Gambaran Klinis Erupsi Obat

2.1.5. Gambaran Klinis Erupsi Obat

Erupsi obat yang timbul akan mempunyai kemiripan dengan gangguan kulit lain pada umumnya, yaitu: 1. Erupsi makulopapular atau morbiliformis Erupsi makulapapular atau morbiliformis disebut juga erupsi eksantematosa dapat diinduksi oleh hampir semua obat. Seringkali terdapat erupsi generalisata dan simetris yang terdiri atas eritema dan selalu ada gejala pruritus. Kadang-kadang ada demam, malaise, dan nyeri sendi. Lesi biasanya timbul dalam 1-2 minggu setelah dimulainya terapi. Erupsi jenis ini sering disebabkan oleh ampisilin, obat anti inflamasi non steroid, sulfonamid, dan tetrasiklin. 11,17,21,22 2. Urtikaria dan angioedema Urtikaria menunjukkan kelainan kulit berupa urtikaria, kadang- kadang disertai angioedema. Pada angioedema yang berbahaya ialah terjadinya asfiksia bila menyerang glotis. Keluhannya umumnya gatal dan panas pada tempat lesi. Biasanya timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan dalam 24 jam. Urtikaria dapat disertai demam, dan gejala-gejala umum, misalnya malese, nyeri kepala dan vertigo. Angioedema biasanya terjadi di daerah bibir, kelopak mata, genitalia eksterna, tangan dan kaki. Kasus-kasus angioedema pada lidah dan laring harus mendapat pertolongan segera. Penyebab paling sering ialah penisilin, asam asetilsalisilat, dan obat anti inflamasi non steroid. 11,17,21,22 Universitas Sumatera Utara 3. Eksantema Fikstum Eksantema fikstum disebabkan khusus obat atau bahan kimia. Eksantema fikstum merupakan salah satu erupsi kulit yang sering dijumpai. Kelainan ini umumnya berupa eritema dan vesikel berbentuk bulat atau lonjong dan biasanya numular. Kemudian meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama, baru hilang, bahkan sering menetap. Dari namanya dapat diambil kesimpulan bahwa kelainan akan timbul berkali-kali pada tempat yang sama. Tempat predileksinya di sekitar mulut, di daerah bibir dan daerah penis pada laki-laki sehingga sering disangka penyakit kelamin karena berupa erosi yang kadang-kadang cukup luas disertai eritema dan rasa panas setempat. Obat penyebab yang sering ialah sulfonamid, barbiturat, trimetoprim dan analgesik. 23 4. Eritroderma dermatitis eksfoliativa Eritroderma adalah terdapatnya eritema universal yang biasanya disertai skuama. Eritroderma dapat disebabkan oleh bermacam- macam penyakit lain di samping alergi karena obat, misalnya psoriasis, penyakit sistemik temasuk keganasan pada sistem limforetikular penyakit Hodgkin, leukemia. Pada eritroderma karena alergi obat terlihat eritema tanpa skuama; skuama baru timbul pada stadium penyembuhan. Obat-obat yang biasa menyebabkannya ialah sulfonamid, penisilin, dan fenilbutazon. 11,17,21,22 Universitas Sumatera Utara 5. Purpura Purpura adalah perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan yang tidak hilang bila ditekan. Erupsi purpura dapat terjadi sebagai ekspresi tunggal alergi obat. Biasanya simetris serta muncul di sekitar kaki, termasuk pergelangan kaki atau tungkai bawah. Erupsi berupa bercak sirkumskrip berwarna merah kecoklatan dan disertai rasa gatal. 