Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterprestasi baik oleh manusia maupun mesin, citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih
baik sehingga diperlukan suatu sistem pengolah citra image processing untuk menghasilkan citra digital yang menyerupai citra analognya tetapi juga mampu untuk
melakukan pengolahan lebih lanjut untuk kepentingan medis dan interprestasi pengamat terhadap suatu obyek dapat lebih teliti [19].
2.2 Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar peningkatan kontras, transformasi
warna, restorasi citra, transformasi gambar rotasi, translasi, skala, transformasi geometric, melakukan pemilihan citra ciri feature images yang optimal untuk tujuan
analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan
penyimpanan data, transmisi data dan waktu proses data. Input dari pengolahan citra adalah citra sedangkan output-nya adalah citra hasil pengolahan [20].
2.2.1 Tahap-tahap dalam Pengolahan Citra Digital
Berikut ini adalah tahap-tahap penting dalam Pengolahan Citra Digital, 1.
Akuisisi Citra Digital Akuisisi citra adalah tahap awal untuk mendapatkan citra digital. Tujuan dari
akuisisi citra adalah menentukan data yang diperlukan dan yang akan diproses nantinya. Tahap ini dimulai dari objek yang akan diambil gambarnya dan
difasilitasi oleh beberapa perangkat digitizer yang nantinya akan terjadi pencitraan, dimana pencitraan adalah kegiatan transformasi dari citra tampak
foro, gambar, lukisan, pemandangan dsb menjadi citra digital, beberapa perangkat tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Video Kamera
b. Kamera Digital
c. Kamera Konvensional dan Konverter analog to Digital
d. Scanner
e. Photo sinar-xsinar infra merah
2. Preprocessing
Tahap ini merupakan sebuah tahap dimana metode citra akan dipilih sebelum diproses, hal-hal penting dalam tahap ini adalah :
a. Peningkatan kualitas citra contrast, brightness, dan lain-lain
Peningkatan kualitas citra dilakukan agar citra hasil menjadi lebih baik dari citra awalnya
b. Menghilangkan noise
Dalam hal ini noise yang ada pada permasalahan akan disaring atau dihilangkan sehingga tidak merusak citra
c. Perbaikan citra image restoration
Ini merupakan suatu tahap dalam mengolah citra yang buruk kembali seperti awalnya
d. Transformasi Image Transformation
Dimana transformasi merupakan perubahan struktur atau bentuk citra e.
Menentukan bagian citra yang akan diobservasi 3.
Segmentasi Tahapan ini bertujuan untuk membagi citra menjadi beberapa bagian-bagian
pokok yang mengandung informasi penting. Misalnya memisahkan objek dan latar belakang.
4. Representasi dan deskripsi
Dalam hal ini akan dilakukan ekstraksi ciri dan seleksi dimana suatu wilayah direpresentasikan menjadi suatu persamaan yang dapat membedakan kelas-kelas
objek citra nantinya 5.
Pengenalan dan Interpretasi
Universitas Sumatera Utara
Tahap pengenalan bertujuan untuk memberi label pada sebuah objek yang informasinya disediakan oleh descriptor, sedangkan tahap interpretasi bertujuan
untuk memberi arti atau makna kepada kelompok objek-objek yang dikenali 6.
Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berguna untuk memandu berbagai operasi dan digunakan
sebagai referensi pada template matching atau pada pengenalan pola [20].
2.2.2. Representasi Citra Digital