Statistik Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik

8 KAB HUMBANG HASUNDUTAN 0.87 0.34 0.61 9 KAB ASAHAN 1.46 0.90 0.76 10 KAB DAIRI 1.14 1.13 0.99 11 KAB TAPANULI TENGAH 0.64 0.30 0.39 12 KAB TOBA SAMOSIR 0.59 0.42 0.40 13 KAB PAKPHAK BARAT 1.36 0.40 0.28 14 KAB TAPANULI UTARA 0.63 0.40 0.43 15 KAB NIAS SELATAN 0.28 0.11 0.32 16 KAB DELI SERDANG 2.39 1.13 1.40 17 KAB KARO 2.36 1.51 1.50 18 KAB SERDANG BEDAGAI 0.86 0.74 0.84 19 KAB SAMOSIR 0.80 0.32 0.41 20 KAB LABUHAN BATU 2.48 1.48 1.41 21 KAB MANDAILING NATAL 0.70 0.57 0.51 22 KAB LANGKAT 1.05 0.65 0.45 23 KAB TAPANULI SELATAN 1.03 0.86 0.83 24 KAB SIMALUNGUN 1.26 0.51 0.38 Sumber data: Data yang diolah Peneliti Tabel di atas menunjukkan rasio setiap kabupaten dan kota selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Pada tahun 2005, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 9,47, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 0,28. Pada tahun 2006, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 8,75, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 0,11. Pada tahun 2007, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 7,15, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 0,28.

2. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah Universitas Sumatera Utara memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Descriptive Statistics Descriptive Statistics 72 .02 .24 .0466 .04045 72 .00 .15 .0192 .02698 72 .00 .09 .0137 .01630 72 KKD PD RD Valid N listwise N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sumber : Diolah dari SPSS a. variabel Kemandirian KKD Y memiliki nilai minimum 0,02, nilai maksimum 0,24, rata-rata Kemandirian 0,0466 dan standar deviasi sebesar 0,04045 dengan jumlah sampel sebanyak 24 dan 72 amatan. b. variabel Pajak Daerah X 1 memiliki nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,15, rata-rata Pajak Daerah 0,0192 dan standar deviasi sebesar 0,02698 dengan jumlah sampel sebanyak 24 dan 72 amatan. c. variabel Retribusi Daerah X 2 memiliki nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,09, rata-rata Retribusi Daerah 0,0137 dan standar deviasi sebesar 0,01630 dengan jumlah sampel sebanyak 24 dan 72 amatan.

3. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas dengan grafik Universitas Sumatera Utara histogram yang diolah dengan SPSS, normal probability plot serta Kolmogorov- Smirnov Test ditunjukkan sebagai berikut : Regression Standardized Residual 4 3 2 1 -1 -2 F re q u en cy 20 15 10 5 Histogram Dependent Variable: KKD Mean =-9.61E-16฀ Std. Dev. =0.986฀ N =72 Sumber : Diolah dari SPSS Gambar 4.1 Histogram sebelum data ditransformasi Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KKD Sumber : Diolah dari SPSS Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot sebelum data ditransformasi Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara tidak normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Grafik Normal P-P Plot sebelum data ditransformasi Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 72 .0000000 .00847028 .108 .108 -.082 .915 .373 N Mean Std. Deviati on Normal Parameters a,b Absolute Positive Negati ve Most Extrem e Di fferences Kolmogorov-Sm irnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test di stribution is Norm al. a. Calculated from data. b. Sumber : Diolah dari SPSS Nilai Kolmogrov – Smirov sebesar 0.915 dan tidak signifikan pada 0.05 karena p= 0.373dari 0.05. Jadi kita tidak dapat menolak H yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov K-S, grafik histogram dan grafik normal Plot menunjukkan adanya perbedaan hasil dan pada saat melakukan pengujian heterokedastisitas, hasil juga mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga dilakukan tindakan perbaikan yaitu dengan menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi logaritma natural Ln. Hasil pengujian ulang data menghasilkan : Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Residual 3 2 1 -1 -2 F re q u e n c y 20 15 10 5 Histogram Dependent Variable: LN_KKD Mean =-5.79E-16฀ Std. Dev. =0.986฀ N =72 Gambar 4.3 Histogram setelah data ditransformasi Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas di atas memperlihatkan bahwa pada grafik histogram di atas distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng kanan atau dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal. Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: LN_KKD Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot setelah data ditransformasi Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot, di mana terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .26677386 Most Extreme Differences Absolute .116 Positive .116 Negative -.059 Kolmogorov-Smirnov Z .982 Asymp. Sig. 2-tailed .290 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Olahan Penulis dengan SPSS, 2009 Nilai Kolmogrov – Smirov sebesar 0.982 dan tidak signifikan pada 0.05 karena p = 0.290 0.05. Jadi kita tidak dapat menolak H o yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal. Semua hasil pengujian melalui analisis grafik dan statistik di atas menunjukkan hasil yang sama yaitu normal, dengan demikian telah terpenuhi asumsi normalitas dan bisa dilakukan pengujian asumsi klasik berikutnya pada data.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas ini dapat dilihat dengan grafik Universitas Sumatera Utara scatterplot dan uji Glejser. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Hasil Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi dengan Logaritma Natural Regression Standardized Predicted Value 5 4 3 2 1 -1 R eg re ss io n S tu d en ti ze d R es id u al 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: KKD Gambar 4.5 Grafik Scatterplo Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik tidak terlalu menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, serta sedikit menyempit menumpuk. Hal ini mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi tidak layak dipakai. Universitas Sumatera Utara Selain dengan grafik, hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada statistik uji glejser berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser setelah transformasi dengan Logaritma Natural Coefficients a .007 .001 8.326 .000 .001 .056 .007 .024 .981 -.059 .092 -.173 -.637 .526 Constant PD RD Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeffic ients Beta Standardiz ed Coeffic ients t Sig. Dependent Variable: absut a. Berdasarkan hasil uji Glejser di atas, dapat dilihat bahwa pada tabel Coefficients a nilai sig. semua variabel independen lebih besar dari 0,05 5. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Karena adanya perbedaan hasil dilakukan tindakan perbaikan dengan menggunakan salah satu dari cara yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian ke dalam fungsi logaritma natural Ln, kemudian data diuji ulang. Hasil pengujian ulang data menghasilkan : Universitas Sumatera Utara Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi dengan Logaritma Natural Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 3 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: LN_KKD Gambar 4.6 Grafik Scatterplot Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Sedangkan hasil uji heteroskedastisitas dengan statistik uji glejser setelah seluruh variabel penelitian ditransformasi ke dalam fungsi logaritma natural Ln dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan uji Glejser setelah transformasi dengan Logaritma Natural Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant .097 .121 .805 .424 LN_PD -.003 .032 -.020 -.107 .915 LN_RD -.020 .040 -.092 -.491 .625 a Dependent Variable: absut Berdasarkan hasil Uji Glejser di atas, dapat dilihat bahwa pada tabel Coefficients a nilai sig. semua variabel independen lebih besar dari 0,05 5. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dengan demikian terpenuhilah asumsi klasik untuk uji heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .878a .770 .764 .27061 2.002 a Predictors: Constant, LN_RD, LN_PD b Dependent Variable: LN_KKD Sumber : Diolah dari SPSS, 2009 Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 2,002. Nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 0,05 5, jumlah amatan 72 n dan jumlah variabel independen 2 k = 2. Dari tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas du 1,672, nilai batas bawah dl 1,554 dan 4-du = 2,328. Oleh karena itu, nilai DW lebih besar dari du dan lebih kecil dari 4-du 1,672 2,002 2,328, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant PD .409 2.445 RD .409 2.445 a Dependent Variable: LN_KKD Sumber : Diolah dari SPSS Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1 Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance Ln_PD X 1 , Ln_RD X 2 0,10 dan VIF-nya 10. Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10. Ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.

4. Model dan Teknik Analisis Data