Observasi Konservatif Extracorporeal Shockwave Lithotripsy ESWL Ureteroscopy Stone Extraction

penegakan diagnosa. Pemeriksaan USG juga dapat menjadi pilihan dengan efektifitas yang hampir sama dengan IVP dalam menegakkan diagnosa. Retrograde pyelography dilakukan untuk menggambarkan saluran kemih atas dan mengetahui letak batu yang kecil-kecil. Pemeriksaan MRI tidak dianjurkan karena tidak efektif dalam menegakkan diagnosa Stoller, 2008. Tabel 2.1 Faktor penting yang perlu diidentifikasi dari riwayat pasien. Penyakit sistemik Hiperparatiroidisme primer, RTA, Cystinuria, Gout, Diabetes mellitus, IBD, Ginjal yang tidak adekuat. Kelainan anatomis Horseshoe kidney, Urinary diversion, Obstruksi pada ureteropelvic junction, Solitary kidney. Riwayat penyakit ginjal ISK atau Pyelonefritis, Riwayat batu ginjal keluarga, Penyakit batu sebelumnya. Obat-obatan yang berhubungan dengan penyakit batu saluran kemih Carbonic anhydrase inhibitors, Ephedrine, Guaifenesin, Kalsium dengan vitamin D, Triamterene, Indinavir atau sulfadiazine. Sumber : BMJ 2007. Management of kidney stones. Miller, N. 334;468 2.1.4 Penatalaksanaan Batu Saluran Kemih

2.1.4.1 Observasi Konservatif

Kebanyakan batu saluran kemih akan keluar sendiri tanpa pemberian intervensi. Keluarnya batu secara spontan tergantung pada ukuran, bentuk, lokasi, dan edema ureter terkait. Batu dengan ukuran 4-5mm mempunyai 40-50 kemungkinan keluar secara spontan. Sebagai perbandingan, batu dengan ukuran lebih dari 6mm mempunyai kemungkinan kurang dari 5 untuk dapat keluar secara Universitas Sumatera Utara spontan. Tapi ini tidak menjamin bahwa batu dengan ukuran 1cm tidak mungkin untuk keluar spontan atau batu dengan ukuran 1-2mm dapat pasti keluar secara spontan.

2.1.4.2 Extracorporeal Shockwave Lithotripsy ESWL

Pemilihan metode terapi yang tepat merupakan hal yang kompleks, tidak hanya berpengaruh pada angka bebas batu, juga pada kemungkinan terapi ulang, dan juga komplikasi. Hasil terapi ESWL bergantung pada berbagai macam faktor seperti ukuran, lokasi, komposisi batu, dan anatomi dari collecting system pasien. ESWL umumnya sangat efektif untuk batu dengan diameter 1,5-2cm. ESWL tidak dianjurkan untuk penatalaksanaan batu staghorn atau bercabang. Untuk terapi pada kutub bawah ginjal, ESWL dibatasi untuk batu berukuran kurang dari 10mm. Batu yang lebih besar seharusnya diterapi dengan ureteroscopy atau percutaneous nephrolithotomy. Kesuksesan ESWL memecah batu bervariasi tergantung komposisi batu. Cystine dan brushite merupakan batu yang paling resisten terhadat ESWL, diikuti dengan tingkat resistensi yang menurun yaitu kalsium oksalat monohidrat, struvite, kalsium oksalat dihidrat, dan batu asam urat. Walaupun kandungan batu tidak dapat diketahui sebelum pelaksanaan terapi, tetapi faktor ini harus menjadi pertimbangan untuk pengambilan keputusan pada pasien yang sudah pernah dianalisis batunya Pearle, 2012.

2.1.4.3 Ureteroscopy Stone Extraction

Terapi ini sangat efektif untuk batu pada ureter bagian bawah. Penggunaan ureteroscope kaliber kecil dan dilatasi balon meningkatkan angka bebas batu secara dramatis. Angka bebas batu berkisar antara 66-100 tergantung pada beban batu dan lokasi, lamanya batu, riwayat operasi retroperitoneal, dan pengalaman operator. Batu dengan ukuran kurang dari 8mm dapat dikeluarkan secara utuh.

2.2 Percutaneous Nephrolithotomy PCNL

PCNL dapat diaplikasikan untuk hampir semua batu ginjal. PCNL cenderung diaplikasikan pada batu yang sudah bersarang lama di ginjal atau pada batu yang dianggap terlalu besar untuk ESWL. Universitas Sumatera Utara