Nitrogen Jenis Tumbuhan Bawah dengan 10 Nilai KR, FR dan INP Tertinggi pada

a. Nitrogen

Keterangan: Vs : Volume Sampel Vb : Volume Blangko W : Normalitas Larutan Standar Fp : Faktor Pencerahan W : Berat sampel

b. Kalium

Keterangan : K : Konsentrasi Absorbansi Fp : Faktor Pengenceran V : Volume Labu Bakar W : Berat Sampel c. Fosfor Keterangan : K : Konsentrasi Absorbansi Fp : Faktor Pencerahan V : Volume Labu Takar W : Berat Sampel d. Karbon C-Organik = 100 - kadar air + kadar abu

3.4.3 Analisis Uji Korelasi

Analisis uji korelasi digunakan untuk mengetahui faktor fisik dan kimia tanah terhadap produktivitas tumbuhan bawah. Korelasi Pearson menggunakan komputerisasi spss ver. 22.00. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. SMA, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara Dari penelitian yang dilakukan pada dua lokasi yaitu tanah gambut dan tanah mineral di perkebunan kelapa sawit didapat 27 jenis tumbuhan bawah yang termasuk ke dalam 16 suku terdiri atas 8 suku divisi Pteridophyta 8 famili divisi Spermatophyta Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jenis-jenis tumbuhan bawah yang terdapat di tanah gambut dan tanah mineral perkebunan kelapa sawit PT. SMA No Suku Spesies Lokasi Gambut Mineral Pteridophyta 1 Adiantaceae Adiantum sp. 392 11 2 Aspleniaceae Asplenium tenerum 417 159 3 Blechnaceae Stenochlaena palustris 284 136 4 Dennstaedticeae Microlepia speluncae - 17 5 Gleicheniaceae Gleichenia lineralis - 8 6 Neprolepidiaceae Nephrolepis biserrata - 23 7 Taenitidaceae Taenitis blechnoides 13 53 8 Thelypteridaceae Cyclosorus aridus 5 11 Spermatophyta 9 Araceae Colocasia esculenta 13 - 10 Alocasia sp. 2 - 11 Asteraceae Ageratum conyzoides 116 210 12 Erigeron linifolius 1 - 13 Mikania micrantha 19 - 14 Capparaceae Cleome viscosa 290 - 15 Cyperaceae Cyperus elatus 5 23 16 Cyperus kyllinga 16 - 17 Fabaceae Bauhinia sp 26 - 18 Pueraria javanica 15 - 19 Melastomaceae Clidemia hirta 15 - 20 Melastoma sp. - 108 21 Melastoma affine - 16 22 Piperaceae Peperomia pelucida 28 - 23 Poaceae Axonopus compressus 43 223 24 Brachiara mutica - 81 25 Eleusine indica 209 - 26 Paspalum commersonii 68 35 27 Scleria sumatrensis - 81 Jumlah Jenis 20 16 Jumlah Individu 1977 1195 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.1 dapat kita lihat dari kedua lokasi penelitian terdapat 27 jenis tumbuhan bawah dalam 16 suku. Suku yang memiliki jumlah jenis yang paling banyak yaitu suku Poaceae dengan lima jenis, Asteraceae dengan tiga jenis dan Melastomaceae dengan tiga jenis serta suku-suku lainnya yang kurang dari dua jenis pada divisi spermatophyta sedangkan pada divisi pteridophyta dari kedelapan sukunya hanya memiliki satu jenis tumbuhan bawah. Jumlah jenis tumbuhan bawah pada tanah gambut terdapat 20 jenis sedangkan pada tanah mineral terdapat 16 jenis, hal ini di pengaruhi karena tanah gambut lebih tinggi bahan organiknya sehingga lebih banyak jenis pada tanah gambut Syahputra et al., 2011. Ada beberapa jenis yang terdapat pada tanah gambut namun tidak terdapat pada tanah mineral dan sebaliknya, hal ini dikarenakan distribusi penyebaran jenis tumbuhan tidak merata dan jenis tumbuhan sudah banyak yang tidak tumbuh di karenakan akitivitas