Data Penelitian Hasil Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Penelitian

Sumatera Utara adalah sebuah Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, terletak pada garis 1° - 4° Lintang Utara dan 98°- 100° Bujur Timur atau terbesar ketujuh dari luas wilayah Republik Indonesia. Batas wilayah Sumatera Utara sebagai berikut: Utara : berbatasan dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Selatan : berbatasan dengan Sumatera Barat dan Riau. Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia. Timur : berbatasan dengan Selat Malaka. Sumatera Utara pada dasarnya dibagi atas 6 kelompok wilayah yaitu : a. Pesisir Timur b. Pegunungan Bukit Barisan c. Pesisir Barat d. Kepulauan Nias e. Kepulauan Batu f. Pulau Samosir di Danau Toba Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Pada tahun 1950. Provinsi Sumatera Utara dibentuk meliputi Universitas Sumatera Utara sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera Utara. Luas daratan propinsi Sumatera Utara adalah 71.680 km² dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota. 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahandesa. Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia, yang dihuni oleh penduduk dari berbagai suku seperti Melayu, Batak, Nias, Aceh, Minangkabau, Jawa dan menganut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan berbagai aliran kepercayaan lainnya. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 2000, penduduk Propinsi Sumatera Utara berjumlah 11,5 juta jiwa seperlima dari 203,5 juta jiwa penduduk Indonesia dengan pertumbuhan 1,20 per tahun sejak tahun 1990. Jumlah tersebut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003 berdasarkan Hasil Sementara Pendaftaran Pemilih dan Pendaftaran Penduduk. Selanjutnya dari hasil estimasi jumlah penduduk pada Juni 2005 diperkirakan sebesar 12,3 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² da tahun 2005 meningkat menjadi 172 jiwa per km². Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistik harus terlebih dahulu memperhatikan data kabupaten kota yang telah ditentukan sebagai sampel. Adapun kabupaten kota yang terpilih menjadi sampel penelitian berdasarkan pertimbangan yang ditentukan oleh penulis adalah sebanyak 24 sampel untuk setiap tahunnya. KotaKabupaten yang dimaksud adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Daftar KotaKabupaten Sampel NO NAMA KABUPATEN KOTA KRITERIA SAMPEL 1 2 1. Kota Medan √ √ Sampel 1 2. Kota Binjai √ √ Sampel 2 3. Kota Pematang Siantar √ √ Sampel 3 4. Kota Sibolga √ √ Sampel 4 5. Kota Padang Sidempuan √ √ Sampel 5 6. Kota Tanjung Balai √ √ Sampel 6 7. Kota Tebing Tinggi √ √ Sampel 7 8. Kabupaten Batu Bara x x - 9. Kabupaten Humbang Hasundutan √ √ Sampel 8 10. Kabupaten Asahan √ √ Sampel 9 11. Kabupaten Dairi √ √ Sampel 10 12. Kabupaten Tapanuli Tengah √ √ Sampel 11 13. Kabupaten Toba Samosir √ √ Sampel 12 14. Kabupaten Pakphak Barat √ √ Sampel 13 15. KabupatenTapanuli Utara √ √ Sampel 14 16. Kabupaten Nias Selatan √ √ Sampel 15 17. Kabupaten Deli Serdang √ √ Sampel 16 18. Kabupaten Karo √ √ Sampel 17 19. Kabupaten Serdang Bedagai √ √ Sampel 18 20. Kabupaten Samosir √ √ Sampel 19 21. Kabupaten Nias √ x - 22. Kabupaten Labuhan Batu √ √ Sampel 20 23. Kabupaten Mandailing Natal √ √ Sampel 21 24. Kabupaten Langkat √ √ Sampel 22 25. Kabupaten Tapanuli Selatan √ √ Sampel 23 26. Kabupaten Simalungun √ √ Sampel 24 27. Kabupaten Angkola Sipirok x x - 28. Kabupaten Padang Lawas x x - 29. Kabupaten Padang Lawas Utara x x - Sumber : http:id.wikipedia.orgwiki , www.sumutprov.go.id , 2008 www.djpk.Depkeu.go.id , 2008 Badan Pusat Satatistik BPS Provinsi Sumatera Utara, 2008 Setelah mentabulasi data, peneliti membuat rata-rata Kemandirian Keuangan Daerah, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dari tahun 2005 sampai Universitas Sumatera Utara tahun 2007 untuk melihat perbandingan diantara ketiganya selama tiga tahun berturut-turut. Berikut ini dipaparkan rata-rata data variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Tahun 2005-2007 dalam persen No. Kabupaten dan Kota Rasio Kemandirian Keuangan Daerah 2005 2006 2007 1 KOTA MEDAN 24.40 22.36 19.01 2 KOTA BINJAI 6.74 3.61 2.98 3 KOTA PEMATANG SIANTAR 6.57 5.09 4.95 4 KOTA SIBOLGA 4.28 3.76 3.44 5 KOTA PADANG SIDEMPUAN 2.83 2.82 2.71 6 KOTA TANJUNG BALAI 6.55 4.41 4.45 7 KOTA TEBING TINGGI 4.81 5.66 5.56 8 KAB HUMBANG HASUNDUTAN 2.50 2.39 2.29 9 KAB ASAHAN 5.85 4.61 4.24 10 KAB DAIRI 2.82 2.34 2.20 11 KAB TAPANULI TENGAH 2.85 