3.3 Metode Penelitian
Penentuan areal lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pada dua lokasi yang berbeda pengamatan yaitu :
Lokasi I : perkebunan kelapa sawit tanah gambut dengan umur tanaman 20 tahun Lokasi II : perkebunan kelapa sawit tanah mineral dengan umur tanaman 20 tahun
Luas masing-masing area untuk lokasi I dan II adalah 250 m x 150 m.
3.3.1 Di Lapangan
Pada masing-masing lokasi penelitian dibuat plot berukuran 250m x 100m dengan jarak dari tepi bekoan parit ke dalam areal 20 m. Di dalam petak
pengamatan tersebut dibuat subplot berukuran 2 x 2 m sebanyak 60 subplot dengan jarak 3 m Lampiran 2. Jarak setiap pohon kelapa sawit adalah 8 m
dengan posisi tanam mata lima. Peletakkan subplot secara miring sehingga tidak mengenai pohon kelapa sawit. Dilakukan pencatatan data jenis, jumlah jenis dan
pencatatan faktor fisik dan kimia lingkungan. Spesimen dari seluruh individu yang diambil, dikoleksi dan diberi label
gantung setelah lebih dahulu dicatat ciri-ciri morfologinya. Pengawetan spesimen dilakukan dengan spesimen disusun dan dibungkus kertas koran dan dimasukkan
ke dalam kantong plastik dan diberi alkohol 70. Udara dalam kantong plastik dikeluarkan dan kantong plastik ditutup dengan lakban, selanjutnya dibawa ke
laboratorium untuk dikeringkan dan diidentifikasi. Faktor abiotik yang diukur meliputi suhu udara dengan Termometer,
kelembaban udara dengan Higrometer, pH tanah dengan Soiltester, suhu tanah dengan Soil termometer, intensitas cahaya dengan Luxmeter, titik koordinat
dengan GPS. Bahan yang digunakan adalah buku identifikasi tumbuhan, alkohol 70,
kantong plastik ukuran 10 kg, koran, spidol, lakban dan label gantung. Pengambilan sampel tanah pada masing-masing lokasi yaitu dengan menentukan
lima titik lokasi. Setiap titik lokasi tanah diambil menggunakan bor tanah dengan kedalaman 20 cm kemudian di campur untuk di homogenkan.
3.3.2 Di Laboratorium
Spesimen tumbuhan yang berasal dari lapangan dikeringkan dengan menggunakan oven hingga beratnya konstan sedangkan sampel tanah di analisis
Universitas Sumatera Utara
di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian. Selanjutnya tumbuhan diidentifikasi dan dimonting di Herbarium Medanense Departemen Biologi
Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan buku identifikasi tumbuhan berikut :
a. Fern of Malaya A. G. Piggott, 1984
b. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh
Usman Nasution, 1986 c.
Weeds of Rice in Indonesia Mohamad Soerjani et al., 1987. d.
Malesian Seed Plants volume 1 – Spot Characters An Aid for Identification of Families and Genera Balgooy, 1997
e. Malesian Seed Plants volume 2 – Portraits of Tree Families Balgooy, 1998
3.4 Analisis Data