manusia diperkebunan sehingga yang sebenarnya tumbuhan tersebut ada pada lokasi penelitian menjadi tidak ada. Namun factor lain yang mempengaruhimya adalah unsur hara tanah dimana rendahnya kesuburan tanah pada mineral dibandingkan dengan tanah gambut. Sedikitnya jumlah jenis yang didapat dari kedua lokasi tersebut dikarenakan penyemprotan racun tumbuhan secara intensif tiga bulan sekali dengan herbisida pada tanah sehingga mengakibatkan daya tumbuh tumbuhan berkurang bahkan tidak dapat tumbuh lagi bagi tumbuhan herba. Dari studi kasus yang dilakukan oleh Adriadi et al., 2012 pada perkebunan kelapa sawit di desa Kilangan, Batang Hari ditemukan 3934 individu, 56 jenis dan 20 suku, sedangkan Syahputra et al., 2011 melaporkan terdapat tumbuhan bawah sebanyak 23 jenis dengan 16 suku yang dilakukan di Perkebunan Kalapa Sawit milik PT. Bumi Pratama Khatulistiwa yang terletak di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Pada kedua lokasi penelitian tersebut terdapat jenis-jenis tumbuhan yang sama yaitu Adiantum sp., Asplenium tenerum, Ageratum conyzoides, Stenoclaena palustris, Cyperus elatus, Axonopus compressus, Paspalum commersonii, Taenitis blechnoides, Cyclosorus aridus, hal ini dikarenakan bahwa jenis-jenis ini mampu tumbuh dengan baik di berbagai habitat dan kemampuannya beradaptasi dengan Universitas Sumatera Utara lingkungan sekitarnya. Perbedaan faktor fisik-kimia ini juga dapat mem engaruhi keberadaan jenis-jenis tertentu pada berbagai habitat. Tumbuhan paku merupakan salah satu suku tumbuhan bawah selain dari Poaceae, Cyperaceae, Araceae, Asteraceae Aththorick, 2005, tumbuhan paku-pakuan memperbanyak diri melalui spora dan akar rimpang, keadaan ini menyebabkan mudahnya tumbuhan tersebut tumbuh dan menyebar. Pada tanah gambut Tabel 4.1. dan Lampiran 5 jenis yang mendominasi adalah Asplenium tenerum dengan jumlah individu 417 dari suku Aspleniaceae hal ini dikarenakan tanaman kelapa sawit memiliki pelepah yang dapat menjadi media bagi tumbuhan paku dan memiliki naungan yang lebih terbuka sehingga baik bagi pertumbuhannya Sinaga, 2004 kemudian yang diikuti oleh Adiantum sp. 392 individu dari suku Adiantaceae, Cleome viscosa 290 individu dari suku Capparaceae dan Stenoclaena palustris 284 individu dari suku Blechnaceae. Jenis yang paling terendah pada tanah gambut adalah Erigeron linifolius dari suku Asteraceae dengan jumlah satu, kemungkinan karena jenis dari paku-pakuan yang mendominasi dengan jumlah individu yang banyak dan menekan jumlah individu jenis lain, menurut Sastrapradja et al., 1980 jumlah jenis paku lebih banyak karena kelembaban yang tinggi, banyak aliran air, faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangbiakan tumbuhan paku seperti suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara, kelembaban tanah dan intensitas cahaya. Jumlah jenis pada tanah mineral yang paling mendominasi adalah jenis Axonopus compressus dari suku Poaceae dengan jumlah 223 individu. Tumbuhan ini sangat cepat pertumbuhannya karena alat perkembangbiakkanya dengan biji dan stolon dan tumbuhan ini sangat cepat tumbuh ketika musim hujan Bukman, 2011. Suku Poaceae selalu ditemukan di segala jenis tanah, menurut Aththorick 2005 anggota suku