commit to user
43
Individu yang tergolong mudah konform itu, biasanya taat pada peraturan dan norma yang sudah berlaku lama sekali. Mereka tidak memperlihatkan kekuatan
ego yang mudah toleran terhadap hal yang kurang jelas, bertanggung jawab, spontan dan cepat memperoleh pemahaman dibandingkan dengan mereka yang
sulit konform Davidoff, 1991. Banyak tujuan yang ingin didapat oleh remaja dengan bersikap konformis, antara lain supaya ada penerimaan kelompok
terhadap remaja tersebut, diakuinya eksistensi sebagai anggota kelompok, menjaga hubungan dengan kelompok, mempunyai ketergantungan dengan
kelompok dan untuk menghindar dari sanksi kelompok Surya, 1999. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berpendapat konformitas diartikan
bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena disebabkan karena orang lainkelompok menampilkan perilaku tersebut sebagai tekanan kelompok yang riil
atau yang dibayangkan, dengan tujuan ada penerimaan kelompok, diakuinya eksistensi sebagai anggota kelompok, menjaga hubungan dengan kelompok,
mempunyai ketergantungan dengan kelompok sehingga terhindar dari sanksi kelompok.
c. Pengertian Konformitas Teman Sebaya
Teman sebaya dapat diketahui adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama yang saling ketergantungan dalam
mencapai tujuan bersama. Selanjutnya, konformitas diartikan bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena disebabkan karena orang lainkelompok
menampilkan perilaku tersebut sebagai tekanan kelompok yang riil atau yang dibayangkan, dengan tujuan ada penerimaan kelompok, diakuinya eksistensi
commit to user
44
sebagai anggota kelompok, menjaga hubungan dengan kelompok, mempunyai ketergantungan dengan kelompok sehingga terhindar dari sanksi kelompok. Dapat
diketahui konformitas teman sebaya adalah bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena disebabkan karena teman sebaya menampilkan perilaku tersebut
sebagai tekanan kelompok yang riil atau yang dibayangkan, dengan tujuan ada penerimaan kelompok teman sebaya, diakuinya eksistensi sebagai anggota
kelompok sebaya, menjaga hubungan dengan kelompok sebaya, mempunyai ketergantungan dengan kelompok sebaya sehingga terhindar dari sanksi kelompok
sebaya.
d. Aspek-aspek Konformitas Teman Sebaya Konformitas sebuah kelompok acuan dapat mudah terlihat dengan adanya
ciri-ciri yang khas. Sears,dkk 1994 mengemukakan secara eksplisit aspek konformitas berdasarkan adanya ciri-ciri yang khas sebagai berikut :
1 Kekompakan Kekuatan yang dimiliki kelompok acuan menyebabkan remaja tertarik dan
ingin tetap menjadi anggota kelompok. Eratnya hubungan remaja dengan kelompok acuan disebabkan perasaan suka antara anggota kelompok serta harapan
memperoleh manfaat dari keanggotaannya. Semakin besar rasa suka anggota yang satu terhadap anggota yang lain, dan semakin besar harapan untuk memperoleh
manfaat dari keanggotaan kelompok serta semakin besar kesetiaan mereka, maka akan semakin kompak kelompok tersebut.
commit to user
45
2 Kesepakatan Pendapat kelompok acuan yang sudah dibuat memiliki tekanan kuat sehingga
remaja harus loyal dan menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok. Tekanan kelompok membuat adanya kesepakatan dalam kelompok tersebut.
3 Ketaatan Tekanan atau tuntutan kelompok acuan pada remaja membuatnya rela
melakukan tindakan walaupun remaja tidak menginginkannya. Bila ketaatannya tinggi maka konformitasnya akan tinggi juga.
Selanjutnya Wiggins 1994 membagi aspek konformitas menjadi dua berdasarkan tindakan yang dilakukan individu, yaitu :
1 Kerelaan Rela mengikuti apapun pendapat kelompok yang diinginkan atau diharapkan
agar memperoleh hadiah berupa pujian dan untuk menghindari celaan, keterasingan, cemooh yang mungkin diberikan oleh kelompok jika tidak
dikerjakan salah satu dari anggota kelompok tersebut. 2 Perubahan
Saat terjadi perubahan dalam suatu melakukan konformitas, ketidakhadiran anggota kelompok lebih dianggap sesuai dengan perilaku dan tindakan anggota
kelompok yang hadir. Jadi maksud dari perubahan di sini adalah proses penyesuaian perilaku dari masing-masing anggota kelompok terhadap
kesepakatan kelompok itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, aspek-aspek konformitas yang dikemukakan oleh
Sears,dkk 1994 definisinya lebih mendekati pada dengan konformitas yang biasa
commit to user
46
dilakukan remaja. Peneliti menggunakan aspek yang dikemukan Sears,dkk 1994 yaitu: kekompakan, kesepakatan dan ketaatan.
4. Hubungan Antara Persepsi Remaja terhadap Keharmonisan Keluarga