3. Cairan yang keluar dari pressan mengandung bahan-bahan: minyak, air, serabut
halus, bubur daging buah, lumpur tanah, pasir halus dan pasir kasar. Dengan demikian masih banyak bahan yang bukan minyak yang terkandung dalam
bahan-bahan yang keluar dari alat kempaan sehingga perlu dimurnikan lebih lanjut dalam proses klarifikasi. Pengambilan cairan minyak menjadi kurang efektif apabila di
Screw Press terjadi :
1. Silinder press tersumbat akibat jarang dikosongkan
2. Air panas yang diberikan pada adonan tidak cukup
3. Tekanan screw press dibawah 29-36 Ampere
4. Buah yang tidak cukup matang direbus
5. Screw press
telah aus Karim.A,2001
2.7. Ekstraksi Minyak
Pada dasarnya proses ekstraksi minyak kelapa sawit terdapat beberapa metode, yaitu:
1. Metode Pengempaan Minyak yang terdapat dalam adonan dikeluarkan dari minyak dengan cara
gravitsai seperti yang terjadi pada digester dan dengan cara pengempaan atau ekstraksi pelarut. Ekstraksi dengan pengempaan dipengaruhi oleh komposisi adonan. Komposis
buah dan cake sangat berpengaruh terhadap proses pengempaan, dan inilah salah satu penyebab evolusi teknologi kempa pada pabrik kelapa sawit.
2. Hydraulic Press Alat kempa hydraulic untuk kelapa sawit diproduksi oleh stork dengan kapasitas
500 kgjam. Alat ini bekerja dengan tekanan 70 kgcm
2
. Alat kempa ini terdiri dari tabung silinder dengan diameter 54 cm dan tinggi 134 cm.
Tekanan yang diperlukan pada sumbu tenaga sangat besar oleh sebab itu kompresor yang digunakan merupakan faktor pembatas dalam pengoperasian alat
kempa. Disamping kapasitas sangat rendah dan memerlukan perawatan hydraulic yang lebih intensif menyebabkan pemakaian alat ini tidak berkembang yang kemudian
digantikan dengan alat kempa yang praktis dan kapasitas yang tinggi sepertti Screw press
.
Universitas Sumatera Utara
3. Screw Press Mekanisme pengempaan ialah masuknya adonan kedalam cylinder press dan
mengisi worm, volume setiap sapce worm berbeda, semakin mengarah keujung screw volume semakin kecil, sehingga perpindahan massa akan menyebabkan minyak
terperas. Dan kenyataannya saat ini alat kempa yang dijumpai dipabrik umumnya terdiri dari screw press. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain:
a Kapasitas olah alat yang tinggi, dan dapat menghemat tempat jika dibandingkan
dengan hydraulic press. Kapasitas olah screw press berkisar antara 5-15 ton TBSjam.
b Karena kapasitas yang tinggi maka biaya opersi per ton TBS sangat rendah.
c Kebutuhan operator untuk mengoperasikan lebih sedikit dibanding dengan hydarulic
press .
d Kebutuhan tenaga power yang rendah untuk memeras buah.
e Cake breaker conveyor
lebih mudah memecahkan gumpalan cake yang keluar. Disamping itu terdapat kelemahannya antara lain:
a Membutuhkan ongkos perawatan yang lebi tinggi.
b Banyak biji yang pecah, terutama biji yang terdiri dari cangklang tipis.
c Minyak yang keluar dari screw press lebih banyak mengandung padatan yang terdiri
dari serat, pasir, dan lumpur sehingga minyak yang keluar ke Oil Gutter lebih pekat, dan akan membutuhkan air pengencer yang lebih banyak.
d Akibat peranan pengempaan yang dapat mencincang dan mengaduk adonan maka
minyak lebih cenderung mengarah ke emulsi sehingga dalam air buangan yang keluar ke fat pit mengandung minyak yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.8. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Ekstraksi