commit to user
51
h. Tahap evaluasi Rancangan Peraturan Daerah oleh Gubernur i. Tetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat
C. Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 dalam Kaitannya
dengan Pembentukan Dinas Daerah dan Tata Kerjanya di Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan pada Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka besaran scoring organisasi perangkat
daerah Kabupaten Sukoharjo nilainya 95 berdasarkan skor tersebut masuk tipe C skore lebih dari 70, dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk 403,403 jiwa : skore 40
2. Luas wilayah 444, 666 km
2
: skore 35 3. Jumlah APBD Rp. 664.265.550.000,00 : skore 20
Besaran organisasi perangkat daerah Kabupaten Sukoharjo sesuai variabel nilainya 95, sehingga masuk tipe C yang terdiri dari:
1. Sekretariat Dinas, terdiri dari paling banyak 4 asisten
2. Dinas daerah paling banyak 18 buah. 3. Lembaga teknis daerah paling banyak 12 buah.
4. Kecamatan. 5. Kelurahan.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri
dari urusan wajib dan urusan pilihan dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten kota merupakan urusan yang berskala kabupaten kota meliputi: perencanaan dan pengendalian pembangunan;
perencanaan, pemanfaatan,, dan pengawasan tata ruang; penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; penyediaan sarana dan prasarana
umum; penanganan bidang kesehatan; penyelenggaraan pendidikan; penanggulangan masalah sosial; pelayanan bidang ketenagakerjaan; fasilitasi
commit to user
52
pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; pengendalian lingkungan hidup; pelayanan pertanahan; pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
pelayanan administrasi umum pemerintahan; pelayanan administrasi penanaman modal; penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan urusan pemerintahan
kabupaten kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan kondisi, kekhasan, dan potensi, unggulan daerah yang bersangkutan. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan
tersebut harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Dengan perubahan teknologi pembagian urusan pemerintah yang bersifat konkuren berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka dalam implementasi kelembagaan setidaknya terwadahi fungsi-fungsi pemerintahan tersebut pada masing-masing
tingkatan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, sedangkan urusan pemerintahan yang
bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah, yang dapat dikembangkan dalam rangka
pengembangan otonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing masing daerah sebagai upaya optimalisasi
pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan hasil nilai variabel penetapan besaran organisasi perangkat daerah, Kabupaten Sukoharjo termasuk daerah, yang dapat menerapkan pola,
maksimal, sehingga dimungkinkan dapat membentuk dinas daerah sampai dengan 18, tetapi dalam rangka efisiensi, efektivitas don rasionalitas sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah, maka dengan mengutamakan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi antar perangkat daerah,
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo tidak memaksimalkan besaran dinas daerah tersebut merupakan penerapan asas yang dipergunakan dalam penyusunan dan
pengembangan kelembagaan daerah yaitu asas efesiensi dan asas efektivitas.
commit to user
53
Perubahan yang terjadi dalam pembentukan Dinas daerah dan organisasi tata kerjanya antara lain :
1. Perubahan nomenklatur Kepala bagian Tata Usaha menjadi Sekretaris; 2. Perubahan nomenklatur Kepala Sub Dinas menjadi Kepala Bidang dan
sekaligus penurunan eselon pada Kepala Bidang, yang semula eselon IIIa menjadi eselon IIIb
Namun demikian, untuk mewujudkan iklim sejuk di kalangan pejabat yang menduduki jabatan Kepala Sub Dinas, maka diatur sebagai berikut:
1. Kepala Bidang pada Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah yang telah menduduki jabatan struktural sebelum Peraturan. Daerah baru diundangkan
tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon IIIa.
2. Kepala Bidang pada Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah yang telah menduduki jabatan struktural eselon IIIa apabila dimutasikan menjadi Kepala
Bidang pada Dinas Daerah Badan pada Perangkat Daerah tetap diberikan hak kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan structural eselon IIIa.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penataan organisasi sebagai berikut ramping struktur kaya fungsi; kejelasan tujuan organisasi dan visi yang akan
diwujudkan; pembagian dan perumusan tugas yang jelas antara satuan-satuan organisasi yang akan dibentuk untuk mencegah terjadinya tugas dan fungsi yang
tumpang tindih; mempertegas fungsi lini dan staff; menyusun pola organisasi sesuai kebutuhan nyata; menyusun pengembangan jabatan fungsional untuk
mengatasi kekurangan pada jabatan struktural; kejelasan beban tugas masing-masing satuan organisasi dan mewadahi fungsi yang berkembang; dan
memperjelas tata laksana atau mekanisme kerja dan lain-lain maka pembentukan dan organisasi tata kerja Dinas daerah Kabupaten Sukoharjo terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendidikan. Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan
commit to user
54
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendidikan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan. 2. Dinas Pemuda dan OlahRaga, Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan dibidang pemuda, olahraga, kepariwisataan dan kebudayaan. Untuk melaksanakan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemuda, olahraga, pariwisata, dan
kebudayaan; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
pemuda, olahraga, pariwisata, dan kebudayaan c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemuda, olahraga, pariwisata,
dan kebudayaan. 3. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan. 4. Dinas Sosial
Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang sosial. Untuk
melaksanakan tugas pokok Dinas Sosial menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang sosial:
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang sosial
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sosial.
commit to user
55
5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang tenaga kerja, dan transmigrasi. Untuk melaksanakan tugas pokok
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang tenaga kerja dan transmigrasi. 6. Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi.
Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang perhubungan, informatika dan komunikasi. Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi
menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang perhubungan, informatika dan
komunikasi b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
perhubungan, informatika dan komunikasi; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan, informatika dan
komunikasi. 7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan
fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan pencatatan sipil;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kependudukan dan pencatatan sipil
commit to user
56
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kependudukan dan pencatatan sipil.
8. Dinas Pekejaan Umum Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pekerjaan umum untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum
menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum. 9. Dinas Pertanian
Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok rnelaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pertanian.
Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian;
b. penyelenggaraan urusan pemerintaban dan pelayanan umum dibidang pertanian;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pertanian. 10. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan dibidang koperasi dan usaha mikro, keeil dan menengah. Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah menyelenggarqkan fungsi: a. perumusan kebijakan telcnis dibidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang koperasi dan usaha mikro, kecil
dan menengah.
commit to user
57
11. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perindustrian dan perdagangan. Untuk melaksanakan tugas pokok
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang perindustrian dan perdagangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perindustrian dan perdagangan. 12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Pcndapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan aset daerah; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan peraturan daerah
nomor 3 tahun 2008 dalam kaitannya dengan pembentukan dinas daerah di Kabupaten Sukoharjo telah sejalan dengan asas efisiensi dan efektifitas. Hal
tersebut ditunjukkan dari peluang Kabupaten Sukoharjo berdasarkan criteria yang ada sebenarnya dapat membentuk dinas daerah sejumlah 18 delapan belas, namun
hanya ditetapkan sejumlah 12 dua belas saja sehingga dapat ditekan terjadinya pemborosan dan inefisiensi anggaran daerah.
Selanjutnya jika dilihat dari tata kerjanya menunjukkan bahwa tata kerja dinas daerah di Kabupaten Sukoharjo melalui peraturan daerah Nomor 3 tahun
2008 telah sejalan dengan prinsip samping struktur kaya fungsi dengan
commit to user
58
mendasarkan pola visi dan kejelasan tujuan, mempertegas gungsi. Staff serta menyusun pola organisasi sesuai dengan kebutuhan yang nyata. Dengan demikian
secara tegas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan peraturan daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2008 dapat berjalan secara efektif karena mekanisme
pembentukannya telah sesuai dengan asas, prinsip, tujuan maupun peraturan perundang-undangan yang mendasarinya.
D. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pembentukan Dinas Daerah