4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan
Tanaman alpukat berasal dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan- hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tanahnya
gembur dan subur serta tidak tergenang air Dalimartha, 2008; Yuniarti, 2008. Tanaman alpukat berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 3-10 m. Batang
pohonnya tampak berlekuk-lekuk dimana terdapat percabangan dekat pangkal batangnya. Bunganya bertangkai pendek dan kuat dengan warna hijau kekuningan
Jaelani, 2009. Buah berupa buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, daging buah lunak jika sudah masak, berwarna hijau kekuningan. Biji bulat
seperti bola, diameter 2,5-5 cm, berwarna putih kemerahan Dalimartha, 2008. Kulit buah berwarna coklat keunguan atau hijau Jaelani, 2009.
2.2 Nama Daerah
Jawa: apuket, alpuket, jambu wolanda Sunda, apokat, avokat, plokat. Sumatera: apokat, alpokat, avokat, advokat Melayu, pookat Lampung
Dalimartha, 2008; Lianti, 2014.
2.3 Kandungan Kimia Daging Buah Alpukat
Beberapa komposisi zat yang dikandung untuk setiap 100 gram daging buahnya antara lain kalori 85 kal, protein 0,9 gram, lemak 6,5 gram,
karbohidrat 7,7 gram, kalsium 10 mg, fosfor 20 mg, besi 0,9 mg, vitamin A 180 SI, vitamin B1 0,05 mg, vitamin C 13 mg, air 84,3 gram Jaelani,
2009.
Universitas Sumatera Utara
5
2.4 Kegunaan Buah Alpukat
Daging buah alpukat digunakan untuk mengatasi kadar kolesterol tinggi, sariawan serta untuk menyehatkan kulit dan rambut Dalimartha, 2008; Lianti,
2014.
2.5 Taksonomi Tanaman Alpukat
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Ranales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana Mill.
2.6 Rambut
Komposisi kimia dari rambut Mitsui, 1997
yaitu terdiri dari:
Komponen utama adalah protein asam amino. Komponen minor adalah pigmen melanin, lipid, elemen kecil tembaga, seng,
besi, fosfor, dll dan air.
2.6.1 Anatomi rambut
Rambut berupa batang-batang tanduk yang tertanam secara miring di dalam kantung folikel rambut. Rambut dapat dibedakan menjadi bagian-bagian
rambut yang terdiri dari tiga bagian sebagai berikut Bariqina dan Ideawati, 2001: a.
Ujung rambut Pada rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belumtidak pernah
dipotong mempunyai ujung rambut yang runcing.
Universitas Sumatera Utara
6 b.
Batang rambut Batang rambut adalah bagian rambut yang berada di atas permukaan kulit
berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk atau keratin. 1 Selaput rambut Kutikula
Kutikula adalah lapisan yang paling luar dari rambut yang terdiri atas sel-sel tanduk yang gepeng atau pipih dan tersusun seperti sisik ikan. Bagian bawah
menutupi bagian di atasnya. Kutikula berfungsi untuk membuat rambut dapat ditarik memanjang dan bila dilepaskan akan kembali pada posisi semula;
melindungi bagian dalam dari batang rambut; rambut dapat dikeriting dan dicat karena cairan obat keritingcat rambut dapat meresap dalam korteks rambut.
2 Kulit rambut Korteks Kulit rambut terdiri atas sel-sel tanduk yang membentuk kumparan, tersusun
secara memanjang dan mengandung melanin. Granul-granul pigmen yang terdapat pada korteks ini akan memberikan warna pada rambut. Sel
–sel tanduk terdiri atas serabut-serabut keratin yang tersusun memanjang. Tiap serabut
terbentuk oleh molekul-molekul keratin seperti tali dalam bentuk spiral. 3 Sumsum rambut Medula
Medula terletak pada lapisan paling dalam dari batang rambut yang dibentuk oleh zat tanduk yang tersusun sangat renggang dan membentuk semacam
jalaanyaman sehingga terdapat rongga-rongga yang berisi udara. c.
Akar Rambut Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Bagian-
bagian dari akar rambut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
7 1 Kantong rambut folikel
Folikel merupakan suatu saluran yang menyerupai tabung dan berfungsi untuk melindung akar rambut, mulai dari permukaan kulit sampai di bagian terbawah
umbi rambut. Jika bentuk folikel lurus maka rambut juga lurus. Jika bentuk folikel agak melengkung maka rambut agak berombak, sedangkan jika bentuk folikel
sangat melengkung maka rambut akan keriting. 2 Papil rambut
Papil rambut adalah bulatan kecil yang bentuknya melengkung, terletak di bagian terbawah dari folikel rambut dan menjorok masuk ke dalam umbi rambut.
Papil rambut bertugas membuat atau memproduksi bermacam-macam zat yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut. Misalnya sel-sel tunas rambut, zat protein
yang membentuk keratin, zat makanan untuk rambut, zat melanosit yang membentuk melanin. Papil rambut akan tertinggal di dalam kulit meskipun
rambut dicabut sampai ke akar-akarnya, sehingga akan selalu terjadi pertumbuhan rambut baru kecuali jika papil rambut itu dirusak Tranggono dan Latifah, 2007.
3 Umbi rambut matriks Umbi rambut adalah ujung akar rambut terbawah yang melebar. Struktur
bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang dan akar rambut diatasnya. Sel-sel akar rambut bewarna keputih-putihan dan masih lembek. Pertumbuhan
rambut terjadi karena sel-sel umbi rambut bertambah banyak secara mitosis. Pada umbi rambut melekat otot penegak rambut yang disebut musailus arector pili.
2.6.2 Jenis tipe rambut Ilmu tentang rambut trichologi membagi rambut manusia ke dalam dua
jenis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
8 1.
Rambut lanugo velus Rambut lanugo velus adalah rambut yang sangat halus dengan pigmen
yang sedikit. Rambut ini terdapat hampir di seluruh tubuh kecuali pada bibir, telapak tangan, dan kaki. Rambut ini tumbuh pada pipi, dahi, tengkuk dan lengan.
2. Rambut terminal
Rambut terminal adalah rambut yang kasar dan mengandung banyak pigmen Soepardiman, 2007. Rambut ini dibedakan berdasarkan ukurannya,
yaitu: Rambut panjang tumbuh pada kulit kepala, wajah laki – laki janggut,
kumis, cambang, ketiak dan daerah kemaluan. Rambut pendek terdapat pada alis mata, bulu mata dan bulu hidung
Bariqina dan Ideawati, 2001; Mitsui, 1997; Tranggono dan Latifah, 2007.
2.6.3 Siklus rambut
Siklus rambut ialah proses tumbuhnya rambut menjadi dewasa, rontok dan kemudian berganti rambut yang baru.
1. Masa anagen fase pertumbuhan
Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil rambut terus membentuk sel rambut secara mitosis. Proses anagen membutuhkan waktu 2-3
tahun. 2.
Masa katagen masa peralihan Pada masa ini selaput dan jaringan ikat sekitar kandung rambut di daerah
umbi rambut menebal, sedangkan papil rambut mengeriput sehingga rambut tidak lagi memperoleh makanan. Pada masa ini, rambut tidak tumbuh lagi dan bagian
Universitas Sumatera Utara
9 terdalam pada akar rambut membulat seperti gada, tidak segera rontok, tetapi
secara perlahan rambut ini terdorong ke atas dan akhirnya rontok. Banyaknya rambut yang rontok disebabkan oleh siklus pertumbuhan rambut normal yang
tidak melampaui 40-80 helai rambut selama 24 jam. 3.
Masa telogen masa istirahat Pada masa ini mulai terbentuk proses keratinisasi, kemudian terbentuk
tunas rambut baru yang semakin lama semakin tumbuh ke atas, mendorong rambut lama hingga terlepas sendiri atau lepas pada saat melakukan penyisiran
rambut. Setelah rambut yang lama terlepas maka akan tumbuh rambut baru. Masa telogen memerlukan waktu proses 2-3 minggu Bariqina dan Ideawati, 2001.
Gambar 2.1 Siklus Pertumbuhan Rambut 2.6.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut
I. Keadaan Fisiologik
1. Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin dan kortikosteroid. Hormon androgen dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut,
Universitas Sumatera Utara
10 tetapi pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan
memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Estrogen memperlambat pertumbuhan rambut selama fase anagen,
tetapi memperpanjang durasi fase anagen. Tirosin mempercepat aktivitas anagen dan kortison justru memperlambat aktivitas anagen.
2. Metabolisme
3. Nutrisi
Zat besi Zat besi khususnya dalam kulit kepala berfungsi untuk mengangkut oksigen
pada rambut. Zinc
Zinc atau yang lebih dikenal dengan seng merupakan salah satu zat yang tidak kalah pentingnya bagi rambut.
Tembaga Tembaga menjadi faktor penentu tetapnya pigmentasi pada rambut. Rambut
yang memiliki pigmen rendah atau bahkan rusak dapat menyebabkan terjadinya kekusaman. Jika hal ini berlangsung lama, tidak tertututup
kemungkinan rambut akan mengalami kekeringan, mudah patah dan bahkan rontok.
Vitamin B Kekuatan rambut salah satunya ditentukan oleh lancarnya sirkulasi darah dari
dalam tubuh menuju rambut. Oleh sebab itu, demi terpenuhinya kebutuhan ini diperlukan vitamin B yang berfungsi untuk memperlancar sirkulasi darah
pada rambut.
Universitas Sumatera Utara
11 Vitamin A
Kesehatan rambut sebenarnya tergantung pada sehatnya kulit kepala. Jika kulit kepala sehat, maka rambut yang tumbuh di atasnya juga akan menjadi
sehat. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit kepala. Protein
Komponen utama rambut adalah protein. Vitamin C
Fungsi vitamin C tidak lain adalah sebagai antioksidan yang dapat membantu meremajakan sel-sel yang rusak sehingga akan selalu tercipta peremajaan
pada kulit kepala. Vitamin E
Fungsi vitamin E adalah untuk memperbaiki struktur atau jaringan kulit kepala agar tetap sehat.
Yodium Seseorang yang kekurangan yodium, maka aktivitas tiroid di dalam tubuhnya
menjadi tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya pertumbuhan rambut.
Asam lemak esensial Asam lemak esensial dapat menjaga kelembaban alami rambut dengan
memproduksi minyak alami pada kulit kepala Umamah, 2010. 4.
Vaskularisasi Vaskularisasi berkaitan dengan kondisi pembuluh darah.
Universitas Sumatera Utara
12
II. Keadaan Patologik
1. Peradangan sistemik atau setempat
Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan maupun kerusakan batang rambut.
2. Obat
Umumnya obat antineoplasma seperti vinkristin Soepardiman, 2007. Faktor lingkungan secara lokal dapat mempengaruhi faal kulit kepala
sehingga menyebabkan kerontokan rambut. Faktor lingkungan demikian meliputi perubahan cuaca yang ekstrim, terlalu panas atau terlalu dingin, sengatan surya,
sinar- X, dan radioaktif, pelekatan dan infeksi jasad renik , iritasi zat kimia atau penutupan dan penekanan rambut berikut kulit kepala seperti pemakaian topi,
kudung atau helm. Jika faktor lingkungan ini terjadi terus-menerus dan berulang- ulang, kulit kepala akan mengalami degenerasi kronik pada sel-sel epidermis;
kulit kepala akan menjadi kasar; terjadi gangguan keratinasi, akhirnya terjadi kerontokan rambut. Disamping itu, akan terjadi perubahan dalam sekresi sebum
yang kemungkinan akan diikuti dengan pembentukan ketombe Ditjen POM., 1985. Menurut beberapa buku, jumlah rambut yang rontok normalnya setiap hari
rata-rata 40 sampai 100 helai. Jika melebihi 100 helai, maka perlu penanggulangan atau pengobatan Tranggono dan Latifah, 2007.
2.7 Ekstrak