11,17,21,22 6. Vaskulitis Vaskulitis ialah radang pembuluh darah. Kelainan kulit dapat berupa palpable purpura yang mengenai kapiler. Biasanya distribusinya simetris pada ekstremitas bawah dan daerah sakrum. Vaskulitis biasanya disertai demam, mialgia, dan anoreksia. Obat penyebab ialah penisilin, sulfonamid, obat anti inflamasi non steroid, antidepresan dan antiaritmia. Jika vaskulitis terjadi pada pembuluh darah sedang berbentuk eritema nodosum. Kelainan kulit berupa eritema dan nodus yang nyeri dengan eritema di atasnya disertai gejala umum berupa demam dan malese. Tempat predileksinya di daerah ekstensor tungkai bawah. Eritema nodosum dapat pula disebabkan oleh beberapa penyakit lain misalnya tuberkulosis, infeksi streptokokus dan lepra. Obat yang dianggap sering menyebabkan eritema nodosum ialah sulfonamid dan kontrasepsi oral. 11,17,21,22 Universitas Sumatera Utara 7. Reaksi fotoalergik Gambaran klinis reaksi fotoalergi sama dengan dermatitis kontak alergik, lokalisasinya pada tempat yang terpajan sinar matahari. Kemudian kelainan dapat meluas ke daerah tidak terpajan matahari. Obat yang dapat menyebabkan fotoalergi ialah fenotiazin, sulfonamida, obat anti inflamasi non steroid, dan griseofulvin. 11,17,21,22 8. Pustulosis eksantematosa generalisata akut Penyakit pustulosis eksantematosa generalisata akut jarang terdapat, diduga dapat disebabkan oleh alergi obat, infeksi akut oleh enterovirus, hipersensitivitas terhadap merkuri dan dermatitis kontak. Kelainan kulitnya berupa pustul-pustul miliar nonfolikular yang timbul pada kulit yang eritematosa dapat disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target. Kelainan kulit timbul pada waktu demam tinggi, dan pustul pustul tersebut cepat menghilang sebelum 7 hari yang kemudian diikuti deskuamasi selama beberapa hari. 11,17,21,22 9. Disamping kelainan-kelainan tersebut dapat terjadi kelainan berupa eritema multiforme, sindroma Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik. Pada pemeriksaan histopatologik didapati pustul intraepidermal atau subkorneal yang dapat disertai edema dermis, vaskulitis, infiltrat polimorfonuklear perivaskuler dengan eosinofil atau nekrosis fokal sel-sel 11,17,21,22 Universitas Sumatera Utara keratinosit. Terdapat 2 perbedaan utama antara Pustulosis eksantematosa generalisata akut dan psoriasis pustulosa, yaitu Pustulosis eksantematosa generalisata akut terjadinya akut dan terdapat riwayat alergi obat. Pada Pustulosis eksantematosa generalisata akut pustul-pustul pada kulit yang eritematosa dan demam lebih cepat menghilang, selain itu gambaran histopatologik juga berbeda. 11,17,21,22

2.1.6. Pemeriksaan Penunjang Erupsi Obat

Dokumen yang terkait

Karakteristik Pasien Psoriasis di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Januari 2010 – Desember 2012

3 95 56

Hubungan Psoriasis Dengan Profil Lipid Pasien Rawat Jalan Di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012-2013

1 58 86

Gambaran Distribusi Karakteristik Pasien Erupsi Obat Alergi Di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun 2010-2012

1 60 57

Pola Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur Superfisial di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan Periode 2009-2012

5 60 100

Karakteristik Pioderma Superfisialis Pada Bayi dan Anak di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2010 – 2012

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Erupsi Obat 2.1.1. Definisi Erupsi Obat - Profil Erupsi Obat di Satuan Medis Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010 – 2013

0 0 15

PROFIL ERUPSI OBAT DI SATUAN MEDIS FUNGSIONAL ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN 2010 – 2013

0 0 14

Hubungan Psoriasis Dengan Profil Lipid Pasien Rawat Jalan Di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012-2013

0 0 16

Pola Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur Superfisial di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan Periode 2009-2012

0 0 43

Pola Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur Superfisial di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Haji Adam Malik Medan Periode 2009-2012

0 0 9