Poaceae merupakan tumbuhan bawah yang memiliki alat perkembangbiakkan yang ringan sehingga mudah dipencarkan serta memiliki persyaratan hidup yang mudah pada berbagai tipe habitatnya. Jenis kedua tertinggi adalah Ageratum conyzoides sebanyak 210, hal ini juga menyebabkan jenis tumbuhan bawah lainnya kalah bersaing karena suku Asteraceae mampu tumbuh dan menyebar secara cepat mengalahkan jenis asli tumbuhan aslinya yang disebut sebagai spesies asing invasive atau invasive alien species Sunaryo et al., 2012. Universitas Sumatera Utara Jenis tumbuhan bawah pada tanah mineral yang paling rendah jumlah individunya delapan adalah Gleichenia lineralis dari suku Gleicheniaceae, jumlahnya yang sedikit kemungkinan karena dipengaruhi oleh faktor ketersediaan unsur hara tanah. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada kedua lokasi tanah penelitian yang ditemukan tidak terlepas dari adanya faktor fisik lingkungan dan kimia tanah. Pada lokasi tanah gambut diperoleh intensitas cahaya 323-410 Candela, suhu udara 25-29 o C, suhu tanah 30-31 o C, kelembaban udara 75-80, pH tanah 5,5-5,9 Lampiran 3. pH tanah pada lokasi penelitian ini adalah 5,5-5,8, pada penelitian sebelumnya Putra 1998, tentang komunitas gulma pada perkebunan kelapa sawit dilahan gambut PT. Mutiara Agam, daerah Tiku, rata- rata pH tanahnya adalah lima. Secara teoritis pH yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman antara 6,0 – 7,0, karena pada kisaran pH tersebut ketersediaan unsur- unsur hara tanaman terdapat dalam jumlah besar, karena pada kisaran pH ini kebanyakan unsur hara mudah larut di dalam air sehingga mudah diserap akar tanaman Krisnohadi, 2011. Suhu tanah yang tinggi pada tanah gambut dikarenakan tanah gambut menyimpan cadangan karbon yang tinggi dari hasil sisa-sisa pelapukan tumbuhan dan menurut Hanafiah 2014 menyatakan bahwa suhu tanah mempengaruhi tumbuhan, kelembaban, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial dan enzimatik, dekomposisi serasah dan ketersediaan unsur hara tumbuhan. Pada lahan gambut jenis tumbuhan bawah yang dominan adalah Asplenium tenerum dan sangat dipengaruhi oleh suhu udara yang sedikit rendah 25-29 o C dimana paku-pakuan menyukai daerah yang lembab dan dingin. Adanya keanekaragaman jenis tumbuhan bawah yang tumbuh pada perkebunan ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuhnya dan kandungan unsur hara tanahnya. Pada lokasi tanah mineral diperoleh intensitas cahaya 443-506 Candela, suhu tanah 28-29 o C, suhu udara 28-31 o C, kelembaban udara 73-78, pH tanah 6,5-7,1 Lampiran 3. Pada lokasi tersebut diperoleh nilai intensitas cahaya yang tinggi dibandingkan dengan lokasi tanah gambut dan ada beberapa jenis tumbuhan bawah yang terdapat di tanah mineral tidak terdapat di tanah gambut sehingga lebih toleran dan mampu beradaptasi terhadap cahaya matahari seperti Microlepia Universitas Sumatera Utara speluncae dari suku Dennstaedticeae dan Gleichenia lineralis dari suku Gleicheniaceae, Loveless 1989 dalam Asbar 2004 menjelaskan bahwa tumbuhan paku dapat tumbuh pada habitat yang berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan paku ditemukan tersebar luas mulai daerah tropis hingga dekat kutub utara dan selatan.

