3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode consecutive sampling.
3.6 Identifikasi Variabel
3.6.1 Variabel bebas
: kadar nitric oxide serum 3.6.2
Variabel terikat : Skor PASI
3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.7.1 Kriteria Inklusi 1. Subyek yang didiagnosis psoriasis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis sebagai psoriasis vulgaris. 2. Berusia 15 – 65 tahun
3. Bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani informed consent.
3.7.2 Kriteria Eksklusi 1. Subyek wanita hamil atau menyusui.
2. Subjek yang menggunakan obat-obatan antipsoriasis: obat topikal steroid topikal, kalsipotriol, tazarotene, tar minimal 2 minggu
sebelum dilakukan penelitian dan obat sistemik metotreksat, asitretin, siklosporin, kortikosteroid minimal 6 minggu sebelum
dilakukan penelitian. 3. Subyek yang menderita penyakit lupus eritematosus sistemik,
artritis reumatoid, diabetes melitus, akne vulgaris, asma bronkial.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Alat, Bahan dan Cara Kerja
3.8.1 Alat dan Bahan a. Untuk pengambilan masing-masing sampel darah :
1 Satu pasang sarung tangan. 2 Satu buah alat ikat pembendungan torniquet.
3 Satu buah spuit disposable 3 cc. 4 Satu buah vacutainer tabung pengumpul darah steril 5 cc.
5 Satu buah plester luka. b. 1 unit kit Nitrate nitrite colorimetric assay Chayman Chemical.
catalog no. 780001, yang terdiri dari: 1 Nitratenitrite assay buffer
1 vial 2 Preparat enzim nitrate reductase
2 vial 3 Preparat kofaktor nitrate reductase
2 vial 4 Standar nitrat
1 vial 5 Standar nitrit
1 vial 6 Reagen griess R1
2 vial 7 Reagen griess R2
2 vial 8 Piring sumur 96 96 – well plate
3 piring 9 Lembaran penutup piring
3 penutup c. Satu unit alat centrifuge alat pemusing untuk memisahkan serum.
d. Microtube tabung mikro 1 ml untuk menyimpan serum. e. Satu buah freezer yang digunakan untuk menyimpan sampel
sebelum pemeriksaan kadar NO. f. Satu buah alat plate reader BIO – RAD model 680
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Cara Kerja a. Pencatatan Data Dasar
1 Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di Divisi Dermato Alergi – Imunologi SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUP. H. Adam Malik Medan. 2 Pencatatan data dasar meliputi identitas pasien, anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan dermatologis, pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan fenomena tetesan lilin
dan tanda Auspitz sesuai formulir catatan medis terlampir. 3 Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama dengan
pembimbing di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan.
b. Pemeriksaan Derajat Keparahan Psoriasis Pemeriksaan derajat keparahan psoriasis dengan menggunakan
skor PASI pada pasien psoriasis. Penilaian skor PASI dilakukan
oleh peneliti dibawah pengawasan pembimbing.
Cara menentukan skor PASI: 1 Pertama bagi tubuh menjadi 4 area : kepala, ekstremitas
atas lengan, batang tubuh sampai inguinal, dan ekstremitas bawah kaki kearah bokong bagian atas.
2 Tentukan penilaian skor untuk eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada tiap area tadi. 0 = absen, 1 = ringan, 2 =
sedang, 3 = berat, 4 = sangat berat
Universitas Sumatera Utara
3 Jumlahkan skor eritema, ketebalan lesi, dan skuama pada masing-masing area.
4 Tentukan persentase kulit yang terkena psoriasis pada tiap area tadi dengan menggunakan skala 0-6 0= 0, 1= 10,
2= 10 - 30, 3= 30 - 50, 4= 50 - 70, 5= 70 - 90, 6= 90 – 100.
5 Kalikan skor c dengan d diatas untuk tiap area dan kemudian hasilnya dikalikan dengan 0.1 untuk kepala, 0.2
untuk lengan, 0.3 untuk batang tubuh, dan 0.4 untuk kaki. 6 Penjumlahan dari total skor tiap area diatas merupakan skor
PASI. c. Pemeriksaan kadar nitric oxide serum pasien psoriasis vulgaris :
1 Pengambilan sampel darah dan pemeriksaan sampel dilakukan oleh petugas Laboratorium Klinik Prodia.
Cara pengambilan sampel darah : petugas laboratorium memakai sarung tangan lalu kulit di atas lokasi tusuk
dibersihkan dengan kasa kering atau bila kulit berminyak atau berkeringat dapat dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol
70 dan dibiarkan sampai kering. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas lukasikatrik. Darah diambil dari
vena mediana cubiti pada lipat siku. Ikatan pembendungan torniquet dipasang pada lengan atas dan pasien diminta untuk
mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat. Lokasi penusukan didesinfeksi dengan kapas
Universitas Sumatera Utara
alkohol 70 dengan cara berputar dari dalam keluar. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya. Setelah itu
vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan jarum menghadap ke atas. Darah dibiarkan mengalir ke
dalam jarum kemudian jarum diputar menghadap ke bawah. Agar aliran darah mengalir bebas, pasien diminta untuk
membuka kepalan tangannya dan darah dihisap sebanyak 5 cc. Torniquet dilepas, lalu jarum ditarik dengan tetap menekan
lubang penusukan dengan kapas alkohol 70. Selanjutnya tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol 70
sampai darah tidak keluar lagi. Kemudian bekas tusukan ditutup dengan plester. Sampel
darah disentrifugasi menggunakan centrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama
10 menit untuk mendapatkan serum. Serum yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam microtube 1 cc untuk
penyimpanan serum. Setelah diperoleh serum, selanjutnya diambil 80
μl dari serum tersebut untuk kemudian dilarutkan secara manual dengan ditambahkan kedalam 200
μl larutan assay buffer. Sampel kemudian disimpan dalam freezer pada
suhu -20
o
C sampai saat pemeriksaan nitric oxide serum dilakukan. Hindari kontaminasi dan pajanan langsung terhadap
sinar matahari. Sampel selanjutnya dikirim ke Laboratorium Klinik Prodia Pusat di Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
2 Pengukuran kadar nitric oxide serum
Kadar nitric oxide serum diperiksa dengan menggunakan nitrate nitrite colorimetric assay kit Chayman Chemical.
catalog no. 780001. Semua reagensia dan sampel serum dipersiapkan. Masukkan
200μL air atau assay buffer kedalam sumur yang kosong jangan taruh apapun kedalamnya, kemudian tambahkan 80
μL sampel atau sampel pengenceran kedalam sumur pada tempat yang dipilih, kemudian tambahkan 10 μl campuran
enzyme cofactor pada setiap sumur, ke mudian tambahkan 10 μl
campuran reduktase nitrat pada setiap sumur, tutup piring dengan penutup dan inkubasi pada temperatur ruangan selama
3 jam, kemudian tambahkan 50μL reagen Griess I pada setiap
sumur, kemudian dengan cepat tambahkan 50μL reagen Griess II pada setiap sumur, kemudian campurkan dengan
menggoyang piring dengan perlahan, inkubasi selama 10 menit pada suhu ruang, baca absorban pada 540 nm atau 550 nm
menggunakan plate reader BIO – RAD model 680. Kadar nitric oxide dinyatakan dalam satuan µmolliter.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Kerangka Operasional