFD Konteks Pembayaran Gaji Sumber : PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah Medan KARYAWAN Direktur Utama Pembayaran Gaji Universitas Sumatera Utara Informasi Gaji Penyerahan Gaji Daftar Gaji Karyawan Gambar 5-0 DFD Level 0 Pembayaran Gaji Sumber : PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah Medan KARYAWAN Absensi 1.0 Update Pembayaran Gaji 2.0 SPM Disetujui 3.0 Penyerahan Gaji Universitas Sumatera Utara

e. Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan pengeluaran Kas

PT. BPR Syariah Bank Al-Wahliyah Medan harus melakukan pengendalian terhadap bagian-bagian yang terkait dan seluruh transaksi yang berhubungan dengan sistem penerimaan dan pengeluaran kas untuk menghindari tindakan penyelewengan dan ketidakefektifan aktivitas perusahaan. Tujuan utama dari pengendalian kas secara umum menurut PT. BPR Syariah Bank Al-WAshliyah Medan adalah: 1. pengamanan dana masyarakat, 2. pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan operasional yang telah ditetapkan, 3. pemanfaatan sumber daya secara ekonomis dan efisien, 4. kebenaran dan keutuhan informasi, 5. kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan, 6. pengamanan harta kekayaan. Dalam pengendalian kas yang ditepkan oleh PT. BPR Syariah Bank Al- Washliyah Medan, selain menetapkan prosedur-prosedur baik untuk penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk lebih memantapkan pengendalian kas, PT. BPR Syariah Bank Al-Washliyah Medan menetapkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan kas. Sistem pengendalian intern yang diterapkan perusahaan antara lain : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas pada struktur organisasi PT. BPR Syariàh Bank Al-Washliyah Universitas Sumatera Utara Medan, telah terlihat adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab fungsional kepada masing-masing bagian dalam melakukan kegiatan pokok perusahaan seperti melakukan pemisahan tugas antara berbagai bagian yang terkait dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Misalnya bagian yang mengeluarkan uang terpisah dengan bagian yang mengesahkan dan mengotorisasinya. 2. Setiap transaksi kas harus dibuktikan dengan bukti-bukti yang sesuai. Dan pada akhir hari semua bukti-bukti tersebut akan diperiksa oleh pejabat yang berwenang contoh formulir-formulir dapat dilihat pada lampiran untuk membuktikan kebenaran transaksi tersebut. 3. Untuk transaksi penarikan tunai yang nilai nominalnya melebihi batas kewenangan seorang teller, maka harus mendapat pengesahan dari supervisor kas. Batas kewenangan seorang teller adalah Rp. 5.000.000,-. 4. Penutupan saldo harian informasi kas setiap hari kerja perusahaan, jadi saldo rekening awal hari adalah nihil. Kalau rekening kas tidak nihil, maka saldo kas akhir hari kemarin harus sama dengan saldo kas awal hari ini. 5. Melakukan backup data informasi kas setiap bulan, hal ini dilakukan dengan menyimpan data kas perusahaan pada sebuah disket. 6. Membatasi akses data mengenai kas perusahaan. Akses mengenai data kas hanya diberikan pada beberapa orang saja dengan cara pemberlakuan password untuk mengakses data. Dan password selalu diganti secara berkala untuk meningkatkan pengamanan. Universitas Sumatera Utara 7. Memastikan pengawasan kas akhir hari dilakukan dengan tertib dan fisik uang kas kantor sama dengan saldo kas kantor di komputer. Perhitungan fisik kas dilakukan pada akhir hari di depan setiap bagian yang terkait. 8. Memeriksa kebenaran print out AATR all Accepted Transaction Report beserta bukti pembukuannya. AATR adalah laporan yang dicetak teller yang berisikan semua transaksi yang dilakukan teller. 9. Melakukan audit dengan menggunakan internal auditor. 10. Melakukan pemeriksaan secara rutin bulanan laporan perkembangan cash dan teller, kepersonaliaan dan pelayanan customer yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.

B. Analisis Hasil Penelitian pada PT. BPR Syari’ah Bank Al-Washliyah