BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Dari Hasil Penelitian yang dilakukan diperoleh Hasil
Tabel 4.1. Presentase minyak pada ampas press
4.2 Per
hit un
ga n
Mi nya
k set
ela h
eks tra
ksi g
= Bruto
− Tara
= 177,8947 g - 177,5771 g = 0,3176 g
Volume air ml
Berat Ampas
Kering g
Berat Labu
Alas + Minyak
g Bruto
Berat Labu Alas
kosong g Tara
Berat Minyak
Setelah Ekstraksi g
Minyak Kering
Kehilangan Minyak
40 3,9551
177,8947 177,5771
0,3176 8,03
50 3,9302
176,1117 175,8103
0,3014 7,67
60 3,9354
174,6972 174,4967
0.2005 5,09
70 3,9163
173,7595 173,5609
0,1986 5,07
80 3,9340
173,6964 173,5005
0,1959 4,98
Universitas Sumatera Utara
minyak kering = berat minyak setelah ekstraksi g
berat ampas kering sampel x 100
= 0,3176 g
3,9551 g x 100
= 8,03 Untuk sampel berikutnya dilakukan perhitungan yang sama sehingga dihasilkan data pada tabel
1.
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan persentase kehilangan minyak kelapa sawit
pada proses pengepressan yang didapat adalah 4,98-8,03 dengan variasi volume air sebagai pengencer yaitu 40, 50, 60, 70, dan 80 ml. Pengaruh penambahan air pada proses
pengepressan screw press akan berpengaruh besar pada presentase kehilangan minyak. Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press.
Hal ini bertujuan untuk pengenceran buburdillution sehingga massa bubur yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan
cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga mempertinggi kehilangan minyak.
Dari hasil percobaan didapat penambahan air sebagai pengencer yang optimal yaitu 60 ml dengan persentase kehilangan minyak 5,09 yang telah sesuai dengan standar
mutu yaitu di bawah 7,50 dan penambahan air di atas 60 ml hanya berpengaruh kecil dalam mengurangi persentase kehilangan minyak selain itu volume air yang terlalu
banyak dapat memperbesar reaksi hidrolisis pada minyak, sedangkan penambahan air di bawah 60 ml menyebabkan persentase kehilangan minyak yang cukup besar seperti yang
telah dijelaskan di atas. Perubahan presentase kehilangan minyak kelapa sawit yang melewati standar mutu tentu sangat merugikan pabrik. Sehingga jika menurunkan
presentase kehilangan minyak pada ampas press, harus sangat diperhatikan dan diperhitungkan dengan baik jumlah air yang digunakan pada screw press.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN