commit to user
13
remaja pertengahan dibandingkan remaja awal, akibatnya remaja kerap kali mengalami kebingungan-kebingungan identity confusion. Masa remaja akhir
late adolescence ditandai dengan menikmati identitas yang terbentuk pada masa remaja pertengahan, mulai melakukan koping terhadap tantangan sebagai seorang
dewasa, mampu berpikir abstrak dan mampu untuk membuat keputusan di dalam kehidupannya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka peneliti berpendapat bahwa remaja adalah individu yang menjalani masa transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, yang berlangsung antara umur 12 dan 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja
pertengahan, dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir. Masa remaja awal terfokus pada perubahan pubertas, masa remaja pertengahan mengeksplorasi
identitas secara mendalam seringkali terjadi identity confusion dan masa remaja akhir menikmati identitas yang terbentuk pada masa remaja pertengahan.
Fenomena perilaku menyimpang remaja seringkali terjadi pada masa remaja pertengahan dalam rentang usia 15-18 tahun, hal ini dikarenakan adanya
kebingungan identitas identity confusion pada periode tesebut.
b. Pengertian Kenakalan Remaja
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku negatif atau
kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,
sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang
commit to user
14
tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal
Kartono, 2003.
Semua tindakan perusakan yang tertuju ke luar tubuh atau ke dalam tubuh remaja dapat digolongkan sebagai kenakalan remaja Gunarsa, 2004. Kenakalan
remaja merujuk pada tindakan pelanggaran suatu hukum atau peraturan oleh seorang remaja. Pelanggaran hukum atau peraturan bisa termasuk pelanggaran
berat seperti membunuh atau pelanggaran seperti membolos, menyontek. Pembatasan mengenai apa yang termasuk sebagai kenakalan remaja dapat dilihat
dari tindakan yang diambilnya, tindakan yang tidak dapat diterima oleh lingkungan sosial, tindakan pelanggaran ringan status offenses dan tindakan
pelanggaran berat index offenses Santrock , 2003. Mussen dkk 1994, mendefinisikan kenakalan remaja sebagai perilaku yang
melanggar hukum atau kejahatan yang pada umumnya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa
maka akan mendapat sangsi hukum. Hurlock 1973 juga menyatakan kenakalan remaja adalah tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh remaja, dimana
tindakan tersebut dapat membuat seseorang individu yang melakukannya masuk penjara.
Mulyadi, dkk 2006 mendefinisikan kenakalan remaja merupakan keinginan untuk mencoba segala sesuatu yang kadang-kadang menimbulkan kesalahan-
kesalahan, yang menyebabkan kekesalan lingkungan dan orangtua. Sarwono 2002 mengungkapkan kenakalan remaja sebagai tingkah laku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana, sedangkan Fuhrmann 1990 menyebutkan
commit to user
15
bahwa kenakalan remaja suatu tindakan anak muda yang dapat merusak dan mengganggu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Santrock 1995 juga
menambahkan kenakalan remaja sebagai kumpulan dari berbagai perilaku, dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial sampai tindakan kriminal.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, peneliti berpendapat bahwa kenakalan remaja adalah perilaku remaja yang melakukan tindakan merusak dan
menggangu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain hingga tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana.
c. Karakteristik Remaja Nakal