120
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Kadar kadmium Cd pada salah satu air sumur masyarakat Desa
Namo Bintang sebelum dilakukan penyaringan dengan rata-rata 0,0219, nilai ini melebihi ambang batas yang diperbolehkan
Permenkes No.416 Tahun 1990. 2.
Rata-rata kadar kadmium Cd air sumur masyarakat Desa Namo Bintang setelah dilakukan penyaringan menggunakan media pasir
adalah sebesar 0,02174 mgL 0,73. 3.
Rata-rata kadar kadmium Cd air sumur masyarakat Desa Namo Bintang setelah dilakukan penyaringan menggunakan media pasir dan
karbon aktif adalah 0,01408 35,71 4.
Rata-rata kadar kadmium Cd air sumur masyarakat Desa Namo Bintang setelah dilakukan penyaringan menggunakan media pasir dan
zeolit adalah sebesar 0,00924 mgL 57,81. 5.
Rata-rata kadar kadmium Cd air sumur masyarakat Desa Namo Bintang setelah dilakukan penyaringan menggunakan media pasir,
karbon aktif dan zeolit adalah 0,004 mgL 81.74.
Universitas Sumatera Utara
6. Saringan air dengan penggunaan pasir, karbon aktif, dan zeolit Pipa
III paling efektif dalam menurunkan kadar kadmium Cd pada air sumur gali di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten
Deli Serdang.
6.2 Saran
1. Bagi masyarakat di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang agar menggunakan penyaringan yang terdiri atas media pasir, karbon aktif dan zeolit terlebih dahulu sebelum
menggunakan air karena efektif dalam menurunkan kadar kadmium Cd.
2. Bagi pemerintah setempat agar melakukan promosi dan penyuluhan
mengenai air bersih dan metode pengolahannya, serta memfasilitasi pengadaan pasir, karbon aktif dan zeolit pada masyarakat di Desa
Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. 3.
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas pasir, karbon aktif dan zeolit dalam menurunkanmenghilangkan zat-zat kimia yang
berbahaya lain dalam pengolahan air bersih.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Berdasarkan Permenkes RI No. 416 MENKESPERIX1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, pengertian air minum dan air bersih
adalah sebagai berikut: “Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat
diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari- hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak.”
2.2 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan suatu fenomena alam. Hidrologi sendiri merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang
dilaluinya, mulai dari proses evaporasi, kondensasi uap air, presipitas, penyebaran air di permukaan bumi, penyerapan air ke dalam tanah, sampai berlangsungya
proses daur ulang Chandra, 2006. Menurut Surawiria tahun 1985, 40 juta mil-kubik air yang berada di
permukaan dan di dalam tanah tidak lebih dari 0,5 0,2 juta mil kubik yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Sekitar 97 dari
Universitas Sumatera Utara
sumber air terdiri dari air laut, 2,5 merupakan bentuk salju abadi dan dalam keadaan cair dapat digunakan.
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Menurut Chandra tahun 2006, secara umum,
pergerakan air di alam terdiri dari berbagai peristiwa, yaitu : 1.
Penguapan air Evaporasi 2.
Pembentukan awan Kondensasi 3.
Peristiwa jatuhnya air ke bumihujan Presipitasi 4.
Aliran air pada permukaan bumi dan di dalam tanah Penjelasan lebih lanjut, dapat diterangkan sebagai berikut air menguap
akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang berada di lapisan tanah bagian atas evaporasi, air yang berada di dalam
tumbuhan transpirasi, hewan dan manusia transpirasi, respirasi. Uap air ini memasuki atmosfir. Di dalam atmosfir uap ini akan menjadi awan dan dalam
kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan- tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada
yang mengalir langsung masuk ke dalam permukaan runoff, ada yang meresap ke dalam tanah perkolasi dan menjadi air tanah, baik yang dangkal maupun
yang dalam dan ada juga yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah akan timbul ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan, air tanah
dangkal dan air yang berada dalam tubuh akan menguap kembali menjadi awan, maka siklus hidrologis akan kembali berulang Mulia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Siklus Hidrologi Soemarto, 1987
Air mempunyai karakteristik sebagai pelarut yang universal karena molaritasnya yang tinggi sehingga mengakibatkan hampir semua senyawa dapat
larut dalam air baik dalam bentuk terlarut, tersuspensi, koloid maupun yang mudah diendapkan Soemirat, J., 1994. Menurut Mulia tahun 2005, siklus
hidrologi merupakan aspek penting untuk menyuplai daerah daratan dengan air. Siklus hidrologi merupakan salah satu proses alami untuk membersihkan air dari
pencemar dengan syarat bahwa kualitas udara cukup bersih.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Sumber Air