Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat adapakah dalam model regresi, Uji Multikolinearitas Tabel 4.31

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang responden 11,5 sangat setuju dan 45 orang responden 34,6 setuju menyatakan bahwa mereka telah menjatuhkan pilihan pada produk terbaik dengan membeli produk TV berlangganan merek Transvision. Tabel 4.30 Saya merasa puas setelah berlangganan Transvision No. Jawaban Jumlah Persentase 1 Sangat Setuju 25 19,2 2 Setuju 52 40 3 Kurang Setuju 21 16,2 4 Tidak Setuju 22 16,9 5 Sangat Tidak Setuju 10 7,7 TOTAL 130 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 25 orang responden 19,2 sangat setuju dan 52 orang responden 40 setuju menyatakan bahwa mereka merasa puas setelah berlangganan Transvision.

4.5 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa model-model regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik regresi linear berganda dapat dipergunakan. Pada penelitian uji asumsi klasik yang digunakan yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.

4.5.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat adapakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independennya memilki distribusi normal atau tidak. Jika data tidak menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Gujarati, 2003; Susanto 2000, Universitas Sumatera Utara Arif, 1992. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. b. Jika data tidak menyebar disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. Gambar 4.2 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Pendeteksian normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dalam Grafik. Pada output SPSS bagian Normal Q-Q Plot of Regression, dapat dijelaskan bahwa data – data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas Tabel 4.31

Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -2,086 2,590 -,805 ,422 Kebudayaan 1,097 ,266 ,444 4,123 ,000 ,458 2,181 Sosial ,330 ,278 ,133 1,186 ,238 ,424 2,361 Pribadi ,040 ,202 ,021 ,200 ,842 ,482 2,075 Psikologi ,058 ,184 ,034 ,313 ,755 ,440 2,275 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Universitas Sumatera Utara No. Variabel VIF Keputusan 1 Kebudayaan 2,181 Tidak Terjadi Multikolinearitas 2 Sosial 2,361 Tidak Terjadi Multikolinearitas 3 Pribadi 2,075 Tidak Terjadi Multikolinearitas 4 Psikologi 2,275 Tidak Terjadi Multikolinearitas Berdasarkan tabel menunjukan bahwa semua nilai VIF 10, berarti dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Jadi, bisa disimpulkan bahwa uji multikolinearitas terpenuhi dan dengan demikian data tersebut dapat memberikan informasi yang berbeda untuk setiap variabel bebasnya.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas