Organisasi Pemerintah Daerah Kerangka Teori

commit to user 29 dengan menerbitkan Keputusan Bupati Kuningan Nomor: 430KPTS.213- DISPARBUD209 tanggal 7 Juli 2009 tentang Penunjukkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sebagai Pengelola Objek dan Daya Tarik Wisata OTDW Talagaremis, Paniis, Bumi Perkemahan dan Jalur Pendakian Palutungan, Bumi Perkemahan dan Jalur Pendakian Cibunar, Balongdalem, dan Bumi Perkemahan Cibeureum Dalam Kabupaten Kuningan.

4. Organisasi Pemerintah Daerah

Mengingat negara adalah suatu organisasi raksasa yang juga harus tunduk pada falsafah dan mekanisme organisasi, maka merupakan konsekuensi logis apabila penataan organisasi negara dibagi dalam tingkatan-tingkatan sesuai dengan besar kecilnya organisasi tersebut. BN. Marbun, 1991 : 6. Dengan meninjau pada Undang-Undang Dasar 1945 dan sistem ketatanegaraan Indonesia, digambarkan struktur pola organisasi pemerintah daerah yang dalam banyak hal merupakan penjabaran dari struktur organisasi negara Republik Indonesia. Pemerintah daerah adalah suatu keharusan dalam struktur negara Republik Indonesia. Pemerintah daerah terdiri dari kepala daerah dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Secara umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga sekretariat; unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah; serta unsur pelaksana, daerah yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Besaran organisasi perangkat dacrah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan, keuangan; kebutuhan daerah; cakupan tugas meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dari banyaknya tugas; luas wilayah kerja dan kondisi geografis; jumlah dan kepadatan commit to user 30 penduduk; potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani; sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam. a. Kepala daerah Kedudukan dan peran kepala daerah sangat strategis dalam sistem pemerintahan sehingga dengan kepemimpinan yang efektif kepala daerah diharapkan dapat menerapkan dan menyesuaikan dengan paradigma baru otonomi daerah. Paradigma baru otonomi daerah harus diterjemahkan kepala daerah sebagai upaya untuk mengatur kewenangan pemerintahan sehingga serasi dan fokus pada tuntutan kebutuhan masyarakat, karena otonomi daerah bukanlah tujuan, melainkan suatu instrumen untuk mencapai tujuan J. Kaloh, 2003: 15. Unwk mewujudkan tujuan tersebut, tugas dan fungsi kepala daerah, yang apabila diidentifikasi terdapat 2 dua kriteria tugas yaitu tugas administrasi manajerial dan tugas manajer publik. Tugas administrasi managerial yaitu menggerakkan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi jalannya organisasi ke arah pencapaian tujuan, sedangkan tugas manajer publik yaitu menggerakkan partisipasi masyarakat, membimbing, dan membina kehidupan masyarakat sehingga masyarakat ikut serta secara aktif dalam pembangunan. Di samping itu, juga sebagai pelindung warga masyarakat, menjaga keselarasan dan keseimbangan kepentingan seluruh lapisan masyarakat J. Kaloh, 2003 ; 47 - 48. Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang: 1 memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD, 2 mengajukan rancangan Perda; 3 menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; 4 menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; commit to user 31 5 mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah; 6 mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan 7 melaksanakan lugas dan wewenang lain sesuai dengan Peraturaa perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, kepala daerah mempunyai kewajiban: 1 memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia TahUn 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2 meningkatkan kesejahteraan rakyat; 3 memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; 4 melaksanakan kehidupan demokrasi; 5 menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undang, 6 menjaga etika dan norma dalam penydenggaraan pemerintahan daerah; 7 memajukan dan mengembangkan daya saing daerah; 8 melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik, 9 melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah; 10 menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah; 11 menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD; 12 memberikan laporati penydenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah, memberikan laporan keteratigari pertanggungjawaban kepada DPRD, dan menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. commit to user 32 b. Wakil Kepala Daerah Menurut Pasal 24 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, setiap daerah dipimpin oleh seorang kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah yang dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah. Pasal 26 Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa wakil kepala daerah mempunyai tugas: 1 Membantu kepala daerah dalam melaksanakan meneyelenggarakan pemerintahan daerah; 2 membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup, 3 memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi waktu kepala daerah provinsi; 4 memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten kota; 5 memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah; 6 melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah; dan 7 melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan. Wakil kepala daerah juga mempunyai kewajiban yang sama dengan kepala daerah seperti yang telah disebutkan di atas kecuali pada huruf 1, yaitu kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, dan menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. commit to user 33 c. Sekretariat Daerah Pasal 121 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2064 menyebutkan bahwa: 1 Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. 2 Sekretaris daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. 3 Dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk kabupaten kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4 Apabila sekretaris daerah berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas sekretaris daerah dilaksanakan oleb pejabat yang ditunjuk oleh kepala daerah. d. Dinas Daerah Pasal 124 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2004, menyebutkan bahwa: 1 Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. 2 Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul sekretaris daerah. 3 Kepala dinas daerah bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. e. Lembaga Teknis Daerah Pasal 125 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, menyebutkan bahwa: 1 Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala. daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. commit to user 34 2 Badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimakud pada ayat 1 dipimpin oleh kepala badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat oleh kepala daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul sekretaris daerah. 3 Kepala badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. f. Kecamatan Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Kecamatan dipimpin oleh camat. Kecamatan terdiri dari sekretariat, paling banyak 5 seksi, dan sekretariat membawahkan paling banyak 3 sub bagian. g. Kelurahan Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten kota dalam wilayah kecamatan. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang membawahi sekretariat dan paling banyak 4 seksi. Selain organisasi perangkat daerah di atas, ada beberapa lembaga yang dapat dibentuk oleh daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

5. Tinjauan tentang Kelembagaan Daerah