BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. SMA, Kabupaten Labuhan
Batu Selatan, Sumatera Utara Dari penelitian yang dilakukan pada dua lokasi yaitu tanah gambut dan tanah
mineral di perkebunan kelapa sawit didapat 27 jenis tumbuhan bawah yang termasuk ke dalam 16 suku terdiri atas 8 suku divisi Pteridophyta 8 famili divisi
Spermatophyta Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jenis-jenis tumbuhan bawah yang terdapat di tanah gambut dan tanah mineral perkebunan kelapa sawit PT. SMA
No Suku
Spesies Lokasi
Gambut Mineral
Pteridophyta 1
Adiantaceae Adiantum sp.
392 11
2 Aspleniaceae
Asplenium tenerum 417
159 3
Blechnaceae Stenochlaena palustris
284 136
4 Dennstaedticeae
Microlepia speluncae -
17 5
Gleicheniaceae Gleichenia lineralis
- 8
6 Neprolepidiaceae
Nephrolepis biserrata -
23 7
Taenitidaceae Taenitis blechnoides
13 53
8 Thelypteridaceae
Cyclosorus aridus 5
11
Spermatophyta 9
Araceae Colocasia esculenta
13 -
10 Alocasia sp.
2 -
11 Asteraceae
Ageratum conyzoides 116
210 12
Erigeron linifolius 1
- 13
Mikania micrantha 19
- 14
Capparaceae Cleome viscosa
290 -
15 Cyperaceae
Cyperus elatus 5
23 16
Cyperus kyllinga 16
- 17
Fabaceae Bauhinia sp
26 -
18 Pueraria javanica
15 -
19 Melastomaceae
Clidemia hirta 15
- 20
Melastoma sp. -
108 21
Melastoma affine -
16 22
Piperaceae Peperomia pelucida
28 -
23 Poaceae
Axonopus compressus 43
223 24
Brachiara mutica -
81 25
Eleusine indica 209
- 26
Paspalum commersonii 68
35 27
Scleria sumatrensis -
81
Jumlah Jenis 20
16 Jumlah Individu
1977 1195
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.1 dapat kita lihat dari kedua lokasi penelitian terdapat 27 jenis tumbuhan bawah dalam 16 suku. Suku yang memiliki jumlah jenis yang
paling banyak yaitu suku Poaceae dengan lima jenis, Asteraceae dengan tiga jenis dan Melastomaceae dengan tiga jenis serta suku-suku lainnya yang kurang dari
dua jenis pada divisi spermatophyta sedangkan pada divisi pteridophyta dari kedelapan sukunya hanya memiliki satu jenis tumbuhan bawah. Jumlah jenis
tumbuhan bawah pada tanah gambut terdapat 20 jenis sedangkan pada tanah mineral terdapat 16 jenis, hal ini di pengaruhi karena tanah gambut lebih tinggi
bahan organiknya sehingga lebih banyak jenis pada tanah gambut Syahputra et al., 2011.
Ada beberapa jenis yang terdapat pada tanah gambut namun tidak terdapat pada tanah mineral dan sebaliknya, hal ini dikarenakan distribusi penyebaran jenis
tumbuhan tidak merata dan jenis tumbuhan sudah banyak yang tidak tumbuh di karenakan akitivitas manusia diperkebunan sehingga yang sebenarnya tumbuhan
tersebut ada pada lokasi penelitian menjadi tidak ada. Namun factor lain yang mempengaruhimya adalah unsur hara tanah dimana rendahnya kesuburan tanah
pada mineral dibandingkan dengan tanah gambut. Sedikitnya jumlah jenis yang didapat dari kedua lokasi tersebut
dikarenakan penyemprotan racun tumbuhan secara intensif tiga bulan sekali dengan herbisida pada tanah sehingga mengakibatkan daya tumbuh tumbuhan
berkurang bahkan tidak dapat tumbuh lagi bagi tumbuhan herba. Dari studi kasus yang dilakukan oleh Adriadi et al., 2012 pada perkebunan kelapa sawit di desa
Kilangan, Batang Hari ditemukan 3934 individu, 56 jenis dan 20 suku, sedangkan Syahputra et al., 2011 melaporkan terdapat tumbuhan bawah sebanyak 23 jenis
dengan 16 suku yang dilakukan di Perkebunan Kalapa Sawit milik PT. Bumi Pratama Khatulistiwa yang terletak di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai
Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Pada kedua lokasi penelitian tersebut terdapat jenis-jenis tumbuhan yang
sama yaitu Adiantum sp., Asplenium tenerum, Ageratum conyzoides, Stenoclaena palustris, Cyperus elatus, Axonopus compressus,
Paspalum commersonii, Taenitis blechnoides, Cyclosorus aridus, hal ini dikarenakan bahwa jenis-jenis ini mampu
tumbuh dengan baik di berbagai habitat dan kemampuannya beradaptasi dengan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan sekitarnya. Perbedaan faktor fisik-kimia ini juga dapat mem engaruhi keberadaan jenis-jenis tertentu pada berbagai habitat. Tumbuhan paku merupakan
salah satu suku tumbuhan bawah selain dari Poaceae, Cyperaceae, Araceae, Asteraceae Aththorick, 2005, tumbuhan paku-pakuan memperbanyak diri
melalui spora dan akar rimpang, keadaan ini menyebabkan mudahnya tumbuhan tersebut tumbuh dan menyebar.
