Retribusi Daerah Tinjauan Teoritis 1.

e. Tarif Pajak Kabupaten Kota

Menurut pasal 3 UU 34 tahun 2000, tarif untuk tiap jenis pajak daerah ditetapkan paling tinggi sebesar : 1 Pajak Hotel 10; 2 Pajak Restoran 10; 3 Pajak Hiburan 35; 4 Pajak Reklame 25; 5 Pajak Penerangan Jalan 10; 6 Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 20; 7 Pajak Parkir 20; Tarif tersebut merupakan tarf tertinggi atau tarif maksimal yang dapat ditetapkan oleh pemerintah faerah kabupaten atau kota dalam melakukanpemungutan pajak daerah untuk kabupaten kota di wilayah masing- masing.

5. Retribusi Daerah

a. Pengertian Retribusi Daerah

Definisi retribusi daerah menurut Panca Kurniawan 2005:5 yang juga diambil berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yaitu “Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.” Universitas Sumatera Utara Daerah propinsi, kabupatenkota diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis retribusi selain yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat Ahmad Yani:2002:55.

b. Jenis-jenis Retribusi Daerah

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 pasal 18 ayat 2 retribusi daerah dibagi atas 3 golongan: a. Retribusi Jasa Umum; b. Retribusi Jasa Usaha; c.Retribusi Perizinan Tertentu. Jadi retribusi dipungut apabila orang atau badan tersebut menggunakan atau memanfaatkan fasilitas atau jasa yang disediakan, apabila tidak maka orang tersebut tidak dipungut retribusi.

c. Subjek Retribusi Daerah dan Wajib Retribusi Daerah

1 Subjek retribusi umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakanmenikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan. Subjek Retribusi Jasa Umum ini dapat merupakan Wajib Retribusi Jasa Umum. 2 Subjek retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang menggunakanmenikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan. Subjek ini dapat merupakan Wajib Retribusi Jasa Usaha. 3 Subjek retribusi perizinan tertentu adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin tertentu dari pemerintah daerah. Subjek ini dapat merupakan wajib retribusi jasa perizinan tertentu. Universitas Sumatera Utara

d. Objek Retribusi Daerah

Objek retribusi daerah adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Tidak semua yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis jasa-jasa tertentu yang menurut pertimbangan sosial ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Perizinan Tertentu. 1 Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. a Retribusi Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan di Puskesmas, Balai Pengobatan dan Rumah Sakit Umum Daerah. Dalam retribusi pelayanan kesehatan ini tidak termasuk pelayanan pendaftaran. b Retribusi pelayanan persampahan kebersihan Pelayanan Persampahankebersihan meliputi pengambilan, pengangkutan, dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuanganpemusnahan sampah rumah tangga, dan perdagangan, tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum dan taman. Universitas Sumatera Utara c Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte Catatan Sipil. Akte catatan sipil meliputi akte kelahiran, akte perkawinan, akte perceraian, akte pengesahan dan pengakuan anak, akte ganti nama bagi warna negara asing, dan akte kematian. d Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburanpemakaman termasuk penggalian dan pengurungan, pembakaranpengabuan mayat dan sewa tempat pemakaman atau pembakaranpengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah daerah. e Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah. f Retribusi Pelayanan Pasar Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisionalsederhana berupa pelataran, los yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. g Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah pelayanan pengujian kenderaan bermotor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara h Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan danatau perizinan oleh Pemerintah Daerah terhadap alat- alat pemadam kenakalan yang dimiliki danatau dipergunakan oleh masyarakat i Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Peta adalah peta yang dibuat oleh pemerintah daerah seperti peta dasar garis, peta foto, peta digital, peta tematik dan peta teknis struktur. j Retribusi pengujian Kapal Perikanan Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pengujian terhadap kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan daerah. 2 Retribusi Jasa Usaha Retribusi Jasa Usaha adalah atas jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah yang menganut prinsip komersal karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Objek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial. Pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah daerah menganut prinsip komersial meliputi : a Pelayanan dengan menggunakan memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal. b Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum memadai disediakan oleh pihak swasta. Jenis-jenis retribusi jasa usaha adalah : Universitas Sumatera Utara 1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Pelayanan pemakaian kekayaan daerah antara lain pemakaian tanah dan bangunan, pemakaian ruangan untuk pesta, pemakaian kenderaanalat-alat berat alat-alat besar milik daerah. Tidak termasuk dalam pengertian pelayanan pemakaian kekayaan daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut, seperti pemancangan tiang listriktelepon maupun penanaman pembentangan kabel listriktelepon di tepi jalan umum. 2 Retribusi Pasar Grosir danatau Pertokoan Pasar grosir danatau pertokoan adalah pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasarpertokoan yang dikontrakkan, yang disediakan diselenggarakan oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. 3 Retribusi Tempat Pelelangan Tempat pelelangan adalah tempat yang secara khusus disediakan oleh pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan. Termasuk dalam pengertian tempat pelelangan adalah tempat yang dikontrka oleh Pemerintah Daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat pelelangan. 4 Retribusi Terminal Pelayanan terminal adalah tempat pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kenderaan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan Universitas Sumatera Utara usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dengan ketentuan ini pelayanan peron tidak dipungut retribusi. 5 Retribusi Tempat Khusus Parkir Pelayanan tempat khusus parkir adalah pelayanan penyediaan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang disediakan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. 6 Retribusi Tempat Penginapan Pesanggrahan villa Pelayanan tempat penginapanpesanggrahanvilla yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. 7 Retribusi Penyedotan Kakus Pelayanan penyedotan kakus adalah pelayanan penyedotan kakusjamban yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. 8 Retribusi Rumah Potong Hewan Pelayanan rumah potong hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah. 9 Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal Universitas Sumatera Utara Pelayanan Pelabuhan Kapal adalah pelayanan pada pelabuhan kapal perikanan danatau bukan kapal perikanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan kapal yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik daerah dan Pihak Swasta. 10 Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olahraga Pelayanan tempat rekreasi dan olahraga adalah tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang dimiliki danatau dikelola oleh pemerintah daerah. 11 Retribusi penyeberangan di atas air Pelayanan penyeberangan di atas air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kenderaan di atas air yang dimiliki danatau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta. 12 Retribusi Pengolahan Limbah Cair Pelayanan pengolahan limbah cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran, industri yang dikelola danatau dimiliki oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta. 13 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Universitas Sumatera Utara Penjualan produksi usaha daerah adalah penjualan hasil produksi usaha pemerintah daerah, antara lain bibitbenih tanaman, bibit ternak, dan bibitbenih ikan, tidak termasuk penjualan produksi usaha badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah dan pihak swasta. Jenis retribusi jasa usaha untuk daerah propinsi dan daerah KabupatenKota ditetapkan sesuai dengan jasapelayanan yang diberikan oleh masing-masing daerah. 3 Retribusi Perizinan Tertentu Retribusi Perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Jenis-jenis retribusi perizinan adalah : a Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Izin mendirikan bangunan adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan, termasuk dalam pemberian izin ini adalah kegiatan peninjauan desain dan pemantapan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang yang berlaku, dengan tetap memperhatikan Koefisien Luas Bangunan KLB, koefisien ketinggian Bangunan KKB, dan Pengawasan Universitas Sumatera Utara penggunaan Bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat-syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. b Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Izin tempat penjualan minuman beralkohol adalah pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu. c Retribusi Izin Gangguan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha kegiatan kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau gangguan, tidak termasuk tempat usahakegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. d Retribusi Izin Trayek Izin trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan usaha untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu. Pemberian izin oleh pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan masing- masing daerah. Selain jenis retribusi yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 sebagaimana disebutkan di atas, dengan peraturan daerah dapat ditetapkan jenis retribusi lainnya sesuai kriteria yang ditetapkan dalam Undang- Universitas Sumatera Utara Undang Jenis retribusi lainnya misalnya adalah penerimaan negara bukan pajak yang telah diserahkan kepada daerah.

e. Besarnya Retribusi Yang Terutang dan Tarif Retribusi Daerah

Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan tingkat penggunaan jasa. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan pada kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Dengan demikian daerah mempunyai kewenangan untuk menetapkan prinsip dan sasaran yang akan dicapai dalam menetapkan tarif retribusi jasa umum, seperti untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan dan membantu golongan masyarakat kurang mampu sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Jadi, prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi jasa umum dapat berbeda menurut jenis pelayanan dalam jasa yang bersangkutan dan golongan pengguna jasa. Sebagai contoh : a. Tarif retribusi persampahan untuk golongan masyarakat yang mampu dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat menutup biaya pengumpulan, transportasi dan pembuangan sampah, sedangkan untuk golongan masyarakat kurang mampu ditetapkan tarif lebih rendah. Universitas Sumatera Utara b. Tarif rawat inap kelas tinggi bagi retribusi pelayanan rumah sakit umum daerah dapat ditetapkan lebih besar daripada biaya pelayanannya, sehingga memungkinkan adanya subsidi silang bagi tarif rawat inap kelas yang lebih rendah. c. Tarif retribusi parkir di tepi jalan umum yang rawan kemacetan dapat ditetapkan lebih tinggi daripada di tepi jalan umum yang kurang rawan kemacetan dengan sasaran mengendalikan tingkat penggunaan jasa parkir sehingga tidak menghalangi kelancaran lalu lintas. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retriusi jasa usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaa swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruhnya biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan. Biaya penyelenggaraan izin ini meliputi penertiban dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan dan biaya dampak negatif dari pemberian izin tersebut. Tarif retribusi di atas ditinjau paling lama 5 tahun sekali. Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Memperluas basis penerimaan Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak barupotensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. 2 Memperkuat proses pemungutan Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tariff retribusi dan peningkatan SDM. 3 Meningkatkan pengawasan Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah. 4 Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan Tindakan yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan admnistrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. 5 Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya ekstensifikasi perpajakan juga dapat dilakukan, yaitu melalui kebijaksanaan Pemerintah untuk memberikan kewenangan perpajakan yang lebih besar kepada daerah pada masa mendatang. Untuk itu, perlu adanya perubahan dalam sistem perpajakan Indonesia sendiri melalui sistem pembagian langsung atau beberapa basis pajak Pemerintah Pusat yang lebih tepat dipungut oleh daerah.

6. Keuangan Daerah