2.8. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Ekstraksi
a. Tipe screw press Terdapat tiga tipe screw press yang umum digunakan dalam PKS yaitu Speichim, Usine
de Wecker dan stork. Ketiga alat ini mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap
efisiensi pengempaan. Alat Speichim memiliki feed screw, sehingga kontinuitas dan jumlah bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan adonan yang masuk berdasarkan
gravitasi. Adonan yang masuk kedalam screw press mempengaruhi volume worm yang paralel dengan penekanan ampas., jika kosong maka tekanan akan kurang dan oil losses
dalam ampas akan tinggi.
Melihat kondisi ini beberapa pabrik pembuat screw press menggunakan feed screw, karena disamping pengisian yang efektif juga melakukan pengempaan pendahuluan
dengan tekanan rendah sehingga minyak keluar. Hal ini akan membantu daya kerja dari screw press
, karena kandungan minyak telah berkurang. Penggunaan feed screw akan menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan
yang lebih besar. Oleh sebab itu dalam pengoperasiannya perlu dilakukan perhatian yang lebih intensif.
Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki kemampuan press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double shaft umumnya kapasitasnya lebih
tinggi dari single shaft.
b. Tekanan kerja screw press Tekanan lawan
Penggerak as screw press dilakukan dengan elektromotor yang dipindahkan dengan belt
, gigi dan hydroulic. Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas tekanan lawan dinaikkan dengan mengatur cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu
ditemukan presentase biji yang pecah lebih tinggi dan dapat mempercepat kerusakan screw press
, bahkan dapat menyebabkan kebakaran elektromotor screw press. Tekanan kerja cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar minyak yang tinggi
dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab itu pengoperasian screw press
hendaknya dipertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diakibatkan. Kerusakan cone yang terjadi di pabrik sering dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki,
dengan melakukan pengaturan pada panel board yang mengatur amper arus masuk, hal
Universitas Sumatera Utara
ini sudah bertentangan dengan prinsip kerja alat continous pressing dan berakibat pada kerusakan elektromotor yang cepat.
Stabilitas Tekanan yang terlalu bervariasi akan mengakibatkan pengaruh negatif terhadap proses
pengempaan dan terhadap alat kempa. Adjust yang dilakukan pada elektromotor dan cone yang secara terpisah tidak dapat mempertahankan tekanan yang stabil. Untuk
menstabilkan tekanan kerja dan tekanan lawan pada screw press dilakukan dengan cara mengganti “gear drive” dengan “hydraulic transmisi” sehingga ganjalan-ganjalan yang
terdapat dalam screw press yang disebabkan ketidak samaan bahan baku dapat diatur secara otomatis. Alat ini sudah banyak dikembangkan pada screw press, serta dapat
diatur arah putaran screw sehingga cake yang berbeda dalam cylinder press dapat dikeluarkan.
Tujuan untuk menstabilkan tekanan pressan adalah : a
Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, dengan meratanya adonan masuk kedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka ekstraksi minyak
akan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih rendah. b
Menurunkan jumlah biji yang pecah. Semakin tinggi varaisi tekanan dalam screw press
maka jumlah biji pecah semakin tinggi. c
Memperpanjang umur peralatan, seperti screw press, cylinder press dan elektromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan mekanis.
Untuk menstabilkan tekanan pressan maka dilakukan suatu sistem interlocking antara power
penggerak screw dengan hydarulic cone. Dengan cara ini satu dengan lainnya saling mengurangi lonjakan-lonjakan tekanan baik karena keadaan adonan maupun akibat
perobahan tegangan arus listrik.
c. Jumlah air yang digunakan Air yang diberikan pada alat screw press tergantung pada jenis alat. Pemberian air
dilakukan dengan cara menyiram cake dalam pressan dari atas bagian tengah atau chute screw press
. Jumlah air yang diberikan teragantung pada suhu air, semakin tinggi suhu
Universitas Sumatera Utara
air, maka jumlah air yang digunakan juga tidak terlalu banyak, karena jika air yang digunakan terlalu banyak dapat berakibat terhadap :
a. Kandungan air cake Kandungan air cake yang tinggi dapat menyebabkan proses:
1. Pemecahan cake yang lebih sulit dalam cake breaker conveyor CBC. Hal ini sering menyebabkan beban CBC yang terlalu berat.
2. Semakin tinggi kandungan air pada ampas,maka kalor bakarnya akan semakin tinggi yang dapat memperkecil kapasitas dan efisiensi boiler.
3. Pemeraman biji yang berkadar air yang lebih tinggi dalam silo biji akan lebih lama dan dapat menyebabkan penurunan efisiensi eksraksi biji yang lebih rendah.
b. Penurunan kapasitas screw press akibat bertambahnya kandungan air dan kecepatan gerak cake dalam worm
Jumlah air pengencer yang diberikan, menurut hasil percobaan pada beberapa alat screw press
, yaitu 50-75 terhadap kandungan minyak dalam adonan tersebut, misalnya jika rendemen minyak 22 dengan kapasitas screw press 10 ton TBSjam maka iar yang
disemprotkan sebagai air pengencer sebanyak 1,1-1,65 M
3
. Suhu air yang terdapat pada hot water tank tidak tercapai, maka dilakukan pemberian
steam langsung kedalam screw press. Cara ini tidak dibenarkan, karena terjadi kerusakan mutu minyak yakni derajat bleachability yang jelek yang dapat diketahui dari nilai DOBI
yang menurun. Oleh sebab itu disarankan agar pemakaian steam langsung dihindarkan sedangkan kekurangan panas dapat diatasi dengan melakukan pengawasan terhadap
pemanasan air dalam hot water tank. Naibaho,P.M.1998.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan pada minyak
sawit. Minyak sawit di samping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan, dapat pula digunakan sebagai bahan mentah industri nonpangan.
Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas ini punya prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Di
samping itu, minyak kelapa sawit merupkan bahan baku utama minyak goreng yang banyak dipakai di meningkatkan kesejahteraan masyarakat Risza,1994
Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press
. Hal ini bertujuan untuk pengenceran dillution sehingga massa bubur buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan
cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga dapat mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat
TBS yang diolah dengan temperatur air berkisar 90
o
C. Proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air, dan 8 zat padat.
Universitas Sumatera Utara