Pada tanah gambut Tabel 4.1. dan Lampiran 5 jenis yang mendominasi adalah Asplenium tenerum dengan jumlah individu 417 dari suku Aspleniaceae
hal ini dikarenakan tanaman kelapa sawit memiliki pelepah yang dapat menjadi media bagi tumbuhan paku dan memiliki naungan yang lebih terbuka sehingga
baik bagi pertumbuhannya Sinaga, 2004 kemudian yang diikuti oleh Adiantum sp. 392 individu dari suku Adiantaceae, Cleome viscosa 290 individu dari suku
Capparaceae dan Stenoclaena palustris 284 individu dari suku Blechnaceae. Jenis yang paling terendah pada tanah gambut adalah Erigeron linifolius
dari suku Asteraceae dengan jumlah satu, kemungkinan karena jenis dari paku-pakuan yang
mendominasi dengan jumlah individu yang banyak dan menekan jumlah individu jenis lain, menurut Sastrapradja et al., 1980 jumlah jenis paku lebih banyak
karena kelembaban yang tinggi, banyak aliran air, faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangbiakan tumbuhan paku seperti suhu udara, suhu
tanah, kelembaban udara, kelembaban tanah dan intensitas cahaya. Jumlah jenis pada tanah mineral yang paling mendominasi adalah jenis
Axonopus compressus dari suku Poaceae dengan jumlah 223 individu. Tumbuhan ini sangat cepat pertumbuhannya karena alat perkembangbiakkanya dengan biji
dan stolon dan tumbuhan ini sangat cepat tumbuh ketika musim hujan Bukman, 2011. Suku Poaceae selalu ditemukan di segala jenis tanah, menurut Aththorick
2005 anggota suku Poaceae merupakan tumbuhan bawah yang memiliki alat perkembangbiakkan yang ringan sehingga mudah dipencarkan serta memiliki
persyaratan hidup yang mudah pada berbagai tipe habitatnya. Jenis kedua tertinggi adalah Ageratum conyzoides sebanyak 210, hal ini juga menyebabkan jenis
tumbuhan bawah lainnya kalah bersaing karena suku Asteraceae mampu tumbuh dan menyebar secara cepat mengalahkan jenis asli tumbuhan aslinya yang disebut
sebagai spesies asing invasive atau invasive alien species Sunaryo et al., 2012.
Universitas Sumatera Utara
Jenis tumbuhan bawah pada tanah mineral yang paling rendah jumlah individunya delapan adalah Gleichenia lineralis dari suku Gleicheniaceae, jumlahnya yang
sedikit kemungkinan karena dipengaruhi oleh faktor ketersediaan unsur hara tanah.
Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada kedua lokasi tanah penelitian yang ditemukan tidak terlepas dari adanya faktor fisik lingkungan dan
kimia tanah. Pada lokasi tanah gambut diperoleh intensitas cahaya 323-410 Candela, suhu udara 25-29
o
C, suhu tanah 30-31
o
C, kelembaban udara 75-80, pH tanah 5,5-5,9 Lampiran 3. pH tanah pada lokasi penelitian ini adalah 5,5-5,8,
pada penelitian sebelumnya Putra 1998, tentang komunitas gulma pada perkebunan kelapa sawit dilahan gambut PT. Mutiara Agam, daerah Tiku, rata-
rata pH tanahnya adalah lima. Secara teoritis pH yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman antara 6,0
– 7,0, karena pada kisaran pH tersebut ketersediaan unsur- unsur hara tanaman terdapat dalam jumlah besar, karena pada kisaran pH ini
kebanyakan unsur hara mudah larut di dalam air sehingga mudah diserap akar tanaman
Krisnohadi, 2011. Suhu tanah yang tinggi pada tanah gambut dikarenakan tanah gambut menyimpan cadangan karbon yang tinggi dari hasil
sisa-sisa pelapukan tumbuhan dan menurut Hanafiah 2014 menyatakan bahwa suhu tanah mempengaruhi tumbuhan, kelembaban, aerasi, struktur, aktivitas
mikrobial dan enzimatik, dekomposisi serasah dan ketersediaan unsur hara tumbuhan. Pada lahan gambut jenis tumbuhan bawah yang dominan adalah
Asplenium tenerum dan sangat dipengaruhi oleh suhu udara yang sedikit rendah 25-29
o
C dimana paku-pakuan menyukai daerah yang lembab dan dingin. Adanya keanekaragaman jenis tumbuhan bawah yang tumbuh pada perkebunan ini
dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuhnya dan kandungan unsur hara tanahnya.
Pada lokasi tanah mineral diperoleh intensitas cahaya 443-506 Candela, suhu tanah 28-29
o
C, suhu udara 28-31
o
C, kelembaban udara 73-78, pH tanah 6,5-7,1 Lampiran 3. Pada lokasi tersebut diperoleh nilai intensitas cahaya yang
tinggi dibandingkan dengan lokasi tanah gambut dan ada beberapa jenis tumbuhan bawah yang terdapat di tanah mineral tidak terdapat di tanah gambut sehingga
lebih toleran dan mampu beradaptasi terhadap cahaya matahari seperti Microlepia
Universitas Sumatera Utara
speluncae dari suku Dennstaedticeae dan Gleichenia lineralis dari suku Gleicheniaceae, Loveless 1989 dalam Asbar 2004 menjelaskan bahwa
tumbuhan paku dapat tumbuh pada habitat yang berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan paku ditemukan tersebar luas mulai daerah tropis hingga
dekat kutub utara dan selatan.
4.2 Jenis Tumbuhan Bawah dengan 10 Nilai KR, FR dan INP Tertinggi pada