BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Responden
Terdapat sebanyak 144 data penderita erupsi obat dalam penelitian ini. Dari keseluruhan penderita EO, gambaran yang diamati meliputi usia dan jenis
kelamin. Tabel 4.1 mengambarkan data demografik penderita EO berdasarkan usia, jenis kelamin dan gambaran klinis.
Tabel 4.1 Data Demografik Penderita Erupsi Obat di RSUP H. Adam Malik Periode 2010-2013
Data Demografik Jumlah
Persen Usia
11 tahun 6
4.2 11-20 tahun
16 11.1
21-30 tahun 32
22.2 31-40 tahun
16 11.1
41-50 tahun 27
18.8 51-60 tahun
19 13.2
61-70 tahun 22
15.3 70 tahun
Total
6
144
4.2
100.00
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Total
Gambaran Klinis
Morbiliformis Urtikaria dan angioedema
Eksantema Fikstum Dermatitis eksfoliativa
Purpura Vaskulitis
Reaksi fotoalergik Pustulosis eksantematosa generalisata akut
Sindroma Stevens-Johnson Nekrosis Epidermolisis Toksik
Lain-lain
Total
73 71
144
31 28
10 36
2 2
5 12
5 1
12
144
50.7 49.3
100.0
21.54 19.52
6.94 25.02
1.40 1.40
3.50 8.34
3.50 0.70
8.34
100.00
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.1 didapatkan bahwa penderita erupsi obat di rumah sakit umum pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2013 paling banyak berada
pada usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 32 orang 22,2, diikuti usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 28 orang 19,1, usia 61-70 tahun yaitu sebanyak 21 orang
15, usia 11-20 tahun yaitu sebanyak 19 orang 13,1, dan usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 16 orang 11,1, usia 70, dan usia dibawah 11 tahun yaitu
sebanyak 6 orang 4,2. Didapatkan rata-rata usia adalah 41,27 tahun dengan
usia minimum 1 tahun dan usia maksimum 80 tahun. Dari tabel di atas terlihat juga bahwa jumlah penderita erupsi obat pada
pria lebih banyak dibandingkan wanita yaitu sebanyak 73 orang 50,69, sedangkan wanita sebanyak 71 orang 49,31. Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa gambaran klinis yang timbul paling banyak yaitu dengan gambaran dermatitis eksfoliativa yait sebanyak 36 kasus 25,02, diikuti dengan gambaran
morbiliformis yaitu sebanyak 31 kasus 21,54, gambaran urtikaria dan angioedema yaitu sebanyak 28 kasus 19,52, gambaran pustulosis
eksantematosa generalisata akut yaitu sebanyak 12 kasus 8,34, gambaran eksantema fikstum yaitu sebanyak 10 kasus 6,94, gambaran reaksi fotoalergik
dan sindroma Stevens-Johnson yaitu sebanyak 5 kasus 3,5, gambaran purpura dan gambaran vaskulitis yaitu sebanyak 2 kasus 1,40, gambaran nekrosis
epidermolisis toksik yaitu sebanyak 1 kasus 0,70, dan 12 kasus 8,34 dengan gambaran lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Pasien Erupsi Obat Berdasarkan Usia dan Gambaran Klinis Erupsi Obat
Usia Tahun Total
Gambaran Klinis 11 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 70
Morbiliformis 1
7 12
2 3
3 2
1 31
Urtikaria dan angioedema
4 8
4 5
5 2
28
Eksantema fikstum 4
3 3
10 Dermatitis eksfoliativa 3
1 1
7 6
9 7
2 36
Purpura 1
1 2
Vaskulitis 1
1 2
Reaksi fotoalergik 2
1 1
1 5
Pustulosis Eksantematosa
Generalisata akut 1
3 2
2 1
3 12
Sindroma Stevens- Johnsons
1 1
1 1
1 5
Nekrosis Epidermolisis Toksik
1 1
Lain-Lain 3
4 4
1 12
Total 6
16 32
16 27
19 22
6 144
Dari tabel diatas, terlihat bahwa pada usia dibawah 11 tahun, gambaran klinis yang paling banyak adalah dermatitis eksfoliata, pada usia 11-20 tahun dan
21-30 tahun gambaran klinis yang paling banyak adalah morbiliformis, pada usia 31-40 tahun gambaran klinis yang paling banyak adalah dermatitis eksfoliativa,
pada usia 41-50 tahun gambaran klinis yang paling banyak adalah dermatitis
Universitas Sumatera Utara
exfoliativa, pada usia 51-60 tahun gambaran klinis yang paling banyak adalah dermatitis eksfoliata, pada usia 61-70 tahun gambaran klinis yang paling banyak
adalah dermatitis eksfoliata dan urtikaria, dan diatas usia 70 tahun gambaran klinis yang paling banyak adalah urtikaria dan dermatitis eksfoliativa.
