58 Karena batang terminasi udara dengan metode sudut proteksi dirancang
hanya menggunakan satu batang penangkap petir, maka terminasi udara ditempatkan tepat ditengah pada atap Lt. 4 gedung. Dengan sudut proteksi yang
diperoleh sebesar 55° sesuai Tabel 3.4., tinggi terminasi udara minimum yang dipasang pada atap Lt. 4 adalah 22, 8 m. Sehingga dengan ketinggian puncak
batang terminasi udara tersebut, setiap sudut bangunan gedung Biro rektor USU berada dalam kerucut protektif batang terminasi udara.
Ketinggian puncak terminasi udara dari permukaan tanah diperoleh 42,4 m 22,8 m + 19,6 m.
5.3.2 Konduktor Penyalur
Konduktor penyalur merupakan konduktor yang menyalurkan arus petir yang diterima oleh terminasi udara baik itu vertikal maupun horizontal untuk
kemudian disalurkan menuju bumi. Mengingat arus petir sangat besar, maka konduktor penyalur yang disediakan sebaiknya lebih dari satu agar arus petir
tersebut dapat terbagi–bagi. Adapun syarat-syarat umum yang perlu diperhatikan dalam rancangan
konduktor penyalur adalah sebagai berikut : 1.
Konduktor penyalur sebaiknya dipasang antara terminasi udara dan sistem terminasi bumi.
2. Konduktor penyalur sebaiknya ditempatkan sejauh mungkin dari sirkit
internal dan bagian logam. 3.
Tidak diizinkan terjadi crossing dengan instalasi telepon, elektrikal dan internet dengan jarak kurang dari 10 cm.
Universitas Sumatera Utara
59 4.
Konduktor penyalur tidak boleh dipasang pada talang atau pipa saluran air, meskipun dibungkus dengan bahan insulasi. Efek uap air pada talang dapat
menyebabkan terjadinya korosi yang intensif pada konduktor penyalur. 5.
Sistem terminasi udara, sistem konduktor penyalur dan sistem terminasi bumi sebaiknya diselaraskan untuk menghasilkan lintasan arus petir
sependek mungkin. 6.
Jarak konduktor penyalur dengan dinding adalah 0,1 meter untuk mengurangi induksi elektromagnetik yang terjadi saat terjadi sambaran
petir. Konduktor penyalur tersebut disangga oleh suatu braket yang dilekatkan kedinding.
Setelah melihat tabel 4.5, maka bahan yang dipilih adalah tembaga, dimana bahan ini tahan terhadap banyak bahan yang dapat menyebabkan korosi.
Setelah ditentukan jenis bahan, maka selanjutnya adalah menentukan luas penampang dari konduktor. Dari tabel 4.2, maka luas penampang minimum yang
diperbolehkan adalah 16 mm
2
. Akan tetapi karena konduktor penyalur dihubungkan dengan terminasi bumi, dimana luas penampang minimum untuk
terminasi bumi adalah 50 mm
2
, maka luas penampang dari konduktor penyalur pun lebih baik bila disesuaikan dengan terminasi buminya. Maka luas penampang
konduktor penyalur yang dipilih adalah 50 mm
2
.
Universitas Sumatera Utara
60
Konduktor Penyalur
Gambar 5.9. Penempatan Konduktor Penyalur tampak depan.
Gambar 5.10. Penempatan Konduktor Penyalur tampak samping.
Konduktor Penyalur
60
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 5.11. Penempatan Konduktor Penyalur tampak atas.
Gambar 5.12. Braket Penyangga konduktor penyalur.
Gambar 5.13. Konduktor Penyalur terpasang pada tembok
Tembok Kabel tembaga 50 mm
2
Baut
Plat Besi
Baut Ring
Konduktor Penyalur Braket Penyangga
Universitas Sumatera Utara
62
5.3.3 Terminasi Bumi Grounding System