Perkembangbiakan bakteri Uraian Bakteri

10 Stuktur dinding sel bakteri Gram Negatif dan Gram positif dapat dilihat dari Gambar 2.1 Gambar 2.1 Struktur dinding sel bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Menurut Pratiwi 2008, berdasarkan bentuknya bakteri dibagi atas 3 kelompok besar, yaitu: 1. Coccus, berbentuk bulat. 2. Bacillus, berbentuk batang. 3. Spirillae, berbentuk spiral.

2.3.1 Perkembangbiakan bakteri

Pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dipengaruhi oleh: 1. Suhu Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Klasifikasi bakteri yaitu: a. Bakteri psikofil oligotermik, yaitu bakteri yang dapat hidup antara suhu 0-30 o C, sedangkan suhu optimumnya antara 10-20 o C. Universitas Sumatera Utara 11 b. Bakteri mesofil mesotermik, yaitu bakteri yang dapat tumbuh pada suhu antara 5-60 o C, sedangkan suhu optimum dari bakteri mesofil adalah antara 25-40 o C. c. Bakteri termofil politermik, yaitu bakteri yang tumbuh dengan baik pada suhu 50-60 o C, meskipun demikian bakteri ini juga dapat berkembangbiak pada temperatur lebih rendah atau lebih tinggi dari itu, yaitu dengan batas 40-80 o C. Suhu terendah dimana bakteri dapat tumbuh disebut minimum growth temperature. Sedangkan suhu tertinggi dimana bakteri dapat tumbuh dengan baik disebut maximum growth temperature. Suhu dimana bakteri dapat tumbuh dengan sempurna diantara kedua suhu tersebut disebut suhu optimum Dwidjoseputro, 1978; Tim Mikrobiologi FK Unibraw, 2003. 2. pH Pertumbuhan bakteri yang optimal hidup pada pH antara 6,5-7,5. Namun, beberapa spesies dapat tumbuh dalam keadaan sangat asam atau sangat alkali. Bagi kebanyakan spesies, nilai pH minimun dan maksimun adalah antara 4 dan 9. Bila bakteri dibiakkan dalam suatu medium yang semula pHnya tertentu, maka kemungkinan pH ini akan berubah oleh adanya senyawa asam atau basa yang dihasilkan selama masa pertumbuhan Pelczar dan Chan, 1988. 3. Oksigen Menurut Volk dan Wheeler 1993, berdasarkan kebutuhan oksigen bakteri dikelompokkan menjadi: a. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak hanya tak dapat tumbuh di tempat yang ada oksigennya bahkan mati dengan adanya oksigen. b. Bakteri mikroaerofil, yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan baik dengan oksigen kurang dari 20. Kadar oksigen tinggi dapat menjadi toksik. Universitas Sumatera Utara 12 c. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas dalam hidupnya. d. Bakteri aerotoleran, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan adanya oksigen disekitarnya, namun bakteri ini tidak menggunakan oksigen untuk metabolismenya. 4. Tekanan osmosis Menurut Pratiwi 2008, osmosis merupakan perpindahan air melewati suatu membran semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Medium yang paling cocok untuk kehidupan bakteri adalah medium yang isotonik dengan isi sel bakteri Dwidjoseputro, 1978. 5. Nutrisi Sumber zat makanan nutrisi bagi bakteri diperoleh dari senyawa karbon, nitrogen, sulfur, unsur logam natrium, kalsium, magnesium, mangan, besi, tembaga dan kobalt, vitamin dan air untuk fungsi-fungsi metabolik dan pertumbuhannya Dwijoseputro, 1982. 6. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan Bakteri sebenarnya adalah mahluk yang suka akan keadaan basah, bahkan dapat hidup di dalam air, hanya di dalam air yang tertutup mereka tidak dapat hidup dengan subur, hal ini disebabkan karna kurangnya udara. Tanah yang basah baik untuk kehidupan bakteri. Banyak bakteri yang mati jika terkena udara kering Dwijoseputro, 1982.

2.3.2 Media pertumbuhan bakteri

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 21 82

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

1 1 15

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 2

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 4

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 14

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

1 6 3

Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 18

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 2

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 1 4