Gambaran klinis morbiliformis paling banyak dialami pada usia 21-30 tahun, urtikaria dan angioedema paling banyak pada usia 21-30 tahun, eksantema
fikstum paling banyak pada usia 41-50 tahun, dermatitis eksfoliativa paling banyak pada usia 51-60 tahun, purpura paling banyak pada usia 41-60 tahun,
vaskulitis paling banyak pada usia dibawah 11 tahun dan 61-70 tahun, reaksi fotoalergik paling banyak pada usia 21-30 tahun , pustulosis eksantematosa
generalisata akut paling banyak pada usia 21-30 dan 61-70 tahun, Sindroma Stevens-Johnson paling banyak pada usia 61-70 tahun, dan nekrosis epidermolisis
toksik paling banyak pada usia 21-30 tahun
Tabel 4.3 Distribusi Pasien Erupsi Obat Berdasarkan Jenis Kelamin dan Gambaran Klinis Erupsi Obat
Jenis Kelamin Gambaran
Pria Wanita
Klinis f
f
Morbiliformis 1611,12
1510,42 Urtikaria dan Angioedema
11 7,64 17 11,81
Eksantema fikstum 7 4,86
3 2,08 Dermatitis eksfoliativa
21 14,58 15 10,43
Purpura 0 0
2 1,40
Universitas Sumatera Utara
Vaskulitis 2 1,40
0 0 Reaksi Fotoalergik
0 0 5 3,47
Pustulosis eksantematosa 8 5,55
4 2,78 generalisata akut
Sindroma Stevens-Johnsons 3 2,08
21,40 Nekrosis Epidermolisis Toksik
0 0 1 0,69
Lain-lain 5 3,47
7 4,86
Total 73 50,69
71 49,31
Dari tabel 4.3 dapat dilihat erupsi obat pada pria paling banyak berupa gambaran klinis dermatitis eksfoliativa yaitu sebanyak 21 orang 14,58 dan
pada wanita berupa urtikaria dan angioedema yaitu sebanyak 17 orang 11,81. Dari tabel 4.3 dapat dilihat gambaran klinis morbiliformis lebih banyak
terjadi pada pria, gambaran klinis urtikaria dan angioedema lebih banyak terjadi pada wanita, gambaran klinis eksantema fikstum lebih banyak terjadi pada pria,
gambaran klinis dermatitis eksfoliativa lebih banyak terjadi pada pria, gambaran klinis purpura lebih banyak terjadi pada wanita, gambaran klinis vaskulitis lebih
banyak terjadi pada pria, gambaran klinis reaksi fotoalergik lebih banyak terjadi pada wanita, gambaran klinis pustulosis eksantematosa generalisata akut lebih
banyak terjadi pada pria, gambaran klinis Sindroma Stevens-Johnson lebih banyak pada pria dibanding wanita, dan gambaran klinis nekrosis epidermolisis toksik
lebih banyak terjadi pada wanita
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan