24
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh motivasi kerja dan kompensasi tidak langsung terhadap
kinerja dosen Universitas Malikussaleh Lhokseumawe? 2.
Sejauhmana pengaruh aktualisasi diri dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dosen pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe?
I.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kompensasi tidak langsung terhadap kinerja dosen Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh aktualisasi diri dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja dosen pada Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe.
Universitas Sumatera Utara
25
I.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Universitas Malikussaleh dalam upaya peningkatan kinerja dosen pada masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di
Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister Ilmu Manajemen.
3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kinerja dosen pada Universitas Malikussaleh.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak
yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.
I.5. Kerangka Berpikir
Seseorang yang sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya maksimal guna menunjang tujuan-tujuan tertentu dalam kesatuan kerjanya dan
organisasi dimana ia bekerja. Orang yang tidak termotivasi akan memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.
Umar 2002 menyatakan bahwa. “Motivasi kerja adalah dorongan, upaya dan keinginan yang kuat yang ada di dalam diri individu yang mengaktifkan,
memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dengan harapan untuk dapat dihargai dan diakui”.
Universitas Sumatera Utara
26
Danim 2004 menyatakan bahwa: ”Motivasi merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya”.
Panggabean 2002 menyatakan bahwa, “Kompensasi tidak langsung adalah kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan organisasi
terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan”.
Nawawi 2005 menyatakan bahwa, “Kompensasi tidak langsung adalah
sejumlah ganjaran yang bermaksud untuk memberikan rasa tenang bagi pekerja dan anggota keluarganya”.
Tika 2006 menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaankegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu”.
Mangkunegara 2005 menyatakan, “Kinerja pegawai prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Manfaat utama dari motivasi adalah untuk menciptakan gairah kerja para pegawai dalam menjalankan segala aktivitas. Motivasi sangat penting bagi manajer
untuk meningkatkan kinerja performance bawahannya karena kinerja tergantung dari motivasi, kemampuan, dan lingkungannya. Usman, 2006
Konsep motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi tentang kinerja kerja individual. Dengan kata lain, motivasi merupakan sebuah variabel
penting bagi kinerja individual, akan tetapi motivasi bukan satu-satunya variabel karena masih ada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya.
Universitas Sumatera Utara
27
Selain motivasi, program pemberian kompensasi tidak langsung juga merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya
kinerja seseorang. Program kompensasi penting bagi suatu organisasi karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia
sebagai komponen utama, dan juga wujud perhatian dari organisasi terhadap prestasi yang telah diberikan seseorang kepada organisasi. Pemberian kompensasi langsung
dan kompensasi tidak langsung yang adil dan layak melalui sistem pengupahan akan mendorong setiap pekerja meningkatkan kinerjanya. Simanjuntak, 2005
Salah satu kebutuhan dasar manusia untuk tetap hidup normal adalah mengaktualisasi diri. Manusia perlu mencari lingkungan atau kalau perlu
menciptakannya sendiri dimana ia bisa benar-benar menghayati keberadaannya. Setiap orang ingin merasakan nikmatnya menjadi orang yang berarti bagi sekitarnya
dan tidak ada orang yang mau diabaikan. Siagian 2004 menyatakan bahwa, “Aktualisasi diri berarti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata”.
Nitisemito 2002 menyatakan bahwa, “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas yang dibebankan”.
Universitas Sumatera Utara
28
Sedarmayanti 2001 menyatakan bahwa, ”Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Dari tingkat kebutuhan manusia menurut Maslow, motivasi dalam bentuk sentuhan emosional merupakan level yang lebih tinggi, dibandingkan kebutuhan
fisikdasar. Level tertinggi yaitu Self-actualization Needs kebutuhan aktualisasi diri membuktikan bahwa karyawan lebih senang apabila diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri dan diakui oleh organisasi Winardi, 2007. Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan.
Lingkungan kerja yang memuaskan bagi seseorang dapat menambah motivasi dalam bekerja, dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan
kerja yang tidak menyenangkan akan dapat mengurangi motivasi kerja yang pada akhirnya dapat menurunkan kinerja.
Dari pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar seseorang pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik
ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.
Universitas Sumatera Utara
29
I.6. Hipotesis