4.2 Jenis Tumbuhan Bawah dengan 10 Nilai KR, FR dan INP Tertinggi pada

Masing-masing Lokasi Berikut adalah nilai yang diperoleh 10 nilai KR, FR dan INP tertinggi tumbuhan bawah pada masing-masing lokasi pada Tabel 4.2 Lampiran 5. Tabel 4.2 Jenis Tumbuhan Bawah dengan 10 Nilai KR, FR dan INP Tertinggi pada Masing-masing Lokasi No Suku Jenis Jumlah Individu KR FR INP Lokasi Gambut 1 Adiantaceae Adiantum sp. 392 19,92 14,97 34,89 2 Aspleniaceae Asplenium tenerum 417 20,06 13,75 34,81 3 Capparaceae Cleome viscose 290 14,60 16,45 31,05 4 Poaceae Eleusin indica 209 10,95 14,37 25,32 5 Blechnaceae Stenochlaena palustris 284 14,42 10,76 25,18 6 Poacae Paspalum commersonii 68 3,34 7,38 10,72 7 Asteraceae Ageratum conyzoides 116 5,84 4,64 10,36 8 Poaceae Paspalum commersonii 43 2,19 3,79 5,98 9 Fabaceae Bauhinia sp. 26 1,22 2,53 3,75 10 Piperaceae Peperomia pellucida 28 1,46 1,27 2,73 Lokasi Mineral 1 Asteraceae Ageratum conyzoydes 210 17,64 14,50 32,14 2 Poaceae Axonopus compressus 223 18,86 12,59 31,45 3 Blechnaceae Stenochlaena palustris 136 11,36 9,54 20,90 4 Poaceae Scleria sumatrensis 81 6,69 14,74 20,43 5 Aspleniaceae Asplenium tenerum 159 13,38 5,74 19,12 6 Poaceae Brachiara mutica 81 6,69 8,40 15,09 7 Melastomaceae Melastoma sp. 108 9,13 4,96 10,27 8 Dennstaetiaceae Microlepia speluncae 108 1,42 8,40 9,82 9 Taenitidaceae Taenitis belchnoides 53 4,86 4,58 9,44 10 Cyperaceae Cyperus elatus 23 1,82 5,74 7,56 Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai KR tertinggi dari lokasi tanah gambut adalah Asplenium tenerum dari suku Aspleniaceae sebesar 20,06 karena Asplenium tenerum merupakan tumbuhan paku yang mudah tumbuh dengan spora yang ringan. Nilai FR dan INP tertinggi dari lokasi tanah gambut adalah Adiantum sp., dari suku Adiantaceae sebesar 14,97 dan 34,89. Hal ini dikarenakan kemampuan tumbuhan tersebut dalam beradaptasi dan berperan Universitas Sumatera Utara penting dalam komunitas tersebut. Supangat 2008 menyatakan jenis paku- pakuan ini merupakan salah satu spesies flora yang dapat dijadikan penanda untuk lahan gambut. Kelompok paku-pakuan ini memiliki kemampuan hidup yang tinggi terutama pada lahan-lahan yang gembur dan lembab. Hal ini sesuai dengan hasil studi Wardani 2005 menyatakan bahwa jenis tumbuhan dominan di lahan gambut bekas terbakar adalah paku-pakuan yakni Stenochlaena palustris dan Blechnum indiatum. Pada lokasi tanah mineral nilai KR tertinggi adalah Axonopus compressus dari suku Poaceae sebesar 18,86 menurut Peterson Soreng 2007, Poaceae merupakan famili terbesar keempat di dunia dalam kelompok tumbuhan berbunga yang diperkirakan berjumlah 800 genera dan 11000 spesies. Nilai FR dan INP tertinggi yaitu Ageratum conyzoides dari suku Asteraceae sebesar 14,50 dan 32,14 hal ini terjadi karena jenis tersebut berkelompok dan tumbuh dengan baik menurut Afrianti 2015 jenis Ageratum conyzoides yang merupakan jenis tumbuhan bawah golongan berdaun lebar. Jenis gulma yang banyak membutuhkan air dan unsur hara seperti N yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur P dan K. Syam et al., 2013 menyatakan bahwa A. conyzoides merupakan gulma yang menghasilkan senyawa alelopati yang bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman lainnya.

4.3 Indeks Keanekaragaman dan Indeks Kemerataan Tumbuhan Bawah

Dokumen yang terkait

Sistem Pemasaran TBS Produksi Kebun Rakyat Di Labuhan Batu (Studi kasus Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 85

Analisa Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Petani Rakyat Kabupaten Labuhan Batu

47 197 82

Komposisi Dan Distribusi Cacing Tanah Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis Dan Di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

1 68 57

Prospek Pengembangan Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat (Studi Kasus :KUD-P3RSU, Desa Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan batu)

4 68 70

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 0 11

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 0 2

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 1 3

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 1 5

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 1 4

Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Tanah Gambut dan Tanah Mineral di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Supra Matra Abadi (SMA) Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan

0 1 13