Uji Signifikan Parsial Uji-t

65

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Tabel 4.9 Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 34,583 4 8,646 2,140 ,099 a Residual 125,243 31 4,040 Total 159,826 35 a. Predictors: Constant, ROA, CR, TATO, DAR b. Dependent Variable: GP Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.8 ANNOVA terlihat bahwa kolom sig.significance secara keseluruhan untuk tahun 2008 sd 2011 adalah 0,99 lebih besar dari 0,05 maka H o

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji-t

diterima, kesimpulannya yaitu CR, DAR, TATO, ROA secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba. Tabel 4.10 Hasil Uji-t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -,263 3,004 -,088 ,931 CR -,217 ,253 -,241 -,858 ,398 DAR 3,452 4,173 ,273 ,827 ,415 TATO -1,146 1,144 -,229 -1,002 ,324 ROA 10,730 5,264 ,564 2,038 ,050 66 Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.9 uji t diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial 1. Pengaruh current ratio terhadap tingkat pertumbuhan laba Pada kolom signifikansi variabel CR secara keseluruhan untuk tahun 2008 sd 2011 adalah 0,398 atau dimana lebih besar dari 0,05 maka H o 2. Pengaruh debt to asset ratio terhadap tingkat pertumbuhan laba diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Current Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hasil analisis uji t untuk variabel debt to asset ratio menunjukkan signifikansi sebesar 0,415 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa debt to asset ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengaruh total asset turnover terhadap tingkat pertumbuhan laba Hasil analisis uji t untuk variabel total asset turnover menunjukkan nilai signifikan 0,324, signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel total asset turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 67 4. Pengaruh return on asset terhadap tingkat pertumbuhan laba Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset menunjukkan nilai signifikan 0,050, signifikansi t lebih kecil sama dengan 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel return on asset secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.3 Pembahasan

Dari uji F dengan tingkat signifikansi α = 5 menunjukkan hasil nilai Fhitung sebesar 2,140 dengan probabilitas 0,099. Nilai Ftabel dicari dengan jumlah sampel n = 36; jumlah variabel k = 5; tingkat signifikansi α = 5; degree of freedom df1 = k-1 = 4 dan df2 = n-k = 36-5 = 31. Dari data tersebut diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,68. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Fhitung Ftabel 2,140 2,679, maka H 1 ditolak dan H Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian semua peneliti terdahulu, dimana hasil peneliti terdahulu menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan hasil penelitian ini antara lain disebabkan oleh perbedaan rasio keuangan yang dipakai dan jenis perusahaan yang dijadikan objek penelitian. diterima, artinya secara simultan diketahui bahwa variabel current ratio, debt to asset ratio, total assets turnover, dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95. Dari hasil uji signifikansi parsial uji-t, current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dapat