2.87 2.87 12 KAB TOBA SAMOSIR 5.59 4.83 2.04 13 KAB PAKPHAK BARAT 1.84 1.64 1.82 14 KAB TAPANULI UTARA 3.30 2.69 2.16 15 KAB NIAS SELATAN 1.57 1.61 1.96 16 KAB DELI SERDANG 11.53 7.43 7.49 17 KAB KARO 5.24 4.15 3.71 18 KAB SERDANG BEDAGAI 4.98 3.24 2.15 19 KAB SAMOSIR 4.84 4.31 4.45 20 KAB LABUHAN BATU 6.36 5.92 4.81 21 KAB MANDAILING NATAL 2.53 2.42 2.39 22 KAB LANGKAT 3.97 2.80 3.92 23 KAB TAPANULI SELATAN 2.07 3.16 3.07 24 KAB SIMALUNGUN 4.61 3.93 3.93 Sumber data: Data yang diolah Peneliti Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan rasio setiap kabupaten dan kota selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Pada tahun 2005, rasio kemandirian keuangan daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 24,40, sedangkan rasio kemandirian keuangan daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 1,57. Pada tahun 2006, rasio kemandirian keuangan daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 22,36, sedangkan rasio kemandirian keuangan daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 1,61. Pada tahun 2007, rasio kemandirian keuangan daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 19,01, sedangkan rasio kemandirian keuangan daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 1,82. Tabel 4.3 Rasio Pajak Daerah Tahun 2005-2007 dalam persen No. Kabupaten dan Kota Rasio Pajak Daerah 2005 2006 2007 1 KOTA MEDAN 14.71 12.94 11.02 2 KOTA BINJAI 3.01 1.62 1.43 3 KOTA PEMATANG SIANTAR 2.73 1.97 1.62 4 KOTA SIBOLGA 1.13 0.62 0.75 5 KOTA PADANG SIDEMPUAN 1.27 1.04 0.95 6 KOTA TANJUNG BALAI 2.89 1.47 1.33 7 KOTA TEBING TINGGI 1.99 1.91 1.53 8 KAB HUMBANG HASUNDUTAN 0.43 0.37 0.37 9 KAB ASAHAN 3.53 1.92 1.37 10 KAB DAIRI 0.91 0.43 0.37 11 KAB TAPANULI TENGAH 0.88 0.50 0.89 12 KAB TOBA SAMOSIR 0.86 0.59 0.56 13 KAB PAKPHAK BARAT 0.20 0.07 0.13 14 KAB TAPANULI UTARA 0.74 0.38 0.65 15 KAB NIAS SELATAN 0.38 0.10 0.31 Universitas Sumatera Utara 16 KAB DELI SERDANG 8.97 5.04 4.99 17 KAB KARO 2.18 1.41 1.34 18 KAB SERDANG BEDAGAI 4.11 1.84 0.88 19 KAB SAMOSIR 0.60 0.38 0.48 20 KAB LABUHAN BATU 2.37 1.52 1.41 21 KAB MANDAILING NATAL 1.03 0.61 0.82 22 KAB LANGKAT 2.40 1.45 1.54 23 KAB TAPANULI SELATAN 0.86 0.71 0.81 24 KAB SIMALUNGUN 2.47 1.41 1.26 Sumber data: Data yang diolah Peneliti Tabel di atas menunjukkan rasio setiap kabupaten dan kota selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Pada tahun 2005, rasio Pajak Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 14,71, sedangkan rasio Pajak Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 0,20. Pada tahun 2006, rasio Pajak Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 12,94, sedangkan rasio Pajak Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 0,07. Pada tahun 2007, rasio Pajak Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 11,02, sedangkan rasio Pajak Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 0,13. Tabel 4.4 Rasio Retribusi Daerah Tahun 2005-2007 dalam persen No. Kabupaten dan Kota Rasio Retribusi Daerah 2005 2006 2007 1 KOTA MEDAN 9.47 8.75 7.15 2 KOTA BINJAI 2.12 1.26 0.98 3 KOTA PEMATANG SIANTAR 2.75 2.15 2.04 4 KOTA SIBOLGA 2.54 1.70 1.50 5 KOTA PADANG SIDEMPUAN 1.41 1.18 0.97 6 KOTA TANJUNG BALAI 2.27 0.94 1.07 7 KOTA TEBING TINGGI 1.73 1.32 1.37 Universitas Sumatera Utara 8 KAB HUMBANG HASUNDUTAN 0.87 0.34 0.61 9 KAB ASAHAN 1.46 0.90 0.76 10 KAB DAIRI 1.14 1.13 0.99 11 KAB TAPANULI TENGAH 0.64 0.30 0.39 12 KAB TOBA SAMOSIR 0.59 0.42 0.40 13 KAB PAKPHAK BARAT 1.36 0.40 0.28 14 KAB TAPANULI UTARA 0.63 0.40 0.43 15 KAB NIAS SELATAN 0.28 0.11 0.32 16 KAB DELI SERDANG 2.39 1.13 1.40 17 KAB KARO 2.36 1.51 1.50 18 KAB SERDANG BEDAGAI 0.86 0.74 0.84 19 KAB SAMOSIR 0.80 0.32 0.41 20 KAB LABUHAN BATU 2.48 1.48 1.41 21 KAB MANDAILING NATAL 0.70 0.57 0.51 22 KAB LANGKAT 1.05 0.65 0.45 23 KAB TAPANULI SELATAN 1.03 0.86 0.83 24 KAB SIMALUNGUN 1.26 0.51 0.38 Sumber data: Data yang diolah Peneliti Tabel di atas menunjukkan rasio setiap kabupaten dan kota selama tahun 2005 sampai dengan 2007. Pada tahun 2005, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 9,47, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 0,28. Pada tahun 2006, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 8,75, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Nias Selatan sebesar 0,11. Pada tahun 2007, rasio Retribusi Daerah tertinggi dimiliki oleh Kota Medan sebesar 7,15, sedangkan rasio Retribusi Daerah terendah dimiliki oleh Kabupaten Pakphak Barat sebesar 0,28.

2. Statistik Deskriptif