commit to user
47
Berdasarkan uraian di atas terlihat pentingnya persepsi remaja terhadap keharmonisan keluarga untuk menyokong perkembangan remaja, sehingga remaja
menjadi anak atau orang dewasa yang bertanggung jawab dan terhindar dari perbuatan anti-sosial dan amoral.
b. Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kenakalan remaja adalah identitas, kontrol diri, usia, jenis kelamin, harapan terhadap
pendidikan dan nilai-nilai di sekolah, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya, status sosial ekonomi dan kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal Santrock,
2003. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui
cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja
dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya Conger, 1991.
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya Beyth-Marom, et al., 1993;
Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia Olds, 2001. Conger 1991 dan Papalia Olds 2001 mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan
sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi
misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya Conger, 1991.
commit to user
48
Konformitas terhadap tekanan teman sebaya pada remaja diungkapkan oleh Camarena dalam Santrock, 2003 dapat menjadi positif atau negatif. Konformitas
yang negatif mengakibatkan misalnya: mencuri, mencorat-coret di sembarang tempat tanpa ijin, merokok, dan mempermainkan orangtua serta guru. Sementara
itu, konformitas positif mampu mengarahkan remaja kepada kegiatan positif misalnya terlibat dalam kelompok perkumpulan kegiatan sosial
Berdasarkan uraian di atas pada umumnya remaja mementingkan konformitas dengan tujuan penerimaan kelompok. Teman atau kelompok yang dipilih akan
sangat menentukan kemana remaja yang bersangkutan akan dibawa. Perilaku yang dimunculkan oleh kelompoknya memungkinkan berperan dalam
pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya.
5. Kerangka Berpikir Hubungan Antara Persepsi Remaja terhadap